Lompat ke isi

Gereja Kristen Indonesia Sumatera Utara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 21 September 2015 22.38 oleh JohnThorne (bicara | kontrib) (Perbaikan artikel)
Gereja Kristen Indonesia Sumatera Utara
PenggolonganProtestan
PemimpinPdt. Jawardin Ramon Saragih, MA, MTh
WilayahSumatera Utara, Indonesia
Didirikan11 September 1969
Sumatera Utara
Jemaat72 jemaat
Umat11.533 jiwa
Situs web resmi[www.gkisumutmedan.org www.gkisumutmedan.org]

Gereja Kristen Indonesia Sumatera Utara atau dikenal sebagai GKI Sumut ialah suatu organisasi gereja Kristen Protestan di Indonesia yang didirikan untuk melayani wilayah Sumatera Utara. Gereja ini berhaluan Calvinisme atau gereja Reformasi.

Sejarah

GKI Sumut sebelumnya bernama Gereja Gereformeerd Sumatera Utara, lahir dan berkembang sebagai hasil misi Gereja Gereformeerd Kwitang – Jakarta tahun 1877. Beberapa pendeta yang aktif melayani pada waktu itu adalah Pdt. Harrenstein, Pdt.Dr.J.H.Baving, Pdt.W.S.Wlersings.[1]

Kelompok pelayanan ini dimulai 1 Januari1904 dan terus berkembang, hingga pada tahun 1913 meluas daerah pelayanannya di wilayah Sumatera Utara Bagian Utara dan Sumatera Barat. Saat itu di Medan terdapat 9 kepala keluarga (kk), di Tapanuli 3 kk, Sumatera Timur 14 kk dan di Sumatera Barat 7 kk. Pelayanan yang semakin berkembang ini, pada tanggal 16 Agustus 1915 dilembagakan tersendiri menjadi Perkumpulan Gereformeerd (Gereformeerd Vereniging) dengan anggota lebih kurang 60 orang. Tanggal 16 Agustus inilah yang sekarang diperingati oleh GKI Sumut Medan sebagai Hari Ulang Tahun. Rapat Jemaat pertama kali dilaksanakan pada 24 Oktober 1915. Untuk pembinaan, Majelis Gereja Gereformeerd Kwitang Jakarta menugaskan Ds. W.S. de Haas sebagai Pendeta Utusan.[1]

Gereja ini pernah dipimpin oleh Pendeta. C. Mak yang melayani sejak tahun 1928 hingga tahun 1946. Ia menggantikan Pdt. W.S. Wiersings yang pindah pada 1928. Pada masa pendudukan Jepang (1942 - 1945), Pdt. C. Mak masuk Camp. Internir sebuah kamp militer di Belawan bersama tawanan orang-orang eropa dibawah kekuasaan Jepang.[2] Di kamp ini banyak diantara mereka yang sakit atau meninggal karena kelaparan. Di antara mereka yang berhasil lolos dari kamp militer tersebut kembali pulang ke negaranya masing-masing, termasuk Pdt C Mak. Satu diantara anak bungsu dari Pendeta C Mak yakni Geert Mak berhasil menjadi seorang jurnalis di negeri Belanda. Ia kemudian menuliskan kisah keluarga dan sejarah hidup ayahnya di dalam buku yang berjudul "My Father’s Century" dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia "Abad Ayahku". Geert Mak sendiri merupakan penulis terkenal di eropa, buku karangannya yang lain In Europe menjadi buku best seller di eropa terjual sampai 400 ribu kopi.[2][1]

Di Sumatera Utara sendiri, pelayanan perkumpulan Gereformeerd terus berkembang dan atas persetujuan Gereja Gereformeerd Kwitang Jakarta, pada tanggal 12 Mei 1917 didewasakan dengan anggota berjumlah 130 orang dan 80 orang merupakan anggota Sidi. Dalam perkembangannya tanggal 15 Mei 1917 Majelis mengadakan Rapat bersama Jemaat untuk pemanggilan calon Pendeta, yaitu Dr. Harrensteins dari Belanda. Karena kesulitan transportasi dan adanya kecamuk peperangan di Eropa, Dr. Harrensteins tiba di Jakarta pada 29 September 1918, dan kemudian tiba di Medan pada 10 Oktober 1918. Pentahbisan Dr. Harrensteins sebagai pendeta, dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 1918 dilayani oleh Pdt. Dr. A.A.L. Rutgers . Pelayanan yang dilakukan oleh Dr. Harrensteins mencakup wilayah Medan, Aceh, Tapanuli, Simalungun, Kisaran/Asahan, Sumatera Barat bahkan sampai Semenanjung Malaya. Mengingat pelayanan Pdt. Harrensteins sangat luas dan berat, maka pada tahun 1919 Majelis Gereja memanggil Bp. Dr. J.H. Bavink menjadi tenaga pembantu Pendeta. Namun Pdt. Dr. J.H. Bavink hanya bertugas hingga 1921, karena dipanggil untuk melayani Jemaat di Bandung. Akibatnya Pdt. Dr. Harrensteins kembali melayani sendiri hingga tahun 1923 dan kembali ke Belanda karena kesehatan Ibu Harrensteins tidak memungkinkan tinggal lebih lama di Indonesia.[1]

Pdt. Dr. Harrensteins digantikan oleh Ds WS Wiersinga yang diteguhkan tanggal 1 Juli 1923 dan dia melayani hingga 1928. Karena dia pindah, dirinya digantikan dengan Ds C Mak yang melayani sejak 1928 hinggal 1946. Namun pada tahun 1942-1945, beliau masuk Camp Intenir.[3]

Di tahun 1930 Gereja Gereformeerd Medan ini mengadakan pelayanan berbahasa Indonesia / Jawa berkat kerjasama dengan kristen jawa Jakarta yang mengatas namakan Gereja Kristen Jawa Tengah. Untuk pelayanan tahun 1932 dibangun rumah ibadah yang terletak di Jalan HOS Cokrominoto Medan, dulunya disebut Jalan Percut. Dengan demikian Gereja Gereformeerd Medan melaksanakan pelayanan dengan bahasa Belanda dan bahasa Indonesia / Jawa. Tahun 1935, pelayanan meluas hingga ke Pematang Siantar. Tanggal 25 Desember 1938, diteguhkan 2 orang pendeta Indonesia, yakni Ds RS Cokro Susilo dan Ds Dhanu Pronoto di Medan. Perkembangan jemaat pada waktu itu di Pematang Siantar 81 orang dewasa, 51 orang anak-anak dan di Medan 91 orang dewasa dan 40 orang anak-anak.[3]

Pada masa tahun 1957, Gereja Gereformeerd Medan berbahasa Belanda ditutup dan pengelolaan diteruskan sepenuhnya oleh Gereja Gereformeerd Medan berbahasa Indonesia / Jawa. Pelayanan dengan menjalin kerjasama dengan Ds KLF Le Grand yang diutus ke Medan tahun 1962 sebagai tenaga pengkaderan. Sejak tahun 1962 pelayanan kebaktian dilaksanakan di Jalan K.H.Zainul Arifin, dulunya disebut Jalan Palang Merah. Sejumlah gereja yang telah didewasakan adalah Jalan Gn. Simanuk-Manuk Pematang Siantar, Jalan Sinabung Pematang Siantar, Kwala Bingai, Stabat, Langkat, Nagarejo, Kecamatan Galang Deli Serdang, Tanjung Rejo Medan, Medan Timur dan Kotarih Deli Serdang.[3]

Setelah jemaatnya berkembang, maka pada 11 September 1969, Gereja ini dilembagakan menjadi satu sinode yang berdiri sendiri dengan nama Gereja Gereformeed Indonesia Sumatera Utara. Kemudian, pada Sinode tanggal 17-19 pada tahun 1974 diputuskan untuk berubah nama menjadi "Gereja Kristen Indonesia Sumatera Utara" (GKI Sumut).

Masuk PGI

GKI Sumut diterima sebagai anggota PGI pada sidang raya tanggal 10 Juli 1976 dikota Kupang, provinsi NTT.

Statistik

  • Jumlah pos kebaktian: 190 buah
  • Jumlah gereja: 90 gereja
  • Jumlah jemaat: 72 jemaat
  • Jumlah anggota jemaat: 11.533 jiwa
  • Jumlah calon anggota: 2 orang
  • Jumlah pendeta: 90 orang
  • Jumlah pelayan lainnya: 900 orang ( Penatua, Diaken, dan Guru Injil )
  • Jumlah organisasi masyarakat:

Alamat GKI Sumut

Medan

Jl. K.H. Zainul Arifin No. 126 (tepat di depan Sun Plaza)
Kota Medan 20112
Telepon :
+62 61-5014-0774
+62 888-7547-202

Pematangsiantar

Jl. Gunung Simanuk-manuk No.13
Kota Pematangsiantar 21115
Telp. 0622-433.804
Fax. 0622-426.794

Email: sumardjono@yahoo.com ; GKISumut@yahoo.co.is

Gmail : GKISumut@gmail.com

Kepemimpinan

Periode 2012 - 2016

  • Ketua Umum  : Pdt. Jawardin Ramon Saragih, MA, MTh
  • Sekretaris Umum  : Pdt. John Maikel P. Siregar, MTh
  • Bendahara Umum  : Dkn. Terang Ukur Ginting, SPt

Kepemimpinan sebelumnya

* Ketum: Pdt. Robinson Sembiring, STh
  • Sekum : Pnt. Drs. Sumardjono Margono
  • Bendahara Umum: Ir. K. Sembiring

Referensi

Pranala luar

  • (Indonesia) [1]