Lompat ke isi

Eddie Lembong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 September 2015 07.46 oleh Tan Bing Hok (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{refimprove}}{{tone}} {{Infobox Person |honorific-prefix = |name = {{PAGENAME}} |image = |imagesize = |caption = |order...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Eddie Lembong
Lahir30 September 1936 (umur 87)
Indonesia Tinombo, [Sulawesi Tengah]], Hindia Belanda
AlmamaterInstitut Teknologi Bandung
Suami/istriMelly Lembong

Eddie Lembong (Hanzi: 汪友山, pinyin: Wang You Shan; lahir 30 September 1936).

Kehidupan awal

Tahun 1946, is menjalani sekolah di THHK Gorontalo, lalu SMP Don Bosco (1948 – 1951) di Menado, Sulawesi Utara. Tamat SMA Don Bosco (1957) semula ia bercita-cita masuk di FKUI untuk menjadi dokter, namun gagal dalam psikotes. Oleh karena itu ia melanjutkan ke jurusan farmasi Fakultas IPA di Universitas Indonesia Bandung (yang kemudian menjadi ITB).

Masa kuliah

Tahun 1961 ia aktif dalam himpunan intra universitas “Himpunan Mahasiswa Farmasi Ars Preparandi”, menjabat sebagai ketua bidang yang menyusun kesejahteraan mahasiswa. Ia mengusahakan dan menerbitkan diktat juga menjual buku. Omzetnya pernah mencapai Rp. 600 juta. Dengan modal itu, HMF Ars Preparandi mampu membangun perpustakaan. Ia sempat menjadi kepala perpustakaan jurusan farmasi ITB. Ia lulus sarjana farmasi akhir tahun 1964. Ujian apoteker kemudian diambilnya pada Mei 1965.

Merintis usaha

Sesudah lulus, ia langsung mengajar di jurusan farmasi di ITB dan terpilih sebagai sekretaris Ikatan Sarjana Farmasi cabang Jawa Barat. Ia sementara itu juga bekerja sebagai apoteker di Apotik Abadi di Bandung. Pertengahan tahun 1967 ia hijrah ke Jakarta, ditawari bekerja di suatu perusahaan farmasi Eropa dengan gaji US$n200 (US$ 1 saat itu sama dengan Rp 3200,00), tetapi ia justru memilih bekerja di sebuah perusahaan nasional yang dalam kesulitan keuangan. Dalam 3 tahun perusahaan itu telah kemuar dari kesulitan keuangannya. Dari tahun 1969 sampai 1974 ia menjadi direktur PT Wigo. Tahun 1974 ia mendirikan Pharos Indonesia dan menjadi CEO. Ia mengadakan perjalanan ke Eropa membeli mesin.

Kegiatan di bidang farmasi

Tahun 1968 ia menjadi fungsionaris BPP ISFI pusat. Selama 12 tahun ia menjadi anggota pengurus pusat Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia sejak tahun 1972. Selama 17 tahun ia menjabat, antara lain tahun 1972-1975 sebagai sekretaris jenderal GP Farmasi Pusat, kemudian tahun 1975-1987 sebagai wakil ketua GP Farmasi Pusat dan 1993-1999 sebagai ketua dewan penasehat GP Farmasi Pusat,Pada 1974 PT Pharos bekerja sama dengan Glaxo Wellcome Byd Goldenlamberg Chemishe Fabrik Gmbh, Laboratories Joullie Synthelado Pharmacie Grunenthal Gmbh, Sanafi, Schwarz Pharma AG, dan juga Salco Basle Ltd dalam produksi obat-obatan. Kemudian is mendirikan PT Impecindo Mitra Sembada (bidang konsultan manajemen) dan Console Asia, Pte. Ltd. (bidang stabilisasi tanah untuk konstruksi jalan).

Kegiatan sosial

Tahun 1999 ia mengundurkan diri dari kepemimpinan PT Pharos. Pada 10 April 1999 ia bersama Ir Gilbert Wiryadinata mendirikan perhimpunan INTI yang bertujuan memperjuangkan kesamaan hak dan gerakan anti diskriminasi etnis Tionghoa. Tahun 2006 ia mendirikan Yayasan Nabil yang bertujuan mengembangkan gagasan penyerbukan silang budaya. Tahun 2007 ini penghargaan Nabil diberikan kepada Claudine Salmon atas jasanya mempertahankan eksistensi kebudayaan Tionghoa di masa-masa sulit represi politik Orde Baru. [1]

Referensi

  1. ^ Sam Setyautama, Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia, hal.474-475, Kepustakan Populer Gramedia, 2008