Lompat ke isi

SMP Plus Airlangga Balikpapan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 Desember 2015 08.10 oleh Mundzir bpn (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox School |nama = SMP Plus Airlangga Balikpapan |nama_asli = SMP Plus Airlangga |image = |image_name = |image_size = |lo...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
SMP Plus Airlangga Balikpapan
SMP Plus Airlangga
Informasi
Alamat
Lokasi, Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia
Moto
MotoSchool with Global Vision

Sejarah

SMP Plus Airlangga berdiri 19 April 1999 berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Airlangga No: 2435/12.6.2a/Ppe/1999.[1] Jumlah siswa pada angkatan pertama sebanyak 17 orang atau satu rombongan belajar (Rombel). Awalnya, sekolah ini melangsungkan proses belajar mengajar dengan menyewa tempat di Jl Milono No 1, kawasan Perkampungan Pelajar, Gunung Pasir. Bentuk bangunannya semi permanen, terdiri dari empat ruangan. Bagian bawah tembok terbuat dari batako dan bagian atas dari papan kayu. Namun, tidak semua ruangan itu terpakai, hanya satu ruangan saja yang saat itu digunakan kelas dan satu ruangan sebagai kantor. Sedangkan dua ruangan sisanya yang masih kosong itu, rencananya akan digunakan untuk angkatan selanjutnya. Namun, belum sempat menggunakan kedua ruangan yang kosong tersebut, pada tahun kedua, tahun 2000, SMP Plus Airlangga pindah tempat ke Jl S Parman No 14 Gunung Guntur hingga sekarang. Saat itu, di Gunung Guntur merupakan pusat kegiatan belajar mengajar (KBM) Lembaga Pendidikan Yayasan Airlangga. Bangunannya masih sederhana, hanya ada dua ruangan. Sebelumnya, di kawasan Gunung Guntur tersebut sudah ada kegiatan sekolah kejuruan, yaitu SMEA Airlangga, kini SMK Airlangga Balikpapan. Guru-guru yang mengajar pada angkatan pertama terdiri dari sembian orang, yakni Dra Tjut Mutia, sebagai kepala sekolah pertama, dibantu Susi Asmini SPd, Hajaruddin ST, Tri Mulyani ST, Hassanuddin SSos, Yudi, Dra Suparti, Dhani Mardhani SH dan Rita Krisnawati SHut. Tahun kedua, seiring dengan penambahan siswa, jumlah pengajar juga bertambah. Mereka yang baru itu adalah Drs Miran, Dra Suparti dan Bejo Warsito SPd sebagai guru, serta Sutrisno, bagian Tata Usaha. Angkatan pertama yang berjumlah 17 siswa itu akhirnya dapat mengikuti ujian pada tahun 2002, serta dinyatakan lulus 100%. Kini, SMP Plus Airlangga sudah memiliki 6 rombel. Kenapa SMP Plus? Nama tersebut disandang sejak awal berdirinya sekolah ini. Diharapkan sesuai dengan namanya, ada nilai “plus” baik dari sistem pembelajaran, fasilitas, maupun program-program yang direncanakan. Maka ditetapkanlah sebuah moto, yaitu “School with Global Vision”. Dengan moto tersebut, diharapkan para siswa-siswi yang mengikuti KBM di SMP Plus Airlangga dapat dipersiapkan sebagai pribadi yang pada masa mendatang bisa memenuhi tuntutan global. Moto ini tidak hanya berlaku untuk siswa-siswi yang mengenyam pendidikan di SMP Plus Airlangga, tetapi tenaga pendidik dan kependidikan dipersiapkan juga untuk memenuhi tuntutan global, sehingga sekolah ini dapat memberikan manfaat dalam dunia pendidikan yang dewasa ini penuh dengan dinamika serta dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Nama “plus” juga berawal dari pemikiran bahwa sekolah swasta harus memiliki daya saing tinggi. Asumsi pilihan pertama masyarakat dalam memasukan anaknya ke sekolah tentu atas dasar biaya. Sekolah negeri menjadi pilihan utama karena tidak berbayar atau biaya rendah. Apalagi, kini sekolah-sekolah negeri banyak ditunjang fasilitas memadai, sehingga sekolah swasta bisa menjadi pilihan alternatif jika memiliki daya tarik dan kualitas/program yang lebih baik. Karenanya SMP Plus Airlangga ini memiliki program khusus yang berbeda dari sekolah regular pada umumnya. Antara lain dengan menekankan pada pembangunan karakter anak didik (Character building). Siswa tidak hanya diberi pengetahuan kognitif semata tapi juga digembleng untuk memiliki multiple intelligence (kecerdasan majemuk). Dengan begitu, akan memunculkan anak didik yang tidak hanya kaya otak tapi juga kaya hatinya.

Visi dan Misi

“Menciptakan Lulusan SMP Plus Airlangga berbasis Mutu yang memiliki Character Building; Bilingual dan mampu menguasai Informasi dan Teknologi serta berwawasan global yang tetap berpegangan teguh pada Imtaq”.

MISI SMP PLUS AIRLANGGA

  1. Mendorong tenaga edukatif selalu melakukan improvement terhadap metode pembelajaran dan bahan ajar.
  2. Menanamkan pembelajaran yang selalu mengacu pada pembentukan karakter siswa yang memiliki kepedulianterhadap perubahan sosial baik di lingkungan sekolah maupun tempat tinggal siswa.
  3. Menciptakan sikap kreatif, inisiatif dan inovatif siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar.
  4. Memprioritaskan pelajaran Bahasa Inggris khusus untuk conversation dalam menuju bilingual.
  5. Menambah jam pelajaran untuk mata pelajaran komputer agar siswa benar – benar memiliki kemampuan di bidang informasi dan teknologi.
  6. Melaksanakan pelayanan prima terhadap semua kegiatan baik akademik maupun non akademik.

Program Khusus

Program khusus di SMP Plus Airlangga telah disusun dalam Grand Plan sekolah (tahun 2012-2017) dan dijabarkan dalam Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS). Yakni program pengembangan mutu sekolah yang dibagi dalam 5 bidang utama:

  1. Mathematics (Matematika)
  2. Languages (Bahasa)
  3. Natural Science. Social Science and Technology of Information (IPA, IPS, dan TIK)
  4. Sport, Art and Cultures (Olahraga, Seni dan Budaya)
  5. Religiosity, Leadership and Character Building (Keimanan, Kepemimpinan dan Pembangunan karakter)

Dari lima program khusus tersebut yang dijabarkan dalam RIPS pada tahun pertama (2012 – 2013), yaitu melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Pemetaan siswa ke dalam grade A, B dan C, sesuai tingkat kemampuan kognitif peserta didik. Pemetaan ini untuk meminimalisasi siswa tidak naik kelas. Pemetaan ini dilakukan melalui beberapa tahap, yakni pre test dan ulangan harian yang dipantau oleh wali kelas dan kepala sekolah.
  2. Pemetaan dalam kecerdasan majemuk. Dikemas dalam program pengembangan diri dan program pengembangan mutu sekolah
  3. Religiosity. Poin ini juga salah satu untuk pembentukan karakter siswa, kegiatannya berupa membiasakan salat berjamaah untuk siswa muslim dan ibadah gabungan untuk non-muslim setiap minggu.
  4. Reading Habit. Mendorong budaya membaca dengan pemberian tugas membaca dan mempresentasikannya serta dipantau dengan kartu reading habit untuk setiap siswa.

Referensi

  1. ^ "Website Resmi". Diakses tanggal 2015-12-01.