Lompat ke isi

Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lenteng Agung
Negara Indonesia
ProvinsiJakarta
KotaJakarta Selatan
KecamatanJagakarsa
Kodepos
12630
Kode Kemendagri31.74.09.1004 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3171010005 Edit nilai pada Wikidata

Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa memiliki kode pos 12610

Kelurahan ini terletak di kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Kelurahan ini memiliki penduduk sebesar xx1... jiwa dan luas yy2... km2.

Kelurahan ini berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Barat di sebelah utara, Jagakarsa di sebelah barat, Cijantung di sebelah timur dan Kota Adm Depok di sebelah selatan.

Angkutan umum

Trayek angkot dan bus

Transportasi umum lainnya

Transportasi umum lain yang melayani Lenteng Agung adalah becak, delman (kereta kuda), taksi, rakit (hanya di Sungai Kali Ciliwung) dan ojek. Masing-masing transportasi umum dilayani warga Lenteng Agung selama 24 jam.

Perkeretaapian di Lenteng Agung

Stasiun Lenteng Agung adalah prasarana yang dimiliki Kelurahan Lenteng Agung yang melayani KRL Jabotabek rute dari/ke Bogor dan Jakarta. Dahulu dari Stasiun Lenteng Agung terdapat percabangan ke Ciganjur dan Kebun Kacang (sekarang wilayah Universitas Indonesia). Dahulu jalur ini dibangun pada tahun 1919 untuk mengangkut batu bara dan pasir dari daerah Ciganjur untuk diekspor melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

Namun kini, rel kereta api ini telah dibongkar oleh Jepang pada tahun 1943 saat Perang Dunia II untuk dibawa ke Bayah, Pekanbaru dan Burma untuk membangun rel kereta api di sana.

Dari sini juga, dulu pernah memiliki cabang ke Stasiun Nambo melalui Cibubur. Dahulunya yang melewati jalur ini adalah kereta api barang yang mengangkut hasil pertambangan, pertanian dan perkebunan. Di Stasiun Nambo, terdapat percabangan ke Pabrik gula di daerah Sentul, Sukaraja (di Stasiun ini terdapat percabangan rel dengan gauge 600 mm ke Sirnagalih), Megamendung, Jabung, Jonggol, Payukan (di Stasiun ini terdapat ke Cipanas) dan Cianjur. Jalur ini dibuka pada tahun 1930-an.

Namun kini jalur ini telah ditutup akibat dari Kerusuhan bulan Mei 1998 akibat dijarahnya besi rel di daerah Kalisari dan Pekayon mengakibatkan 40 orang tewas, termasuk orang Jawa.