Basaria Panjaitan
Basaria Panjaitan | |
---|---|
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi RI | |
Mulai menjabat 21 Desember 2015 | |
Pengganti Petahana | |
Staf Ahli Sosial Politik Kapolri | |
Masa jabatan 3 September 2015 – 20 Desember 2015 | |
Pengganti Petahana | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 20 Desember 1957 Pematangsiantar, Sumatera Utara |
Almamater | Sepamilsukwan Polri (1984) |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | Kepolisian Negara Republik Indonesia |
Masa dinas | 1984 – 2015 |
Pangkat | Inspektur Jenderal Polisi |
Satuan | Polwan |
Sunting kotak info • L • B |
Irjen. Pol. (Purn) Basaria Panjaitan, S.H., M.H. (lahir 20 Desember 1957) adalah perempuan pertama yang terpilih menjadi komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia. Ia terpilih dalam pemilihan yang dilakukan secara terbuka oleh Anggota Komisi III DPR RI pada bulan Desember 2015. Sebelumnya ia lolos dalam berbabagai seleksi dan kualifikasi Capim KPK yang dilakukan ioleh Team Panitia Seleksi Indenpenden beranggotakan 10 wanita pakar dari berbagai bidang disiplin ilmu yang dibentuk oleh Presiden RI.
Basaria Panjaitan tercatat sebagai perempuan pertama yang berpangkat Inspektur Jenderal (bintang dua) di dalam sejarah Kepolisian Negara Republik Indonesia, melalui kenaikan pangkat berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor: 81/ Polri RI/ Tahun 2015 dan Surat Telegram Kapolri Nomor: STR/843/X/2015 tertanggal 20 Oktober 2015.
Pendidikan
Basaria Panjaitan adalah Sarjana Hukum lulusan Sepamilsukwan Polri I Tahun Angkatan 1983/1984. Basaria masuk Sekolah Calon Perwira (Sepa) Polri di Sukabumi dan ditempa di sana. Lulus sebagai polwan berpangkat Ipda, Basaria langsung ditugaskan di Reserse Narkoba Polda Bali.
Pendidikan pascasarjana yang ditempuhnya adalah Magister Hukum Ekonomi Universitas Indonesia.
Karir Kepolisian
Basaria Panjaitan mengabdi dalam bidang reserse di Kepolisian Negara Republik Indonesia. Basaria adalah Kabag Serse Narkoba Polda NTB (1997 - 2000), Kabag Narkoba Polda Jabar (2000 - 2004), Dirserse Kriminal Polda Kepri (2006 - 2008). Jenderal bintang dua ini sebelumnya menjabat sebagai Kapusprovos Divpropam Polri (2009), Karo Bekum SDelog Polri (2010), Widyaiswara Madya Sespim Polri Lemdikpol.
Basaria masuk Sekolah Calon Perwira (Sepa) Polri di Sukabumi dan ditempa di sana. Lulus sebagai polwan berpangkat Ipda, Basaria langsung ditugaskan di Reserse Narkoba Polda Bali.
Dari sana, Basaria malang melintang di berbagai pos penugasan. Dia pernah menjadi Kepala Biro Logistik Polri, Kasatnarkoba di Polda NTT dan menjadi Direktur Reserse Kriminal Polda Kepulauan Riau. Dari Batam, Basaria ditarik ke Mabes Polri, menjadi penyidik utama Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim.[1]
Dia pernah memeriksa mantan Kabareskrim, Komjen Susno Duadji, soal pelanggaran kode etik. Tahun 2010 hingga 2015, Basaria menjabat sebagai Widyaiswara Madya Sespim Polri.
Basaria Panjaitan tercatat sebagai perempuan pertama yang berpangkat Inspektur jenderal (bintang dua) di dalam sejarah Kepolisian Negara Republik Indonesia, melalui kenaikan pangkat berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor: 81/ Polri RI/ Tahun 2015 dan Surat Telegram Kapolri Nomor: STR/843/X/2015 tertanggal 20 Oktober 2015.
Riwayat Jabatan
- Paur Subdisbuk Disku Mabes Polri (1984)
- Panit Sat. Idik Baya Ditserse Mabes Polri (1990)
- Kasat Narkoba Polda NTB (1997)
- Kabag Narkoba Polda Jabar (2000)
- Dir Reskrim Polda Kepri (2007)
- Penyidik Utama Dit V/Tipiter Bareskrim Polri (2008)
- Kapusprovos Divpropam Polri (2009)
- Karobekum Sdelog Polri[2]
- Widyaiswara Madya Sespim Polri[3] (2010)
- Sahlisospol Kapolri (2015)
- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Indonesia (2016-2020)