Lompat ke isi

Dalil

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 26 Desember 2015 13.23 oleh Detik19 (bicara | kontrib) (derajad sahabat Nabi berbeda dengan nabi. sahabat nabi tidak maqsum, ia manusia biasa, jadi kebenaran sahabat nabi juga bersifat relatif, bisa benar juga salah, karena ia juga layaknya manusia biasa)
Al-Quran sebagai dalil nagli

Dalil adalah suatu hal yang menunjuk pada apa yang dicari; berupa alasan, keterangan dan pendapat yang merujuk pada pengertian, hukum dan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang dicari.[1][2] Dalam Islam dalil dapat dibagi menjadi dua yaitu dalil nagli yang adalah Al-Quran dan hadis Nabi dan dalil aqli yang adalah pemikiran ulama.[1] Al-Quran dan hadis Nabi disebut dalil nagli karena isinya diambil dari Nabi Muhammad SAW.[1] Keduanya bukan berasal dari manusia karena merupakan wahyu Allah.[1] Sebagian hadis Nabi mungkin bukan wahyu Allah, namun kebenarannya dikendalikan oleh Allah.[1] Sementara, dalil aqli merupakan pendapat dan argumen yang dihasilkan oleh para pemikir Islam.[1] Pemikiran para ulama ini bisa benar bisa salah. Ajaran dan ayat Al-Quran yang bisa dipastikan tafsiran dan maknanya disebut dalil qat’i.[1] Dalil inilah yang menjadi dasar ajaran Islam.[1] Sementara ayat Al-Quran yang bisa menimbulkan beberapa interpretasi tidak dipakai sebagai ajaran utama Islam.[1]

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h i Hassan Sadhily. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. hlm. 734. 
  2. ^ "Kamus Besar Bahasa Indonesia". Diakses tanggal 18 Juni 2014.