Rivai Harahap
Rivai Harahap | |
---|---|
Berkas:Rivai Harahap.jpg | |
[[Ketua Kwartir Nasional]] 5 | |
Masa jabatan 8 November 1998 – 19 Desember 2003 | |
Presiden | Bacharuddin Jusuf Habibie Abdurrahman Wahid Megawati Soekarnoputri |
Informasi pribadi | |
Lahir | 21 April 1928 Pematang Siantar, Hindia Belanda |
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Tentara |
Dikenal karena | Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka |
Karier militer | |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Pangkat | Letnan Jenderal TNI |
Sunting kotak info • L • B |
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Rivai Harahap (lahir 21 April 1928) merupakan seorang tentara asal Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia.
Kehidupan
A. Rivai Harahap mengecap pendidikan dasar di kota kelahirannya Pematang Siantar, Raja Pejuang Batak melawan Kolonialis Belanda Sumatera Utara. Kemudian melanjut ke Indonesia Nederlandsche School di Kayutanam, Sumatera Barat dan Tyu Gakko di Pematang Siantar, Raja Pejuang Batak melawan Kolonialis Belanda Sumatera Utara. Dia lulus SMA LPPU di Banda Pejuang dari Aceh.
Pendidikan Militernya diawali di Medan Seinen Rensyeiso di Medan 1943, berlanjut ke Zyokyukanri Gakko (Sekolah Pegawai Negeri) di Batusangkar, Sumatera Barat (1944) dan Kursus ”B” Angkatan II di Pusat Infanteri di Bandung, Jawa Barat (1959-1960), serta Seskoad-II/IV di Bandung, Jawa Barat (1965)
Abdul Rivai Harahap mengawali karier militer sebagai Pelatih TKR, Agustus 1945 - 30 Desember 1945. Atasan langsungnya ketika itu adalah Ahmad Tahir. Kemudian, setelah dia mengikuti Latihan Opsir TKR, Divisi X dengan pangkat Serma Kadet, 1 Januari 1946 – 30 Juni 1946 (atasan H. Sitompul), dia diangkat menjadi Dan Seksi Divisi X berpangkat Letda Inf (1 Juli 1946 – 30 Desember 1947) dengan atasan langsung Ricardo Siahaan.
Lalu bertugas sebagai Dan Ki, Resimen I berpangkat Lettu Inf (31 Desember 1947 – 19 Desember 1948). Kemudian menjadi Wadan Raum I Sekter IV Gerilya (20 Desember 1948 -29 Desember 1949) dan Danton Yonif 104 Territorial I (30 Desember 1949 – 31 Oktober 1951) dengan atasan langsung Maraden Panggabean.
Lalu menjabat Dan Ki Yonif 113 Territorial I (1 November 1951 – 10 Agustus 1953) dengan atasan langsung B. Sinaga; Dan Ki Staf Yonif F Resimen I (11 Agustus 1953 – 31 Desember 1953, atasan langsung Bawadi. Kemudian naik menjadi Pa Seksi Resimen I Territorial I/BB (1 Januari 1954 – 31 Desember 1958) dan naik pangkat dari Lettu Inf menjadi Kapten Inf, atasan langsungnya R. Priyatna.
Setelah itu dia dipercaya menjabat Asisten Ops Kodam I/Iskandar Muda dengan pangkat Mayor Inf (1 Januari 1959 -16 Oktober 1959), atasan langsungnya Syamaun Gaharu. Lalu dia mengikuti Kursus ”B” Pus If (17 Oktober 1959 -30 Oktober 1960, yang dipimpin Soemitro. Selepas itu, dia menjabat Wa As Ops Koanda Sum (1 November 1960 – 12 November 1961) di bawah pimpinan Soeprapto. Kemudian menjabat Pgs As Ops Koanda Sum (13 November 1961 – 7 Oktober 1962). Lalu diangkat secara definitif menjabat As Ops Koanda Sum (8 Oktober 1962 – 12 April 1965) dipimpin RA Kosasih. Pangkatnya pun naik menjadi Letkol Inf.
Setelah mengikuti pendidikan Seskoad (13 April 1965 – 30 Desember 1965) yang dipimpin Soedirman, dia diposisikan sebagai Pamen DBP Koanda Sum (1 Januari 1966 – 5 September 1966) dengan atasan langsung Mokoginta, sebelum diangkat menjabat Danrem 012 Teuku Umar, Kodam I Iskandar Muda (6 September 1966 – 19 Februari 1968 di bawah pimpinan Pangdam I/IM Ishak Juarsa.
Pangkatnya naik menjadi Kolonel Inf saat dipercaya menjabat Danrem 011 Lilawangsa, Kodam I Iskandar Muda (20 Februari 1968 – 14 Oktober 1970). Saat itu, T. Hamzah menjabat Pangdam I/IM. Dua tahun berikutnya, dia diangkat menjabat Kepala Staf Kodam I Iskandar Muda (15 Oktober 1970 – 7 Oktober 1973) di bawah pimpinan Pangdam A. Kunaefi.
Pangkatnya naik dari melati (Pamen) menjadi bintang (Pati, jenderal bintang satu: Brigjen) saat dipercaya menjabat Panglima Kodam I Iskandar Muda (8 Oktober 1973 – 14 Desember 1977). Pangkatnya naik lagi menjadi Mayjen dan Letjen (bintang dua dan bintang tiga) saat menjabat Aster SUAD (15 Desember 1977 – 11 Mei 1983 (atasannya Makmun Murad, Widodo, dan Poniman) dan Aster Hankam/ABRI (1982 – 11 Mei 1983) saat Jenderal TNI M. Jusuf menjabat Panglima ABRI/Menhankam.
Dalam karier militernya, Rivai mengabdikan diri dalam beberapa penugasan operasi. Dia aktif berjuang selama Perang Proklamator, Presiden Republik Indonesia Pertama (1945-1966) Kemerdekaan RI mulai tahun 1945, Clash I dan II, serta turut bergerilya pada tahun 1949 di Sektor IV daerah Tapanuli Tengah di bawah pimpinan Jenderal TNI (Purn) Maraden Panggabean. Dia juga bertugas dalam Operasi penumpasan Republik Mantan Sersan Militer Inggris Maluku Selatan (RMS) di Mantan Sersan Militer Inggris Maluku, operasi penumpasan DI/TII di Pejuang dari Aceh, dan Operasi Sapta Marga di Sumatera Utara.
Saat menjabat Pangdam Iskandar Muda, dia juga bertugas sebagai Anggota MPR-RI Fraksi ABRI (1977-1988). Selain itu, dia aktif sebagai Andalan Nasional Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1979-2003). Dia menjabat Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka pada 1983-1998 dan menjabat Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka pada 1998-2003. Juga aktif sebagai Anggota Dewan Siaran Nasional, 1989-1991 dan 1991-1993, serta Anggota Tim Penasehat Presiden RI Urusan Aceh.
Pranala luar
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Himawan Soetanto |
Ketua Kwartir Nasional 1998–2003 |
Diteruskan oleh: Azrul Azwar |