Lompat ke isi

Pembicaraan:Mal

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 Desember 2007 08.21 oleh Rea sekar (bicara | kontrib)

Borgx gambar salah. Taman Anggrek walaupun mal cuman namanya doang, konsepnya bukan mal. Mal paling banyak itu 3 lantai... Serenity 04:41, 7 Desember 2006 (UTC)

Silahkan diganti. borgx(kirim pesan) 04:43, 7 Desember 2006 (UTC)
Tiga lantai? Apakah ini sudah berubah? Golden Resources Mall 4 lantai, SM Megamall 5 lantai, Berjaya Times Square 13 lantai, Mall of America 4 lantai. dragunovadiscuss 04:37, 6 Oktober 2007 (UTC)

Sebenarnya sih itu dapatnya dari omong-omong saja sama teman gue yang belajar manajemen retail (master) di Australia. Gue udah minta dia tulis dan kasih linknya (lewat email) ke dia supaya dia bisa mengembangkan lebih jauh - tapi no response tuh. Menjawab pertanyaan Dragunova apakah konsepnya sudah berubah, I guess "traditionally" mal (according him) are like that, then people got greedy and build more floor and bigger space. Kenapa jadi tambah besar? karena cirinya Mal adalah memiliki atrium -- dimana dari orang-orang yang berbelanja (maksimumnya hitungan matematisnya 3 lantai) semuanya bisa memusatkan diri memandang di satu titik. Contohlah Band yang main di lantai satu. Kalo si band ini dilihat dari lantai lima -- penyanyinya jadi agak kecil... Pemilik mal besar mengakali hal ini dengan pembelanja tetap bisa melihat di satu titik (bagus buat space promosi) tapi terus dilebarkan atau di dua titik yang berbeda namun tetap bisa memanggilnya mal... Serenity 01:20, 27 November 2007 (UTC)

Pusat perbelanjaan

Bagaimana jika artikel ini judulnya diubah menjadi lebih generik saja: pusat perbelanjaan. Toh di Indonesia, "mal" dan "plaza" bisa dibilang ga ada bedanya? Hayabusa future (\0-0/) 04:13, 6 Oktober 2007 (UTC)

Saya sih setuju. dragunovadiscuss 04:37, 6 Oktober 2007 (UTC)
Terus kalo udah dipisah gitu enaknya diapain yah? Serenity 01:20, 27 November 2007 (UTC)

"Tiga Lantai" yang...aneh

Masa mal cuma tiga lantai? Well, pemikiran lo boleh juga seh. Tapi kenyataan berbeda dari teori, bos!