Sosiologi Profetik
Tampilan
Sosiologi Profetik secara sederhana dapat dijelaskan sebagai sosiologi berparadigma Ilmu Sosial Profetik (ISP). ISP dicetuskan oleh Kuntowijoyo sebagai alternatif pengembangan Ilmu Sosial yang mampu mengintegrasikan antara ilmu sosial dan nilai-nilai transendental. Sebagai sebuah tawaran, Sosiologi Profetik mulai banyak dikaji. Salah satunya adalah penelitian Husnul Muttaqin, "Menuju Sosiologi Profetik: Telaah Atas Gagasan Kuntowijoyo tentang Ilmu Sosial Profetik dan Relevansinya bagi Pengembangan Sosiologi di Indonesia".
Sembari menolak dengan tegas sifat netral nilai sosiologi, Sosiologi Profetik, sebagaimana ilmu sosial profetik, mengajukan tiga nilai dasar sebagai pijakan pengembangan sosiologi: humanisasi, liberasi dan transendensi.