Lompat ke isi

Kabupaten Lumajang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berkas:Lumajang.jpg
Lumajang

Geografi

Kabupaten Lumajang terletak pada 112°-53' - 113°-23' Bujur Timur dan 7°-54' - 8°-23' Lintang Selatan dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah barat Kabupaten Malang,
- Sebelah utara Kabupaten Probolinggo,
- Sebelah timur Kabupaten Jember,
- Sebelah selatan Samudera Hindia.

Topografi

Keadaan topografi Kabupaten Lumajang dengan kemiringan :

  • 0-15% (65% luas wilayah) merupakan daerah yang baik untuk pertanian tanaman semusim,
  • 15-25% (6% luas wilayah) merupakan daerah yang baik untuk pertanian tanaman perkebunan,
  • 25-40% (11% luas wilayah)merupakan daerah yang baik untuk pertanian tanaman perkebunan dan kehutanan dengan menggunakan prinsip konversasi,
  • 40% keatas (18% luas wilayah) merupakan daerah yang mutlak harus dihutankan sebagai pelindung sumberdaya alam.

Iklim

Kabupaten Lumajang beriklim tropis. Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk iklim type C dan sebagian kecamatan lainnya beriklim D. Jumlah curah hujan tahunan berkisar antara 1.500-2.500 ml. Temperatur sebagian besar wilayah 24°C - 32°C, sedangkan wilayah di atas 1.000 meter diatas permukaan laut temperatur terendah mencapai 5°C terutama pada daerah di lereng gunung Semeru.

Hidrografi

Potensi Hidrografi telah memberikan peluang yang cukup besar bagi pembangunan baik untuk keperluan air minum, irigasi, industri dan pariwisata. Kabupaten Lumajang mempunyai 31 sungai, 369 dam, 254 pompa air, dan 6 air terjun. Selain itu juga terdapat danau/ranu yang potensial seperti Ranu Pakis dan Ranu Klakah.

Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Lumajang pada awal tahun 2002 adalah 966.326 jiwa, terdiri dari 467.911 pria dan 498.415 wanita (sumber : Dinas Kependudukan & Transmigrasi Kabupaten Lumajang) dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 553,36 jiwa/km². Penduduk Kabupaten Lumajang terdiri dari beberapa suku, yang terbesar adalah suku Jawa dan suku Madura. Di samping itu, ada kelompok masyarakat yang mempunyai sifat sosial budaya khas, yaitu masyarakat tengger yang hidup di Ranupane, Argosari dan sekitarnya.