Andi Alfian Mallarangeng
Andi Alifian Mallarangeng (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada 14 Maret 1963) adalah seorang pengamat politik Indonesia yang saat ini menjabat sebagai juru bicara kepresidenan bagi Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Ia juga merangkap sebagai Pemimpin Redaksi website Presiden RI, presidensby.info
Andi Alifian Mallarangeng meraih gelar Doctor of Philisophy di bidang ilmu politik dari Northern Illinois University (NIU) Dekalb, Illinois, Amerika Serikat pada tahun 1997. Di universitas yang sama, ia meraih gelar Master of Science di bidang sosiologi. Sedangkan gelar DRS Sosiologi diraihnya dari Fisipol Universitas Gajah Mada , Yogyakarta pada tahun 1986
Ayahnya, Andi Mallarangeng (1936-1972) adalah walikota Parepare yang menjadi walikota pada usia 32 tahun. Namun ayahnya meninggal dunia pada usia 36 tahun. Ketika Andi A. Mallarangeng berusia 9 tahun. Sejak itu, ibunya, Andi Asni Patoppi dan kakeknya, Andi Patoppi (1910-1977), Mantan Bupati Grobogan, Jawa Tengah dan juga Bupati Bone, Sulawesi Selatan yang membesarkannya. Kakeknya ini adalah salah seorang tokoh pemuda Sulawesi Selatan yang berhasil membujuk raja-raja di Sulawesi Selatan untuk mendukung dan menyerahkan kedaulatannya kepada Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agusutus 1945. Dari ayah dan kakeknya, ia belajar tentang semangat keindonesiaan yang mengatasi semangat kedaerahan, dari mereka pula ia belajar tentang nilai-nilai kedaerahan yang memperkaya nilai-nilai keindonesiaan. Dan dari ibunya belajar tentang hidup sebagai suatu perjuangan.
Sejak menjadi mahasiswa Fisipol UGM mengikuti jejak ayahnya, ia bercita-cita menjadi dosen. Cita-cita ini akhirnya tercapai dengan menjadi dosen di Universitas Hasanuddin (1988-1999) dan di Institut Ilmu Pemerintahan (1999-2002). Tetapi nasib berkata lain. Jatuhnya pemerintahan Orde Baru dan munculnya tuntutan reformasi, mengharuskan penataan ulang sistem politik dan sistem pemerintahan di Indonesia, yang didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi dan desentralisasi. Sebagai Doktor Ilmu Politik baru dengan disertai tentang Contextual Analysis on Indonesian Electoral Behavior, Andi A.Mallarangeng diminta menjadi anggota Tim Tujuh (1998-1999) yang dipimpin oleh Prof. DR. Ryaas Rasyid, untuk merumuskan paket Undang-undang Politik yang baru sebagai landasan bagi pemilu demokratis pertama di era reformasi. Tim Tujuh ini kemudian juga merumuskan Undang-undang Pemerintahan Daerah yang baru, sebagai landasan reformasi sistem pemerintahan dengan desentralisasi dan otonomi daerah.
Keterlibatannya dalam gerakan reformasi berlanjut ketika ia dipercaya sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), wakil pemerintah, yang menyelenggarakan pemilu demokratis pertama pada tahun 1999. Dengan dibentuknya Kementrian Otonomi Daerah dalam pemerintah era reformasi, Andi A.Mallarangeng mengundurkan diri dari KPU dan bergabung sebagai Staf Ahli Menteri Negara Otonomi Daerah (1999-2000). Sayang sekali kementrian itu kemudian dibubarkan walau baru berusia 10 bulan. Ia kemudian bekerja mengembangkan ide tata pemerintahan yang baik (good govermance) sebagai Chair of Policy Committee pada Partnership for Govermance Reform in Indonesia (2000-2002). Ia sempat mendirikan Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan bersama Prof. DR. Ryaas Rasyid pada tahun 2002, namun keluar dua tahun kemudian, ia juga dikenal sebagai pengamat, kolumnis dan komentator politik di berbagai media.
Andi A. Mallarangeng untuk sementara ini berhenti menjadi dosen, karena sejak Oktober 2004 ia ditunjuk sebagai Juru Bicara Kepresidenan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sejak itu pula, mantan aktivis mahasiswa di Himpunan Mahasiswa Islam dan Senat Mahasiswa ini pun berhenti sementara menjadi pengamat dan komentator politik. Baginya tugas sebagai Juru Bicara Kepresidenan ini adalah suatu kehormatan yang menuntut seluruh waktu dan perhatiannya.
Penghargaan yang pernah diraih Andi A. Mallarangeng adalah Man of the Year, Majalah MATRA (2002), Future Leader of Asia, Majalah Asia Week (1999), Bintang Jasa Utama RI (1999), dan Percy Buchman Prize (1995).
Ia mempunyai seorang istri yang bernama Vitri Cahyaningsih dan dua orang anak yang bernama Gemintang Mallarangeng dan Gemilang Mallarangeng.
Pranala luar
- (Inggris) Profil di Asia Inc.
- (Inggris) Profil Keluarga Besar Mallarangeng
- (Inggris) Profil di Asiaweek (1996)
- (Inggris) Dari Km 0,0
- (Indonesia) "Dua Pengamat Politik Mendeklarasikan PPDK", Pikiran Rakyat, 29 Juli 2002