Lompat ke isi

Pesucen, Kalipuro, Banyuwangi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pesucen

Kantor Desa Pesucen
Peta lokasi Desa Pesucen
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenBanyuwangi
KecamatanKalipuro
Kode pos
68455
Kode Kemendagri35.10.21.2004 Edit nilai pada Wikidata
Luas3 km2
Jumlah penduduk4.517 jiwa (2015)
Kepadatan1505 jiwa/km2


Pesucen adalah desa di kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia.

Asal nama

Menurut cerita, pada zaman kolonial Belanda, terdapat seorang pekerja yang bernama Mbah Bardan yang berasal dari Desa Pengantigan. Mbah Bardan lalu mbabad alas (membuka lahan) di aliran Sungai Sukowidi yang mengaliri area tersebut untuk keperluan lahan pertanian. Mbah Bardan sendiri diceritakan adalah seseorang yang taat beribadah. Sehingga saat ia akan menuju ke mata air Mailang (kini terletak di timur pasar desa) untuk berwudlu, banyak yang menanyakan "mau kemana, mbah?", dia menjawab "ke pesucen". Dia menjawab seperi itu dikarenakan pesucen adalah kata dalam Bahasa Osing yang artinya tempat bersuci. Maka dikenallah daerah ini dengan nama Pesucen.[1]

Sejarah

Perkembangan perkampungan yang semakin ramai di area ini, menjadikan Pesucen menjadi desa definitif yang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Giri dan memiliki enam dusun yaitu Krajan, Padangbaru, Bangunrejo, Kopensere, Plampang dan Bulupayung. Dan kemudian pada tahun 1996 saat Kecamatan Giri dipecah menjadi dua menjadi Kecamatan Giri dan Kecamatan Kecamatan Kalipuro. Maka wilayah Desa Pesucen juga dibelah menjadi dua menjadi Desa Pesucen dan Desa Bulusari yang terdiri dari Dusun Plampang dan Bulupayung.[1]

Pembagian wilayah

Desa Bulusari terdiri dari 3 Dusun, 8 Rukun Warga (RW) dan 22 Rukun Tetangga (RT)

Bentang Alam dan Budaya

Simpang Tiga Manggis

Desa Pesucen adalah desa yang terletak di bagian barat daya Kecamatan Kalipuro. Wilayahnya terdiri dari perkampungan warga, lahan pertanian dan perkebunan. Perkampungan warga bisa ditemui di Dusun Krajan, Padangbaru, Bangunrejo. Perkampungan warga yang ada di Desa Pesucen adalah perkampungan khas pedesaan dengan bangunan masih menggunakan kayu dan bambu, meskipun banyak juga rumah yang sudah di bangun menggunakan bahan batu dan semen. Lahan pertanian di desa ini ditanami padi, jagung, dan tanaman buah seperti manggis. Sedangkan lahan perkebunan yang terletak di bagian utara desa ditanami dengan cengkeh.

Penduduk

Penduduk desa menurut data desa berjumlah 4258 jiwa yang tersebar di 3 dudun (Krajan 1819 jiwa, Padangbaru 1182 jiwa dan Bangunrejo 1257 jiwa) yang ternaungi dalam 1499 kepala kelularga. Penduduk Desa Pesucen mayoritas adalah Suku Osing yang berbahasa Osing. Meskipun ada warga dari suku lain seperti Jawa dan Madura. Pekerjaan warga desa mayoritas adalah petani karena lahan pertanian di desa yang cukup luas, selain itu ada yang menjadi PNS, buruh bangunan, peternak, TNI/POLRI dan pengusaha kecil. Mayoritas warga beragama Islam yang ditandai dengan banyaknya masjid dan mushola (12 masjid dan 35 mushola) di wilayah tersebut.

Ekonomi

Desa Pesucen adalah desa yang terkenal sebagai desa penghasil manggis. Komoditas manggis ini hingga memiliki pasar ekspor ke beberapa negara di Asia seperti RRT, Taiwan, Hongkong dan Singapura. Desa ini juga memiliki sebuah pasar di dekat Pertigaan Tugu Manggis di batas antara Dusun Krajan dan Dusun Padangbaru.

Geografi

Desa Pesucen terletak pada ketinggian 296.83 meter di atas permukaan laut. Curah hujan mencapai 250 mm dan suhu udara rata-rata adalah 29°C. Wilayahnya terdiri dari lahan pertanian (2,59 km2), lahan perkebunan (0,67 km2), lahan perkampungan (0,41 km2) dan lain-lain (0,28 km2)

Batas

Batas-batas wilayah desa Pesucen adalah sebagai berikut:

Utara Desa Kelir
Timur Grogol Kecamatan Giri dan Desa Kelir
Selatan Desa Grogol
Barat Desa Bulusari

Tempat Ibadah

  • Masjid Baitul Muttaqin

Galeri

Referensi

Pranala luar