Pengeboman Istanbul Maret 2016

Pada 19 Maret 2016, di 10:55 (EET), bom bunuh diri terjadi di depan kantor gubernur distrik Beyoğlu di Istanbul, Turki yang terletak di persimpangan antara jalan Balo dengan jalan Istiklal, pengeboman itu menyebabkan setidaknya lima orang tewas, termasuk pelaku serangan. 36 orang terluka, tujuh diantaranya mengalami cedera berat. Di antara korban luka terdapat dua belas wisatawan asing. Dua di antara korban tewas adalah wisatawan berkewaraganegaraan Israel-Amerika.

Latar belakang

Pemboman ini merupakan bom bunuh diri keempat di Turki sejak tahun 2016, dan terjadi enam hari setelah pemboman di Ankara yang menewaskan 37 orang. Kedutaan Besar AS di Ankara telah mengeluarkan peringatan terorisme untuk warganegaranya satu hari sebelum pengeboman Istanbul, Ankara, Izmir, dan Adana. Kedutaan Besar Jerman juga telah mengeluarkan peringatan keamanan kepada warganegaranya tiga hari sebelum pengeboman. Kantor konsulat Jerman juga ditutup pada hari Kamis dan Jum'at sebagai langkah antisipasi keamanan.

Menurut BBC, penduduk Istanbul sudah waspada sebelum serangan karena ledakan bom yang terjadi di Ankara. Setelah pemboman itu, menurut Cumhuriyet, pemerintah Turki menerima kritik keras lewat media sosial karena dianggap kurang tanggap dalam mencegah serangan teroris.