Surah Ad-Duha
Tampilan
ad-Duha Waktu Duha | |
---|---|
Klasifikasi | Makkiyah |
Juz | Juz 30 |
Jumlah ruku | 1 ruku' |
Jumlah ayat | 11 ayat |
Surah Ad-Duha (bahasa Arab:الضحى) adalah surah ke-93 dalam al-Qur'an dan terdiri atas 11 ayat. Surah ini termasuk golongan surah Makkiyah dan diturunkan sesudah surah Al-Fajr. Nama Adh Dhuhaa diambil dari kata yang terdapat pada ayat pertama, yang artinya "waktu matahari sepenggalahan naik".
Surat Adh Dhuhaa, menerangkan tentang pemeliharaan Allah SWT terhadap Nabi Muhammad SAW dengan cara yang tak putus-putusnya, larangan berbuat buruk terhadap anak yatim dan orang yang meminta-minta dan mengandung pula perintah kepada Nabi supaya mensyukuri segala nikmat.
Isi dan Terjemahan
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم: Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
- وَالضُّحَى Demi waktu ketika matahari terbit memancar,
- وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى demi malam apabila telah sunyi.
- مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى Tuhanmu tidak mengabaikan kamu dan Dia tidak membenci,
- وَلَلآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الأولَى dan tentulah hasil adalah lebih baik untukmu daripada awal
- وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى dan kelak Tuhanmu pasti membahagiakan kamu, hingga kamu bersuka cita.
- أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَى Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim maka Dialah yang melindungimu
- وَوَجَدَكَ ضَالا فَهَدَى dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kebingungan maka Dialah yang membimbingmu
- وَوَجَدَكَ عَائِلا فَأَغْنَى dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan maka Dialah yang memperkayakanmu.
- فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلا تَقْهَرْ Oleh karena itu, terhadap anak yatim, janganlah kamu berlaku sewenang-wenang
- وَأَمَّا السَّائِلَ فَلا تَنْهَرْ dan terhadap pengemis, janganlah kamu berlaku kasar
- وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ dan terhadap kebaikan Tuhanmu, hendaklah kamu menyebut-nyebutnya.
Isi kandungan
- Allah SWT tidak akan pernah meninggalkan Nabi Muhammad SAW.
- Pertanda dari Allah SWT bahawa kehidupan Nabi Muhammad SAW dan dakwahnya akan bertambah baik dan semakin berkembang.
- Larangan menghina anak yatim dan menghardik orang-orang yang minta-minta.[1]
- Perintah untuk membangga-banggakan kebaikan yang dianugerahkan oleh Allah sebagai tanda bersyukur.
Referensi
Pranala luar
Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:
Surah Sebelumnya: Surah Al-Lail |
Al-Qur'an | Surah Berikutnya: Surah Al-Insyirah |
Surah 93 |