Lompat ke isi

JetBlue Airways

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 April 2016 01.27 oleh Ardfeb (bicara | kontrib) (→‎2000an: Penambahan pranala)

JetBlue Airways
IATA ICAO Kode panggil
B6 JBU JETBLUE
DidirikanAgustus 1998 (1998-08)
Mulai beroperasi11 Februari 2000 (2000-02-11)[1]
AOC #YENA176J
Pusat operasiBandara John F. Kennedy (New York City)
Kota fokus
Program penumpang setiaTrueBlue
Armada217
Tujuan97
SloganYou Above All[2]
Perusahaan indukJetBlue Airways Corporation (NasdaqJBLU)
Kantor pusatBrewster Building, Long Island, New York
Tokoh utama
PendapatanKenaikan US$ 5,817 milliar (2014)[3]
Laba operasiKenaikan US$ 515 juta (2014)
Laba bersihKenaikan US$ 401 million (2014)[3]
Total asetKenaikan US$ 7,839 milliar (2014)
Total ekuitasKenaikan US$ 2,529 milliar (2014)
Karyawan18.000 [4]
Situs webjetblue.com

JetBlue Airways Corporation (NasdaqJBLU), berbisnis dengan merek jetBlue, adalah sebuah maskapai berbiaya rendah asal Amerika dan merupakan maskapai penerbangan terbesar kelima di Amerika Serikat. JetBlue berkantor pusat di Long Island, dengan pusat operasinya berada di Bandara John F. Kennedy. JetBlue juga memiliki sebuah kantor perwakilan di Cottonwood Heights, Utah.[5][6]

JetBlue melayani penerbangan ke seluruh penjuru Amerika Serikat, dan juga melayani penerbangan internasional ke Bahama, Bermuda, Barbados, Kolombia, Kosta Rika, Republik Dominika, Grenada, Jamaika, Meksiko, Peru, Puerto Riko, Trinidad dan Tobago, dan masih banyak lagi. Hingga bulan Maret 2016, JetBlue melayani penerbangan ke 97 destinasi berbeda yang tersebar di Amerika Serikat, Meksiko, Karibia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

Hingga tahun 2016, JetBlue juga merupakan salah satu dari hanya dua maskapai asal Amerika Serikat yang mendapatkan penilaian bintang empat dari Skytrax, bersama dengan Virgin America.[7]

Sejarah

Pendirian

Airbus A320 bernama Whole Lotta Blue (N594JB) milik JetBlue, di Bandara Salt Lake City.

JetBlue didirikan oleh David Neeleman di Delaware pada bulan Agustus 1998,[1] dengan nama NewAir.[8] Beberapa pimpinan JetBlue, termasuk Neeleman, adalah bekas pegawai Southwest Airlines.[9] JetBlue pun mengikuti model bisnis Southwest, yakni dengan menawarkan penerbangan berbiaya murah, namun untuk membedakan mereka dengan Southwest, JetBlue tetap menyediakan beberapa fasilitas tambahan, termasuk TV di setiap kursi dan juga radio satelit Sirius XM.

Pada bulan September 1999, JetBlue berhasil mendapatkan 75 pasang slot terbang di Bandara John F. Kennedy, dan juga izin terbang dari pemerintah Amerika Serikat pada bulan Februari 2000. Sehingga JetBlue pun mulai beroperasi pada tanggal 11 Februari 2000, dengan melayani penerbangan ke Buffalo dan Ft. Lauderdale.[10]

Awalnya, Neeleman ingin menjadikan maskapainya sebagai "taksi", dengan livery berwarna kuning yang identik dengan warna taksi di New York. Namun keinginannya ini dibatalkan karena beberapa alasan, antara lain konotasi negatif yang menempel pada taksi-taksi di New York City dan juga ancaman penarikan sebagian investasi, senilai $20 juta dari JP Morgan, jika Neeleman tetap menggunakan nama tersebut.[11]

2000an

JetBlue adalah salah satu dari sedikit maskapai yang berhasil mencatatkan keuntungan pasca terjadinya Serangan 11 September 2001.[12]

Maskapai lain pun mencoba untuk menyaingi JetBlue, seperti Delta Air Lines dengan mendirikan Song, dan juga United Airlines dengan mendirikan Ted. Tetapi kedua maskapai ini tidaklah terlalu sukses dan akhirnya pun ditutup.[13]

Pendiri JetBlue, David Neeleman pada tahun 2006

Pada bulan Oktober 2005, laba kuartalan JetBlue turun dari yang sebelumnya US$8,1 juta ke hanya $2,7 juta. Penurunan laba ini sebagian besar dikarenakan adanya kenaikan bahan bakar dan kenaikan biaya operasi.

Walaupun begitu, JetBlue tetap berencana untuk mengembangkan usahanya, antara lain dengan memesan 36 unit pesawat baru yang akan selesai pada tahun 2006.

JetBlue mencatatkan kerugian kuartalan pertamanya pada kuartal keempat 2005, di mana mereka merugi $42,4 juta. Kerugian ini adalah kerugian pertama JetBlue sejak melepas sahamnya ke publik pada tahun 2002. JetBlue pun kembali mencatatkan kerugian pada kuartal pertama 2006, dikarenakan tingginya harga bahan bakar, inefisiensi dalam operasi, dan juga mahalnya biaya perawatan armada. Pimpinan JetBlue pun mengumumkan rencananya untuk membuat JetBlue kembali untung dengan memotong biaya operasi sebesar $50 juta tiap tahunnya, dan juga dengan mendorong pendapatan hingga $30 juta. Hasilnya, JetBlue pun berhasil kembali untung pada kuartal kedua 2006, dengan keuntungan sebesar $14 juta, dua kali lipat lebih banyak daripada perkiraan analis Wall Street. Pada kuartal ketiga 2006, JetBlue kembali merugi $500.000, sehingga mereka berencana untuk menjual 5 unit pesawat Airbus A320nya, dan juga menunda pengiriman pesawat E190 barunya.

Pada bulan Desember 2006, JetBlue melepas sebaris kursi pada seluruh pesawat A320nya untuk meringankan bobot pesawat hingga 410 kg, dan juga mengurangi jumlah pramugari dari empat orang menjadi hanya tiga orang, sehingga konsumsi bahan bakar dapat dihemat, untuk memaksimalkan pendapatan yang didapat dari tiap penerbangan.[14]

Pada kuartal keempat 2006, JetBlue pun kembali untung. Sehingga pada tahun 2006, total kerugian JetBlue hanyalah $1 juta, jika dibandingkan dengan total kerugian tahun 2005 yang mencapai $20 juta.

Saat kondisi finansialnya mulai membaik, pada bulan Februari 2007, JetBlue kembali mengalami krisis saat badai salju menyerang wilayah Timur Laut dan Barat Amerika Serikat. Karena JetBlue berprinsip tidak akan membatalkan penerbangannya, beberapa pesawat pun tetap berada di bandara untuk mengangkut penumpang. Sehingga penumpang harus tetap naik ke pesawat, walaupun pesawat tidak mungkin diberangkatkan. Walaupun begitu, cuaca yang makin buruk, membuat JetBlue harus membatalkan 1.700 penerbangannya saat itu.[15] Kejadian ini dilaporkan telah merugikan JetBlue sebesar $30 juta.[16]

Pada tahun 2007, JetBlue juga mengalami masalah kehandalan pada armada Embraer 190 miliknya. Sehingga selama dua unit Embraer 190 miliknya diperbaiki di fasilitas perawatan Embraer di Nashville, JetBlue pun menyewa empat unit Embraer 145 milik ExpressJet untuk melayani rute regional miliknya.[17][18]

David Barger pada bulan Oktober 2010

Akibat kejadian ini juga, dewan direksi JetBlue sepakat untuk menunjuk Dave Barger sebagai CEO baru, menggantikan David Neeleman.[19][20] Barger pun resmi menjadi CEO JetBlue pada tanggal 10 Mei 2007.[21] Neeleman, pendiri dan juga investor terbesar JetBlue pun turun menjadi direktur noneksekutif, akibat pergantian ini.[22]

Pada tanggal 24 Juli 2007, JetBlue melaporkan bahwa pendapatannya pada kuartal kedua 2007, naik menjadi $730 juta, dari $612 juta pada kuartal yang sama tahun 2006. Keuntungannya juga naik menjadi $21 juta, dari $14 juta pada kuartal yang sama tahun lalu. David Barger pun mengatakan bahwa JetBlue akan membeli tiga pesawat baru, dan akan menjual tiga pesawatnya saat ini, untuk memperlambat pertumbuhan kapasitas, guna memperkuat pondasi finansialnya dan juga memfasilitasi pertumbuhan pendapatan. Walaupun begitu, JetBlue akan tetap menambah dua hingga empat rute baru tiap tahunnya.[23]

Pada bulan Agustus 2007, JetBlue menambahkan konten berita dari NYTimes.com untuk dapat dibaca di tengah penerbangan.[24]

Pada tanggal 8 November 2007, JetBlue menunjuk Ed Barnes sebagai CFO sementara, sebagai pengganti John Harvey yang mengundurkan diri.[25]

Pada tanggal 13 Desember 2007, JetBlue dan Lufthansa mengumumkan rencana Lufthansa untuk membeli 19% saham di JetBlue. Lufthansa menyatakan bahwa mereka akan melakukan kerja sama operasional.[26] Lufthansa juga mengatakan bahwa mereka akan menawarkan penerbangan lanjutan dengan menggunakan JetBlue kepada penumpangnya, dengan titik transit di Boston dan New York (JFK).[27]

Mulai tanggal 10 Januari 2008, JetBlue juga membuka penerbangan ke St. Maarten dan Puerto Plata. Sehingga secara keseluruhan, JetBlue telah melayani penerbangan ke dua belas destinasi di Karibia/Atlantik, termasuk ke Aruba, Barbados, Bermuda, Cancún, Nassau, Aguadilla, Ponce, Puerto Riko, Santiago, dan Republik Dominika.

Pada edisi bulan Maret Airways Magazine, diumumkan bahwa JetBlue telah bermitra dengan Yahoo! dan produsen BlackBerry, Research in Motion, sehingga JetBlue dapat menyediakan layanan Wi-Fi gratis bernama BetaBlue di satu armada Airbus A320-200 miliknya, berkode registrasi N651JB. Dengan Wi-Fi ini, penumpang hanya dapat mengakses Yahoo Mail melalui perangkat Blackberry, ataupun laptop, di tengah penerbangan. BetaBlue menggunakan bandwidth dan infrastruktur milik Airfone, yang telah tutup.[28]

Pada tanggal 19 Maret 2008, JetBlue resmi menambahkan Orlando, Florida sebagai kota fokusnya untuk penerbangan ke Karibia, Meksiko, dan Amerika Selatan. Rute baru pun dibuka dari Bandara Orlando ke Cancún, Meksiko, Bridgetown, Barbados, Bogotá, Kolombia, Nassau, Bahama, San José, Kosta Rika, dan Santo Domingo, Republik Dominika. Bersamaan dengan ini, JetBlue juga bertekad untuk terus mengembangkan operasinya di bandara ini, termasuk dengan membangun sebuah asrama berkapasitas 292 kamar, sebagai tempat tinggal sementara bagi peserta latihan di fasilitas pelatihan JetBlue University, yang rencananya dibuka pada tahun 2015.[29]

Pada tanggal 8 April 2008, JetBlue meluncurkan promosi berjudul Happy Jetting. Promosi yang dikembangkan bersama JWT New York ini menekankan harga tiket JetBlue yang kompetitif, namun tetap menyediakan berbagai fasilitas yang tidak ada di maskapai berbiaya rendah lain, seperti televisi satelit dan radio, cemilan, serta kursi berbalut kulit.[30][31]

Pada tanggal 21 Mei 2008, JetBlue menunjuk Joel Peterson sebagai chairman baru dan Frank Sica sebagai wakilnya.[32]

Pada tanggal 4 Agustus 2008, Associated Press melaporkan bahwa JetBlue akan mengganti bantal dan selimutnya yang digunakan berkali-kali dalam penerbangan yang berbeda (setelah dicuci), menjadi lebih "ramah lingkungan" dengan cara menjual bantal dan selimutnya, sehingga hanya dapat digunakan oleh penumpang yang membelinya. Tiap bantal dan selimut akan dijual seharga $7, dimana penumpang juga akan mendapatkan kupon senilai $5 dari Bed, Bath and Beyond. Hal ini dimaksudkan juga untuk meningkatkan pendapatan mereka. JetBlue juga berharap dapat meraup pendapatan hingga $40 juta dari penumpang yang memilih kursi berjarak lebar dan $20 juta dari penumpang yang membawa lebih dari satu tas..[33]

Pada bulan September 2008, JetBlue juga mengoperasikan sebuah pesawat E190 sebagai pesawat promosi untuk kandidat Wakil Presiden Amerika Serikat, Sarah Palin.[34][35]

Pada tanggal 13 Oktober 2009, JetBlue memperkenalkan livery baru, hasil modifikasi dari livery lamanya, untuk memperingati hari jadinya ke-10 yang jatuh pada bulan Februari 2010. Selain desain ekornya yang baru, logo JetBlue juga ditampilkan lebih besar, hingga melewati jendela penumpang. Logo 'jetBlue' juga tidak lagi berwarna perak dan biru, namun menjadi biru laut gelap.[36]

Terminal 5 JFK milik JetBlue
Pintu masuk T5 di Bandara John F. Kennedy

Pada tanggal 22 Oktober 2008, JetBlue membuka penghubung barunya di Bandara John F. Kennedy (JFK), bernama Terminal 5, atau lebih sering disebut T5. Terminal yang membutuhkan biaya hampir $800 juta ini,[37] mengelilingi sebagian TWA Flight Center yang historis, yang didesain oleh Eero Saarinen, yang hingga saat ini tidak lagi terpakai. Sesuai rencana, penumpang dapat check in di TWA Flight Center, dan lalu berpindah ke bangunan baru T5 melalui lorong asli yang didesain oleh Saarinen, dan juga tambahannya yang dikerjakan pada tahun 1969 oleh Roche-Dinkeloo.[38]

Penerbangan pertama yang tiba di T5 adalah penerbangan JetBlue dari Bandara Bob Hope (B6 #358) pada jam 5:06 waktu setempat.[39][40] Sementara itu, penerbangan terakhir JetBlue dari T6 adalah penerbangannya ke Bandara Rafael Hernández di Aguadilla, Puerto Riko, pada jam 23:59 di hari sebelumnya.

Armada

Lihat pula

Pranala luar

  1. ^ a b "2010 Form 10-K, JetBlue Airways Corporation". United States Securities and Exchange Commission. 
  2. ^ JetBlue Launches New Advertising and | Marketing Campaign: You Above All(TM). Investor.jetblue.com (October 14, 2010). Retrieved December 22, 2010.
  3. ^ a b "JetBlue Announces 2013 Annual Profit". New York: JetBlue Airways Corporation. November 17, 2014. Diakses tanggal November 17, 2014. 
  4. ^ "Edited Transcript of JBLU earnings conference call or presentation 28-Jan-16". Finance.yahoo.com. 2016-01-28. Diakses tanggal 2016-03-02. 
  5. ^ "JetBlue's HQ contest down to NYC, Orlando." Crain's New York Business. Retrieved February 13, 2010
  6. ^ "Jetblue 2002 Annual Report." JetBlue. Retrieved January 29, 2009.
  7. ^ "The world's 4 Star Airlines." SkyTrax. Retrieved March 29, 2016.
  8. ^ "JetBlue". JetBlue. Diakses tanggal April 25, 2012. 
  9. ^ Brizek, Michael. "JetBlue Airways, Trouble in the Sky" (PDF). Diakses tanggal April 25, 2012. 
  10. ^ "Directory: World Airlines". Flight International. April 3, 2007. hlm. 98. 
  11. ^ The Steady, Strategic Ascent of JetBlue Airways January 11, 2006
  12. ^ Zuckerman, Laurence (June 5, 2008). "JetBlue, Exception Among Airlines, Is Likely to Post a Profit". The New York Times. Diakses tanggal November 7, 2001. 
  13. ^ Maynard, Micheline (June 5, 2008). "More Cuts as United Grounds Low-Cost Carrier". The New York Times. Diakses tanggal June 4, 2008. 
  14. ^ "JetBlue Airways Press Release: Taking the JetBlue Experience to New Heights". Investor.jetblue.com. December 14, 2006. Diakses tanggal April 25, 2012. 
  15. ^ JetBlue Airways: Growing Pains? ICMR Case Study. Retrieved November 2, 2010.
  16. ^ JetBlue fiasco: $30M price tag Retrieved November 2, 2010.
  17. ^ "Embraer tackles JetBlue E-190 software glitches - 3/13/2007". Flight Global. 2007-03-13. Diakses tanggal 2014-01-17. 
  18. ^ Schlangenstein, Mary (2007-03-06). "JetBlue to Idle E190s for Work, Add ExpressJet Planes (Update4)". Bloomberg. Diakses tanggal 2014-01-17. 
  19. ^ "A Change in the Cockpit at JetBlue". Bloomberg Businessweek. 10 May 2007. Diakses tanggal 12 October 2010. 
  20. ^ "Another suicidal board? How DuPont's directors failed Ellen Kullman". Fortune magazine. 13 October 2015. Diakses tanggal 10 November 2015. 
  21. ^ Schlangenstein, Mary; David Mildenberg (10 May 2007). "JetBlue Air Names Barger to Succeed Neeleman as Chief". Bloomberg L.P. Diakses tanggal 12 October 2010. 
  22. ^ "Jettisoned at JetBlue". Daily News. 11 May 2007. Diakses tanggal 12 October 2010. 
  23. ^ "unknown" (Siaran pers). Associated Press. July 24, 2007. 
  24. ^ "unknown". Diarsipkan dari versi asli tanggal September 29, 2007. Diakses tanggal March 5, 2011. 
  25. ^ "Jet Blue news release". November 8, 2007. Diakses tanggal November 13, 2007. 
  26. ^ Lufthansa will acquire 19% stake in JetBlue, seek 'cooperation' December 13, 2007
  27. ^ Lufthansa Partnership July 30, 2008
  28. ^ BetaBlue Flies High With In-flight E-mail and Instant Messaging: JetBlue Airways Joins With LiveTV, Yahoo! and RIM to Become the First U.S. Domestic Carrier to Provide Free In-flight Connectivity Dec. 11, 2007 (PRIME NEWSWIRE)
  29. ^ JetBlue Airways Press Release: New Focus City At Orlando International Airport March 19, 2008
  30. ^ JetBlue | Airline Tickets, Flights, and Airfare. Happyjetting.com. Retrieved December 22, 2010.
  31. ^ Flying. It's Why JetBlue Created Jetting. (Nasdaq:JBLU). Globenewswire.com. Retrieved December 22, 2010.
  32. ^ Shwiff, Kathy (May 21, 2008). "JetBlue Solidifies Succession Plan". The Wall Street Journal. 
  33. ^ JetBlue to charge $7 for pillow, blanket. Nydailynews.com (August 4, 2008). Retrieved December 22, 2010.
  34. ^ "unknown". Diarsipkan dari versi asli tanggal September 6, 2008. 
  35. ^ Mutzabaugh, Ben (November 7, 2008). "2008-11-07". USA Today. Diakses tanggal March 5, 2011. 
  36. ^ Photos: Airbus A320-232 Aircraft Pictures. Airliners.net. Retrieved December 22, 2010.
  37. ^ Maynard, Micheline (October 22, 2008), "JetBlue Twitters its New Terminal" The New York Times
  38. ^ Russell, James S. (October 23, 2008)"JetBlue's New Terminal at JFK Offers Huge Capacity, No Charm", Bloomberg
  39. ^ T-508. T-508. Retrieved December 22, 2010.
  40. ^ About JetBlue | JFK Airport. JetBlue. Retrieved December 22, 2010.