Penderitaan di Taman Getsemani
Penderitaan di Taman Getsemani merujuk kepada peristiwa dalam kehidupan Yesus seperti yang tercatat dalam Perjanjian Baru, antara Amanat Perpisahan pada saat Perjamuan Terakhir dan penangkapan Yesus.[1]
Penggambaran dalam Alkitab
Menurut keempat Injil, setelah Perjamuan Terakhir, Yesus pergi untuk berdoa. Masing-masing Injil menyajikan laporan dengan detail naratif yang sedikit berbeda. Injil Matius dan Markus mengidentifikasikan tempat berdoa tersebut sebagai Getsemani. Yesus ditemani oleh Rasul Petrus, Yohanes, dan Yakobus, yang Ia minta untuk tetap berjaga dan berdoa. Yesus kemudian berpindah "kira-kira sepelempar batu jaraknya" dari mereka; Ia merasa sangat sedih dan menderita, serta mengatakan, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." Dan beberapa saat kemudian Yesus berkata, "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" (Matius 26:42). Ia mengucapkan doa ini tiga kali, menghampiri ketiga rasul antara setiap doa tersebut dan menemukan mereka sedang tertidur. Ia berkomentar, "roh memang penurut, tetapi daging lemah." Seorang malaikat datang dari surga untuk menguatkan-Nya. Selama bergumul dengan penderitaan selagi Yesus berdoa, "peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah" (Lukas 22:44).
Tradisi
Dalam tradisi Katolik Roma, Penderitaan di Taman Getsemani merupakan Peristiwa Sedih pertama dalam Doa Rosario dan Perhentian/Stasi Pertama dalam Jalan Salib menurut Kitab Suci. Tradisi Katolik mencakup berbagai devosi dan doa khusus sebagai tindakan reparasi bagi penderitaan Yesus selama Penderitaan dan Sengsara-Nya. Tindakan Reparasi kepada Yesus Kristus ini tidak meliputi suatu permohonan bagi mereka yang masih hidup atau telah meninggal dunia, tetapi tujuannya adalah perbaikan atas dosa-dosa terhadap Yesus. Beberapa doa semacam itu terdapat dalam buku doa Katolik Raccolta (disetujui melalui sebuah dekrit pada tahun 1854, dan dipublikasikan oleh Takhta Suci pada tahun 1898) yang juga memuat doa-doa sebagai Tindakan Reparasi kepada Perawan Maria.[2][3][4][5]
Dalam ensiklik Miserentissimus Redemptor mengenai reparasi atau pemulihan, Paus Pius XI menyampaikan bahwa Tindakan Reparasi kepada Yesus Kristus adalah suatu kewajiban bagi umat Katolik dan menyebutnya sebagai "semacam kompensasi yang harus diberikan bagi luka" sehubungan dengan penderitaan yang dialami Yesus.[6]
Tradisi Katolik meyakini bahwa peluh atau keringat darah Yesus bermakna harfiah, bukan kiasan.[7]
Jam Suci
Dalam tradisi Katolik, Matius 26:40 merupakan dasar dari devosi Jam Suci untuk adorasi Ekaristi.[8] Dalam Injil Matius, Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya, "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." (Matius 26:38) Yesus kembali kepada para murid setelah berdoa, namun Ia menemukan mereka tertidur dan dalam Matius 26:40 Yesus bertanya kepada Petrus:
- "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?"[8]
Tradisi terkait devosi Jam Suci dapat ditelusuri kembali ke tahun 1673 ketika Santa Margareta Maria Alacoque menyatakan bahwa ia mendapat suatu visiun tentang Yesus. Menurutnya, dalam visiun tersebut ia diperintahkan untuk meluangkan waktu satu jam setiap Kamis malam untuk merenungkan penderitaan Yesus di Taman Getsemani.[9][10][11]
Penggambaran artistik
Terdapat sejumlah penggambaran seni yang berbeda terkait Penderitaan di Taman, berikut ini adalah beberapa diantaranya:
- Penderitaan di Taman (Bellini) - sebuah lukisan awal karya master Renaisans Italia Giovanni Bellini
- Penderitaan di Taman (Blake) - sebuah lukisan karya artis dan penyair percintaan William Blake
- Yesus di Bukit Zaitun (Caravaggio) - sebuah lukisan karya pelukis Boroque Michelangelo Merisi da Caravaggio
- Yesus di Bukit Zaitun (Beethoven) - sebuah oratoria karya komposer klasik Ludwig van Beethoven
Lihat pula
Catatan
- ^ Bible Exposition Commentary, Vol. 1: New Testament by Warren W. Wiersbe 1992 ISBN 1-56476-030-8 pages 268-269
- ^ Slater, Thomas (1911). "Reparation". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. 12. New York: Robert Appleton Company.
- ^ Delany, Francis Xavier (1911). "Raccolta". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. 12. New York: Robert Appleton Company.
- ^ Joseph P. Christopher et al., 2003 The Raccolta St Athanasius Press ISBN 978-0-9706526-6-9
- ^ Ann Ball, 2003 Encyclopedia of Catholic Devotions and Practices ISBN 0-87973-910-X
- ^ Miserentissimus Redemptor Encyclical of Pope Pius XI http://www.vatican.va/holy_father/pius_xi/encyclicals/documents/hf_p-xi_enc_08051928_miserentissimus-redemptor_en.html
- ^ Gillis, James Martin (1907). "Agony of Christ". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. 1. New York: Robert Appleton Company.
- ^ a b Peter Stravinskas, 1998, Our Sunday Visitor's Catholic Encyclopedia, OSV Press ISBN 0-87973-669-0 page 498
- ^ Ann Ball, 2003 Encyclopedia of Catholic Devotions and Practices ISBN 0-87973-910-X page 240
- ^ The Westminster Dictionary of Christian Spirituality by Gordon S. Wakefield 1983 ISBN 0-664-22170-X page 347
- ^ Doll, Sister Mary Bernard (1910). "St. Margaret Mary Alacoque". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. 9. New York: Robert Appleton Company.