Lompat ke isi

Tawau

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 Juni 2016 12.40 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (-Hindia-Belanda +Hindia Belanda); perubahan kosmetika)
Lokasi kota dan Distrik Tawau

Tawau merupakan nama sebuah Karesidenan dan juga kota di Sabah. Tawau kini merupakan kota ketiga terbesar di Sabah setelah Kota Kinabalu dan Sandakan. Kota ini dihubungkan dengan ibukota Sabah (Kota Kinabalu) melalui jalan raya sejauh 500 km, jalur udara (Bandar Udara Tawau) dan laut (pelabuhan Tawau).

Sejarah

Sejarah Tawau tidak diketahui dengan jelas terutama sebelum tahun-tahun 1890-an. Bagaimanapun Tawau telah memiliki penduduk dengan sebuah perkampungan kecil nelayan dengan 200 orang penduduk pada tahun 1898. Pada saat itu Tawau berada di bawah kekuasaan Kesultanan Sulu. Dalam satu perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 22 Januari ??, Kesultanan Sulu menyerahkan kawasan di sekitar Tawau yang ada sekarang kepada pihak Inggris.

Tawau menjadi sebagian kawasan jajahan orang-orang Inggris melalui Perusahaan Borneo Utara. Menurut catatan The North Borneo Annual Volume (1955-1965) menyatakan sistem administrasi bermula pada tahun 1898, menuruti langkah-langkah pihak Perusahaan Borneo Utara membuka sebuah pos di Tawau dan seterusnya mengadakan dasar-dasar administrasi pemerintahan setempat di situ.

Untuk menghindarkan salah paham dengan pihak Belanda yang memerintah Hindia Belanda pada masa tersebut tidak, disebabkan Tawau berbagi perbatasan dengan Indonesia, pihak pemerintahan Inggris telah mengambil langkah-langkah untuk menetapkan perbatasan. Ini disebabkan perbatasan asal bagi kawasan yang telah diserahkan kepada pihak Inggris oleh kedua Sultan Brunei dan Sultan Sulu ialah di bawah Sungai Sibuco berdekatan dengan Tarakan (Indonesia) yang mana kawasan tersebut termasuk di bawah pemerintahan Belanda yang saat itu telah menghuni kawasan tersebut. Menyusul hal itu suatu komite perbatasan telah didirikan pada tahun 1912 yang terdiri dari pegawai-pegawai dari Britania Raya dan Belanda.

Sebuah Laporan Bersama telah disediakan beserta dengan peta dan ditandatangani oleh komite masing-masing di Tawau pada tanggal 17 Februari 1913. Kemudian menurut protokol di antara Britania Raya dan Belanda yang telah ditandatangani di London pada tanggal 28 September 1915, kedua pemerintahan tersebut mengesahkan laporan bersama dan peta tersebut.

Geografi

Daerah Tawau meliputi kawasan seluas 6.125 km persegi atau 612.506 hektare. Kota ini berbagi perbatasan dengan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Indonesia di selatan serta dikelilingi Laut Sulu di timur dan Laut Sulawesi di selatan.

Tawau mempunyai 10 mukim dan 81 kampung yang terhimpun dalam dua kawasan parlemen dan enam Dewan Undangan Negeri (DUN). Parlemen Tawau melingkupi DUN Sri Tanjung, Apas dan Balung sementara Parlemen Kalabakan melingkupi Merotai, Tanjung Batu dan Sebatik. Dahulu berada dalam satu kawasan parlemen (dapil DPR) dengan 4 Dewan Undangan Negeri (dapil DPRD) Sabah yaitu Balung, Merotai, Sri Tanjung dan Kalabakan.

Terdapat beberapa kawasan hitam yang dikatakan terlibat dengan berbagai kasus kejahatan. Beberapa kawasan tersebut adalah:

  1. batu 4 tempat timbangan
  2. kg titingan icebox
  3. Kampung Pisang
  4. taman tikus
  5. belakang pasar sayur
  6. terkini : giant bt3 sebelah kiri dari bandar

Demografi

Hingga 2000, populasi Tawau diperkirakan berjumlah kira-kira 304.888 jiwa.


Statistik Populasi (Sensus 1991)
Jumlah

245.000

Wanita 114.416
Pria 130.312
 
Melayu 11.516
Dusun 921
Kadazan 2.808
Bugis Warga Indonesia Mayoritas
Bajau 17.094
Murut 1.529
Bumiputera Lain 24.946
Tionghoa 35.097
Orang Indonesia 55.057
Bukan Bumiputera Lain 3.727
 
Jumlah Warganegara Malaysia 152.695
Jumlah Warganegara Bukan Malaysia 92.033
 
Sebaran Populasi 14,1%
Kepadatan Penduduk 40/km²

Pranala luar