Simpang Teritip, Bangka Barat
Simpang Teritip | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Kepulauan Bangka Belitung | ||||
Kabupaten | Bangka Barat | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Sumardi | ||||
Populasi | |||||
• Total | - jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 19.05.02 | ||||
Kode BPS | 1903040 | ||||
Luas | - km² | ||||
Kepadatan | - jiwa/km² | ||||
|
Simpang Teritip adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia.
Suku Melayu Jerieng yang beragama islam adalah penduduk asli wilayah kecamatan Simpang Teritip.
Pada masa penjajahan Jepang daerah ini menjadi ladang berburu rusa , monyet , babi hutan dan pelanduk bagi perwira tentara pendudukan Jepang , Dengan di bantu kepala kampung dan penduduk desa Peradong daerah ini menjadi ladang berburu yang baik sampai masa tahun 1960an.
Pada masa itu hubungan penduduk asli dengan warga keturunan sangat baik,Bila ada penduduk yang sakit , karena belum ada dokter atau perawat.mereka mencari pertolongan kepada kepala kampung setempat untuk mencari obat.
Kegiatan ekonomi masyarakat juga berputar , masyarakat desa membeli bahan makanan pokok dengan menjual hasil bumi seperti karet , lada , madu pada warung setempat yang juga menjadi pusat pengepul hasil bumi di daerah tersebut.
Hasil alam kecamatan Simpang Teritip adalah Tin Ore di desa Mayang,Ikan laut di desa Air nyatoh dan Kundi, Durian di desa Sp.Tiga,Pelangas,Pangek,Peradong,Air Nyatoh,Berang dan Ibul, dan Madu Pahit yang berasal dari bunga pohon pelawan yang jarang di Indonesia,di Desa Sp.Tiga dan Air Nyatoh.
Juga terdapat pakaian yang terbuat dari kulit kayu Kepur sebagai traditional handycraft di dusun Mandong, Desa Kundi.