Lompat ke isi

Surah Al-Hadid

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Surah ke-57
al-Hadid
الحديد
Besi
KlasifikasiMadaniyah
JuzJuz 27
Jumlah ruku4 ruku'
Jumlah ayat29 ayat

Surah Al-Hadid (bahasa Arab:الحديد, "Besi") adalah surah ke-57 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Madaniyah dan terdiri atas 29 ayat. Dinamakan Al Hadiid yang berarti besi diambil dari perkataan Al Hadiid yang terdapat pada ayat ke-25 surat ini.

Pokok-pokok terjemahan

  1. Segala yang berada di langit maupun di bumi menyanjung Allah; bahwa Dialah Yang Maha Kuasa terhadap segala sesuatu; MilikNyalah Kerajaan langit beserta bumi, Dialah Yang Menghidupkan serta Dialah Yang Mematikan; bahwa Dialah Yang Maha Kuasa terhadap segala sesuatu; Dialah Yang Awal maupun Yang Akhir; Yang Zhahir maupun Yang Bathin; bahwa Dialah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu; Dialah Yang menciptakan langit beserta bumi selama enam Hari, kemudian Dia bersemayam di Arsy; Dia Maha Mengetahui hal-hal yang meresap ke bumi maupun hal-hal yang muncul daripadanya, demikian pula hal-hal yang jatuh dari langit maupun hal-hal yang terangkat kepadanya, bahwasanya Dia bersama kalian di manapun kalian berada; serta Allah Maha Mengawasi hal-hal yang kalian perbuat.
    MilikNyalah Kerajaan langit beserta bumi, bahwa kepada Allah, diserahkan segala perkara; Dialah Yang mempergantikan malam dengan siang, serta Yang mempergantikan siang dengan malam, bahwa Dialah Yang Maha Memahami segala isi kalbu. (Ayat:1-6)
  2. Berimanlah kepada Allah beserta RasulNya, serta nafkahkan sebagian harta benda yang telah Allah menjadikan kalian untuk menguasai hal tersebut; ketahuilah bahwa orang-orang yang beriman di antara kalian, serta yang menafkahkan sebagian harta benda akan memperoleh upah yang besar; dan mengapa kalian tidak beriman kepada Allah? padahal Rasul mengajak kalian supaya kalian beriman kepada Tuhan kalian serta telah menerima ikrar kalian bahwa kalian merupakan golongan beriman. (Ayat:7-8)
  3. Dialah yang mengirim ayat-ayat kepada hambaNya, supaya Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan kepada cahaya terang; ketahuilah bahwa Allah benar-benar Maha Penyantun, Maha Penyayang terhadap kalian;
    maka mengapa kalian tidak mau menyisihkan harta benda untuk Kehendak Allah? padahal Allah adalah Yang mewarisi langit beserta bumi; tidaklah setara di antara kalian, orang-orang yang menyisihkan harta benda serta berperang sebelum keadaan lapang; orang-orang itu adalah lebih utama kedudukannya dibanding orang-orang yang menyisihkan harta benda serta berperang sesudah keadaan tersebut; Allah menjanjikan kebaikan untuk masing-masing mereka, sungguh Allah Maha Memahami hal-hal yang kalian perbuat.
    Barangsiapa yang bersedia meminjamkan kepada Allah, pinjaman yang baik, maka Allah yang akan melipatgandakan hal tersebut untuk orang itu, serta orang itu akan memperoleh upah yang sesuai. (Ayat:9-11)
  4. Pada sebuah Hari ketika kalian melihat golongan beriman laki-laki maupun golongan beriman perempuan memiliki sinar terang di hadapan mereka beserta di sisi kanan mereka
    : "Pada Hari ini kalian dihiburkan dengan surga yang dialiri sungai-sungai dibawahnya, supaya disana selamanya, Demikian itu merupakan pencapaian yang luar biasa". pada Hari itu, orang-orang munafik laki-laki maupun orang-orang munafik perempuan berseru kepada orang-orang beriman: "Tunggulah kami, supaya kami meminjam sebagian sinar terang kalian" Diserukan: "Kembalilah kalian, serta carilah sinar terang itu sendiri" sehingga mereka dipisahkan pembatas yang mempunyai pintu, bahwa sisi dalamnya terdapat Kasih, sedangkan di sisi luar yang mengitarinya terdapat Malapetaka; orang-orang itu memanggil golongan tersebut: "Bukankah sebelumnya kami bersama dengan kalian?" golongan tersebut menjawab: "Tidak demikian, sebenarnya kalian mencelakakan diri kalian sendiri, bahwa kalian menunggu serta kalian meragu sehingga kalian telah terbuai oleh angan-angan sampai Ketetapan Allah terlaksana; sungguh golongan perayu telah memperdayakan kalian tentang Allah, maka pada Hari ini tiada tebusan yang diterima dari diri kalian, tidak pula dari orang-orang yang kafir; bagian kalian merupakan Neraka, tempat itu merupakan tempat tinggal kalian, bahwa tempat itu merupakan tempat kesudahan terburuk". (Ayat:12-15)
  5. Belumkah tiba bagi orang-orang yang beriman agar mereka memperdalam kalbu untuk mengingat Allah beserta Kebenaran yang telah hadir, serta janganlah orang-orang tersebut menyerupai golongan yang telah diserahi Al-Kitab, kemudian berbagai keadaan perlahan menggoyahkan golongan itu hingga kalbu mereka menjadi keras, bahwa sebagian besar golongan itu merupakan golongan fasik. (Ayat:16)
  6. Ketahuilah bahwa Allah merupakan Yang Menghidupkan bumi yang mati; sungguh Kami menjelaskan berbagai pertanda untuk kalian supaya kalian berpikir. (Ayat:17)
  7. Ketahuilah bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan, serta hal yang berlalu; kemewahan ataupun bermegah-megahan juga berbangga-bangga tentang banyaknya harta benda maupun anak-anak, seumpama hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani yang kemudian hal demikian mengering sehingga kamu melihat warnanya menguning kemudian lenyap; sementara di Akhirat telah disediakan azab keras dan pengampunan dari Allah, demikian pula perkenanNya; maka ketahuilah bahwa kehidupan dunia ini hanyalah kebahagiaan yang semu. (Ayat:20)
  8. Tiada suatu musibah pun di bumi, tidak pula menimpa diri kalian sendiri melainkan telah tertulis dalam suatu Kitab sebelum Kami wujudkan, bahwasanya hal demikian itu merupakan hal mutlak bagi Allah, supaya kalian tidak terlalu kecewa terhadap hal-hal yang luput dari kalian serta supaya kalian tidak terlalu berbangga terhadap hal-hal yang Dia karuniakan untuk kalian, sungguh Allah tidak menyukai sikap angkuh yang berlebihan, orang-orang yang tamak serta menyuruh umat manusia berbuat tamak, bahwa barangsiapa yang enggan maka ketahuilah bahwa Allah adalah Yang Maha Kaya, Maha Terpuji. (Ayat:22-24)
  9. Dan sungguh telah Kami utus Nuh serta Ibrahim, bahwa Kami percayakan pada keturunan keduanya, Nubuat serta Al-Kitab, maka di antara kaum keturunan itu terdapat segolongan yang terbimbing; namun segolongan besar dari mereka merupakan golongan yang fasik, kemudian Kami perikutkan para utusan Kami sepeninggal mereka;
    demikian halnya Kami perikutkan Isa, putra Maryam; bahwa telah Kami serahkan padanya; Injil, serta Kami jadikan dalam kalbu orang-orang yang mengikuti ia, rasa persahabatan serta kasih sayang, kemudian orang-orang itu mengada-adakan rahbaniyyah, walaupun Kami tidak menanggungkan perkara tersebut kepada orang-orang itu, yang tidak lain supaya memperoleh perkenan Allah, akan tetapi orang-orang itu tidak menerapkan perkara tersebut secara semestinya sehingga Kami berikan upah untuk segolongan beriman di antara mereka, sedangkan sebagian besar dari orang-orang itu merupakan golongan fasik. (Ayat:26-27)
  10. Wahai orang-orang yang beriman, takutlah kepada Allah serta berimanlah kepada UtusanNya, niscaya Dia akan mengaruniakan KasihNya untuk kalian dalam dua bagian, serta mengaruniakan cahaya yang membimbing kalian, serta Dia mengampuni kalian, sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang; supaya golongan pewaris Kitab mengetahui bahwa mereka tidak sedikit pun berwenang terhadap karunia Allah; bahwasanya karunia berada dalam Tangan Allah; Dia karuniakan hal tersebut untuk orang yang Dia perkenan, bahwa Allah merupakan Pemilik karunia yang besar. (Ayat:28-29)

Pranala luar


Surah Sebelumnya:
Surah Al-Waqi’ah
Al-Qur'an Surah Berikutnya:
Surah Al-Mujadilah
Surah 57