Lompat ke isi

Badak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 Juni 2016 17.06 oleh Medelam (bicara | kontrib) (Menolak 2 perubahan teks pertama (oleh 115.135.160.197) setelah revisi 11445620 oleh Wagino Bot)
Badak
Badak putih, Ceratotherium simum
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Rhinocerotidae

Gray, 1821
Genus

Ceratotherium Dicerorhinus
Diceros
Rhinoceros
Coelodonta (punah)
Elasmotherium (punah)

Badak (bahasa Inggris: rhinoceros) adalah lima spesies hewan dari famili Rhinocerotidae, ordo Perissodactyla yang kesemuanya berasal dari Afrika atau Asia.

Karakteristik

Badak memiliki karakteristik:

  • Berukuran besar.
  • Dapat mencapai bobot lebih dari satu ton.
  • Satu atau dua cula pada bagian tengah dahi. Jika berjumlah dua, salah satu terletak di depan yang lainnya (tidak bersisian).
  • Termasuk hewan herbivora
  • Kulit dengan tebal berkisar 1.5 – 5 cm yang terbentuk dari lapisan kolagen.
  • Memiliki indra pendengaran dan penciuman yang tajam, tapi tidak dapat melihat jauh.
  • Sebagian besar badak dapat hidup melebihi 40 tahun.

Walaupun termasuk herbivora, badak adalah hewan yang berbahaya. Di India dan Nepal, badak merupakan penyebab utama kematian manusia, melebihi yang jumlah yang disebabkan oleh harimau dan macan tutul. Badak bahkan diketahui pernah menyerang gajah pembawa wisatawan.

Cula

Biksu Nepal dengan cula badak

Berbeda dengan tanduk yang memiliki inti berupa tulang, cula badak hanya terdiri dari keratin. Cula badak telah dan masih digunakan di pengobatan tradisional Cina dan sebagai pegangan pisau di Yaman dan Oman.[1]

Cula badak yang dihancurkan dan dijadikan bubuk dipercayai memiliki kemampuan penyembuh penyakit demam dan efek afrodisiak, meski tidak ada bukti ilmiah mengenai hal itu.[2][3] Cina telah menandatangani pakta CITES dan membuang cula badak dari daftar obat-obatan Cina (Pharmacopoeia of the People's Republic of China), oleh kementrian kesehatan, tahun 1993. Pada tahun 2011, Inggris juga melakukan hal yang sama dan mengutuk penggunaan cula badak pada praktik pengobatan tradisional Cina.[4] Sejumlah paktisi pengobatan tradisional Cina juga telah bersuara menentang penggunaan cula badak.[5]

Untuk mencegah perburuan cula badak, di berbagai kawasan perlindungan badak dibius dan cula badak dibuang dari tubuh badak. Jagawana bersenjata api dikerahkan untuk melindungi badak dan melawan pemburu badak, dan diizinkan untuk membunuh pemburu di tempat. Pada tahun 2011, 448 badak dibunuh untuk culanya di Afrika Selatan.[6] Cula badak bernilai tinggi dan dihargai rata-rata US$ 250000 di Vietnam.[7][8]

Namun perburuan cula badak masih terjadi akibat masih adanya permintaan dari Cina dan Vietnam.[9]

Referensi

  1. ^ "GCC: Esmond Bradly Martin Reports From Yemen". Gcci.org. Diakses tanggal 23 September 2010. 
  2. ^ Bensky, Dan; Clavey, Steven; Stoger, Erich and Gamble, Andrew (2004) Chinese Herbal Medicine: Materia Medica, 3rd Edition. Eastland Press. ISBN 0-939616-42-4
  3. ^ Parry-Jones, Rob and Amanda Vincent (3 January 1998). "Can we tame wild medicine? To save a rare species, Western conservationists may have to make their peace with traditional Chinese medicine". New Scientist. 157 (2115). 
  4. ^ Larson, Rhishja (9 September 2011). "Chinese Medicine Organization Speaks Out Against Use of Rhino Horn". RhinoConservation.org. Diakses tanggal 26 October 2011. 
  5. ^ Larson, Rhishja (15 August 2011). "TCM Educators Speak Out Against Use of Rhino Horn". RhinoConservation.org. Diakses tanggal 26 October 2011. 
  6. ^ "Media Release: Latest on Rhino Poaching in South Africa". South African National Parks. 
  7. ^ Frank, Meghan and Hopper, Jessica (21 February 2012). "Spike in rhino poaching threatens survival of species". 
  8. ^ Milledge, Simon (2005). Rhino Horn StockpilePDF (1.34 MB), TRAFFIC. Retrieved 9 January 2008.
  9. ^ "South Africa record for rhino poaching deaths". BBC News. 3 November 2011. 

Pranala luar