Lompat ke isi

Islam di Bosnia dan Herzegovina

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 4 Juli 2016 13.17 oleh Farhan Curious (bicara | kontrib) (perubahan keterangan gambar)
Masjid Emperor, masjid tertua yang dibangun saat era Utsmaniyah di Sarajevo, ibu kota dan kota terbesar Bosnia dan Herzegovina.

Islam di Bosnia dan Herzegovina memiliki sejarah yang kaya dan panjang. Islam diperkenalkan kepada penduduk lokal pada abad ke 15 dan 16 sebagai hasil penaklukan Bosnia dan Herzegovina oleh pasukan Kesultanan Utsmaniyah.

Mayoritas Agama Masyarakat Bosnia adalah Islam, masyarkat Muslim Bosnia adalah Muslim Suni, dan ada beberapa komunitas kecil Muslim Syiah di negara tersebut. Ada sekitar 4 juta Muslim Bosnia. Pada saat terjadi Perang Bosnia banyak masyarakat Muslim Bosnia meniggalkan negaranya. Diperkirakan 1.7 juta masyarakat asli Muslim Bosnia tinggal di Bosnia dan Herzegovina, dimana mereka merupakan 50 persen dari keseluruhan negara itu.[1]

Dengan demikian, Muslim Bosnia merupakan agama terbesar di Bosnia dan Herzegovina (51%), dua kelompok besar lainnya adalah Kristen Ortodoks Timur (31%) sebagian besar orang Serbia, dan Katolik Roma (15%) sebagian besar orang Kroasia.[1]

Kelompok minoritas kecil lainnya yang merupakan Muslim selain orang asli Bosnia di Bosnia dan Herzegovina adalah orang Albania, orang Rom, dan orang Turki.

Era Kesultanan Utsmaniyah dan Austro-Hungaria

Islam pertama kali dibawa ke Balkan oleh kesultanan Utsmaniyah pada pertengahan-akhir abad ke-15 yang menguasai sebagian besar Bosnia tahun 1463, dan Herzegovina tahun 1480-an. Selama abad berikutnya Bosnia terdiri dari dualis dan bangsa Slavia yang tinggal di Kerajaan Bosnia dengan nama Bošnjani [2] di bawah pemerintahan Utsmaniyah banyak dari orang-orang Slavia memeluk Islam dalam jumlah yang besar dan akhirnya nama Bošnjanin berubah menjadi Bošnjak ('Bosniak'). Pada awal tahun 1600-an, sekitar dua pertiga dari penduduk Bosnia adalah Muslim.[3] Bosnia dan Herzegovina tetap sebuah provinsi di Kekaisaran Utsmaniyah dan memperoleh otonomi setelah pemberontakan Bosnia pada tahun 1831. Setelah Kongres Berlin pada tahun 1878 wilayah Bosnia dan Herzegovina sementara di bawah kontrol Austria-Hungaria. Pada tahun 1908, Austria-Hungaria secara resmi menganeksasi wilayah itu.

Bosnia, bersama dengan Albania, adalah satu-satunya bagaian dari Kekaisaran Utsmaniyah di Balkan di mana sejumlah orang yang masuk Islam, dan tinggal di sana setelah kemerdekaan. Di daerah lain dari bekas Kekaisaran Utsmaniyah di mana membentuk mayoritas Muslim. dan banyak sekali masyarakat Muslim di daerah tersebut diusir, dikristenkan, dibantai, dan ada juga yang melarikan diri ke Turki.[butuh rujukan]

Perang Bosnia

Constructed in 1579, the Masjid Ferhadija di Banja Luka diratakan oleh ekstremis Serbia selama perang dan saat ini direkonstruksi

Pembersihan etnis Muslim Bosnia selama perang Bosnia menyebabkan pengungsian internal yang mendalam dari populasi mereka mengakibatkan populasi Muslim di Bosnia menurun drastis. Namun, pada awal abad ke-21 banyak sekali masyarakat Muslim Bosnia yang mengungsi ke negara lain kembali lagi ke negeri asal mereka dan mengakibatkan peningkatan populasi Muslim di Bosnia.

Selain masyarakat Muslim yang terkena dampak perang, Masjid pun menjadi sasaran angkatan bersenjata Serbia dan Kroasia mereka menghancurkan Masjid dan masjid-masjid bersejarah di Bosnia dan Herzegovina.

Lihat Pula

Galeri

Referensi