Labu siam
Labu siam | |
---|---|
Labu siam dijual di Réunion | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Divisi: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | S. edule
|
Nama binomial | |
Sechium edule |
Labu siam atau jipang (Sechium edule, bahasa Inggris: chayote) adalah tumbuhan suku labu-labuan (Cucurbitaceae) yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan biasa dibudidayakan di pekarangan, biasanya di dekat kolam. Buah menggantung dari tangkai. Daunnya berbentuk mirip segitiga dan permukaannya berbulu.
Tumbuhan ini diketahui oleh banyak nama termasuk Choko (Australia) Christophene atau Christophine Cho-Cho, Cidra (Antioquia, Caldas, Guindio dan Risaralda wilayah Colombia), Sayote (bahasa Philipina), Guatila (Boyaca dan Valle del Cauca Wilayah Colombia, Centinarja (Malta), Sou-Sou or Chou-Chou (Chow-Chow) (Mauritian Creole), Chuchu (Brazil), Pimpinela (Madeira), Pipinola (Hawaii), Tayota (Dominican Republic),Mirliton (Haitian Creole), Pear Squash, Sayuran Pear, Chouchoute, Choko, Guisquil (Guatemala, El Salvador),Pataste (Honduras), Piskot or Sikot (Meghalaya), Iskus, Tanah Naga, Daskkush (Manipur), riskut (Mizoram) is-kush (Nepa), Susu (Vietnam). Ini adalah akar tuberous dan dapat dimakan disebut Chichayote di Meksiko dan Ichital di Guatemola. Chayote ini awalnya asli Mesoamerica. Itu telah diperkenalkan sebagai tanaman dunia yang luas. Kebanyakan tumbuh di Indonesiab(Kutipan yang diperlukan) adalah
Costa Rica adalah pengekspor utama di dunia. Di Indonesia, labu siam merupakan sayuran sekunder namun hampir selalu dapat dijumpai di pasar. Buahnya biasa direbus sebentar untuk menghilangkan getahnya lalu dimakan bersama sambal terasi sebagai lalap atau menjadi campuran sayur bening dan sayur bobor. Buahnya dapat juga dirajang dan menjadi campuran untuk melunakkan siomay. Pucuk yang masih muda dapat direbus dan dibuat cah. Buahnya merupakan sayuran penting di masakan Meksiko. Di Australia, buahnya diiris, dibaluri tepung panir, lalu digoreng.
Orang Indonesia mengenalnya sebagai labu siam karena tumbuhan ini didatangkan dari Thailand (Siam waktu dulu) oleh orang Belanda. Orang Sunda menamakannya lèjèt dan orang Jawa mengenalnya sebagai jipang atau juga manisa