Lompat ke isi

Harry Potter dan si Anak Terkutuk

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 21 Agustus 2016 18.30 oleh Ikah (bicara | kontrib) (penambahan konten)
Harry Potter and the Cursed Child
Poster resmi drama teater produksi West End 2016
PenulisJack Thorne (naskah)
J.K. Rowling, John Tiffany, & Jack Thorne (kisah)
Tokoh
Bahasa asliInggris
SeriHarry Potter
SubjekHarry Potter dan putranya, Albus Severus Potter
Genre
LatarDunia sihir

Harry Potter and the Cursed Child (bahasa Indonesia: Harry Potter dan Bocah Terkutuk) adalah pertunjukkan panggung dua babak yang dipentaskan Teater West End berdasarkan kisah baru yang ditulis oleh Jack Thorne, J.K. Rowling dan John Tiffany.[1] Pertunjukan pratinjau untuk drama ini mulai ditampilkan di Palace Theatre, London pada 7 Juni 2016[2] dan dipentaskan secara perdana pada 30 Juli 2016. Naskah pementasan (bukan dalam bentuk novelisasi dari drama)[3] dirilis pada 31 Juli 2016 dan menjadi buku kedelapan dari kisah dunia sihir Harry Potter.[4] Kisah ini berlatar sembilan belas tahun kemudian setelah berakhirnya Pertempuran Hogwarts dalam epilog Harry Potter dan Relikui Kematian yang di dalamnya berfokus pada hubungan Harry Potter yang kini menjadi seorang pegawai Kementerian Sihir dengan putra keduanya, Albus Severus Potter.

Dasar pikiran

Sinopsis resmi drama dirilis oleh penerbit (Pottermore) pada 23 Oktober 2015:[5]

Selalu sulit menjadi Harry Potter dan sekarang pun tidak lebih mudah bahwa ia kini adalah seorang pegawai yang sangat sibuk dengan pekerjaannya di Kementerian Sihir, sekaligus seorang suami dan ayah dari tiga anak usia sekolah. Sementara Harry bergulat dengan masa lalu, putra keduanya, Albus harus berjuang menyandang warisan keluarga yang tidak pernah ia inginkan. Seperti masa lalu yang kering dan menakutkan, ayah dan anak ini sama-sama belajar satu kebenaran tak mengenakkan: kadang-kadang kegelapan datang dari tempat-tempat yang tak terduga.

Alur

Bagian 1

Adegan I

Sembilan belas tahun setelah kekalahan Voldemort, kini Harry Potter adalah Kepala Departemen Penegakan Hukum Sihir dan memiliki tiga anak dengan Ginny Weasley: James Sirius, Albus Severus dan Lily Luna. Hermione Granger menjadi Menteri Sihir dan telah menikah dengan Ron Weasley — yang mengelola Weasleys' Wizard Wheezes — dan memiliki dua anak: Rose dan Hugo, yang menggunakan nama belakang ganda Granger-Weasley.

Di Stasiun King's Cross, Albus dan Rose menumpangi Hogwarts Express untuk memulai tahun pertama mereka di Hogwarts. Mereka bertemu dengan Scorpius Malfoy, putra dari Draco Malfoy, musuh bebuyutan orang tua mereka. Meskipun Rose memperlihatkan ketidaksukaan dan sikapnya yang dingin terhadap Scorpius, pertemuan ini adalah awal pertemanan Albus dan Scorpius. Kedua bocah lelaki tersebut terpilih untuk masuk ke asrama Slytherin, sementara Rose ke asrama Gryffindor. Selama tiga tahun pertama mereka di sekolah, Albus adalah siswa yang tidak istimewa atau pun populer, dan hubungannya dengan sang ayah menegang saat ia harus menanggung beban nama besar Harry Potter. Scorpius sangat terpukul akan kematian ibunya, Astoria, dan ia pun menderita atas rumor yang beredar bahwa ia sebenarnya adalah putra dari Voldemort melalui penggunaan pembalik waktu (Time-Turner). Hal tersebut membuat mereka semakin menarik diri dari teman-temannya. Di sisi lain, Rose adalah siswa yang sangat populer dan menjadi Chaser di Tim Quidditch Gryffindor pada akhir tahun ketiga. Hubungannya dengan Albus pun menjadi meregang dan mereka tidak lagi menghabiskan waktu bersama-sama.

Musim panas berikutnya, Kementerian Sihir menyita sebuah Time-Turner ilegal dari seorang mantan Pelahap Maut. Ketika Amos, ayah dari Cedric Diggory, mendengar kabar bahwa Kementerian Sihir telah menemukan Time-Turner, ia meminta Harry untuk kembali ke masa lalu dan menyelamatkan Cedric. Bagi Amos, kematian Cedric adalah tanggung jawab Harry. Harry menolak karena menurutnya terlalu bahaya mencampuri masa lalu. Albus pun berteman Delphini Diggory, keponakan dari Amos, saat mereka sedang menguping percakapan kedua orang tersebut.

Harry kemudian memberikan selimut bayi miliknya ke Albus yang merupakan satu-satunya peninggalan dari ibunya, Lily Potter, sebagai hadiah; namun Albus menolak pemberian tersebut dan keduanya pun berargumen sehingga botol berisi ramuan cinta dari Ron secara tidak sengaja tumpah mengenai selimut. Terbawa emosi, Albus menyatakan bahwa ia berharap Harry bukanlah ayahnya dan begitu pun sebaliknya.

Saat berada di Hogwarts Express untuk bersiap memulai tahun keempat mereka, Rose yang berupaya memperbaiki hubungannya dengan Albus, membenarkan keberadaan Time-Turner. Albus segera menemui Scorpius dan keduanya mencoba kabur dari kereta dengan misi untuk mendapatkan Time-Turner dan menyelamatkan Cedric Diggory, serta untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan oleh Harry Potter karena membiarkan Cedric tewas. Mereka melompat dari atap kereta dan memutuskan untuk melanjutkan rencana mereka, lalu keduanya pergi menemui Amos dan Delphi. Sementara itu, Harry mulai mengalami mimpi buruk dan rasa sakit di bekas lukanya. Ia dan Hermione mengadakan pertemuan publik tentang kemungkinan resiko yang terjadi dari para Pelahap Maut dan Voldemort, namun masyarakat tidak merasa yakin ada bahaya yang mengancam. Harry, Ginny dan Draco mengetahui bahwa Albus dan Scorpius menghilang setelah ketiganya menerima surat dari Profesor McGonagall; Ginny menyimpulkan bahwa Albus melarikan diri setelah ia berargumen dengan Harry dan Draco pun kesal karena Scorpius telah ditarik ke dalam masalah keluarga mereka. Sementara itu, Delphi menyediakan Ramuan Polijus untuk Albus dan Scorpius, ketiganya menyamar sebagai Harry (Scorpius), Ron (Albus), dan Hermione (Delphi). Trio ini menyusup masuk ke dalam Kementerian dan berhasil mencuri Time-Turner dari kantor Hermione.

Adegan II

Albus memutuskan bahwa cara terbaik untuk menyelamatkan Cedric adalah dengan mencegahnya dari memenangkan Turnamen Triwizard, sebuah kontes sihir yang diceritakan dalam novel keempat Harry Potter. Albus dan Scorpius memutuskan Delphi untuk tetap di belakang karena ia terlalu tua untuk menyamar sebagai siswa Hogwarts. Albus dan Scorpius menyamar sebagai siswa Durmstrang dan melakukan perjalanan waktu ke tugas pertama di Turnamen Triwizard, yakni mengambil telur emas dari sarang naga. Dari bangku penonton, mereka berhasil melucuti tongkat sihir Cedric, sehingga menyebabkan Cedric gagal melewati tugas pertama Turnamen. Selanjutnya, terungkap bahwa Time-Turner hanya memungkinkan mereka untuk menghabiskan waktu lima menit saja pada masa lalu; mereka tidak mampu mengendalikan kepulangan mereka ke masa kini dan Albus pun terluka.

Sementara itu, para orang dewasa sibuk mencari anak mereka yang hilang. Mimpi Harry mengungkapkan bahwa Albus sedang berada di Hutan Terlarang. Saat ia sedang melakukan pencarian, kentaur Bane memperingatkan bahwa ada "awan gelap" yang mengelilingi Albus. Harry, Ron dan Ginny menemukan kedua anak tersebut setelah mereka kembali dari masa lalu. Albus dibawa ke rumah sakit sekolah, di mana Harry berbicara dan meminta saran dari potret Albus Dumbledore. Harry menuntut agar Albus memutuskan pertemanannya dengan Scorpius dan ia meminta bantuan Kepala Sekolah Minerva McGonagall untuk menjaga agar mereka tetap terpisah dengan menggunakan Peta Perampok. Selanjutnya, Albus menemukan bahwa kehidupan pada masa kini telah berubah: ia sekarang adalah seorang Gryffindor; Ron menikah dengan Padma Patil dan mereka memiliki seorang putra bernama Panju, sementara Rose tidak pernah ada dan Hermione adalah Profesor Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Hal ini menunjukkan bahwa Albus dan Scorpius secara tidak sengaja membuat Hermione muda menaruh curiga pada Durmstrang; ia menghadiri pesta dansa sebagai teman Ron dan bukan sebagai teman kencan Viktor Krum, sehingga Ron tidak pernah mengalami cemburu yang ternyata menjadi dasar untuk kisah cinta mereka.

Albus menghindari Scorpius, tapi Delphi muncul di Hogwarts dan membujuk Scorpius untuk berdamai dengan Albus, yang berhasil dilakukannya dengan mengatakan bahwa Albus adalah teman yang buruk. Albus juga membujuk Scorpius bahwa mereka harus melakukan percobaan kedua untuk menyelamatkan Cedric, dan suatu hal yang sangat berkaitan dengan Scorpius karena cintanya kepada Rose. Mereka melakukan perjalanan waktu ke tugas kedua, yakni saat Cedric harus berenang jauh ke dalam danau untuk menyelamatkan seorang sandera. Sekali lagi berusaha untuk membuat Cedric gagal, mereka menggunakan mantra untuk memaksa Cedric mengapung dan keluar dari air — sesuatu yang sangat memalukkan — sebagaimana yang telah mereka diskusikan bersama Delphi sebelumnya.

Pada masa kini, Draco dan Harry berdebat hebat tentang putra mereka, sehingga terjadilah duel sihir antara mereka berdua. Draco secara mengejutkan mengakui bahwa ia iri dengan persahabatan Harry karena saat itu Draco terjebak bersama si kasar Crabbe dan Goyle, dan Harry menyadari bahwa perbuatannya dengan memisahkan Albus dapat membahayakan anaknya tersebut. Mereka kembali ke Hogwarts dan Harry meminta maaf kepada Profesor McGonagall. Mereka berusaha untuk menemukan kedua bocah tersebut dan akhirnya mendapati bahwa mereka memiliki Time-Turner.

Saat Scorpius kembali ke masa kini, Albus telah menghilang. Dalam garis waktu baru ini, Voldemort berkuasa atas dunia sihir. Dolores Umbridge adalah Kepala Sekolah Hogwarts yang kini menjadi sekolah sihir hitam. Harry Potter pun sudah tewas setelah dikalahkan oleh sekutu-sekutunya di Pertempuran Hogwarts, sehingga hal ini menjelaskan tentang menghilangnya Albus — ia tidak pernah ada. Setiap kalimat kini diakhiri dengan ucapan "For Voldemort and Valour" dan sekolah sedang melakukan persiapan untuk pesta dansa 'Blood Ball'.

Bagian 2

Latar belakang

Pada Desember 2013, dikabarkan bahwa sebuah pementasan panggung yang diangkat berdasarkan kisah Harry Potter telah dikembangkan dalam kurun waktu satu tahun[6] dan diharapkan dapat ditampilkan di atas panggung Teater West End pada tahun 2016.[7] Serial Harry Potter yang ditulis oleh J.K. Rowling mencakup tujuh buah novel yang terjual lebih dari 450 juta kopi dan telah diadaptasi menjadi sebuah film seri sebanyak delapan bagian dengan pendapatan lebih dari £4,4 miliar di seluruh dunia.[8] Selain itu, taman hiburan seperti The Wizarding World of Harry Potter[9] dan tur studio lokasi yang digunakan dalam film Harry Potter juga telah dibuka.[10] Pada saat pengumuman, Rowling mengungkapkan bahwa produksi drama ini akan "mengeksplorasi kisah sebelumnya yang tak terungkap di tahun-tahun awal Harry sebagai seorang yatim piatu dan orang buangan".[11] Pada bulan Mei tahun berikutnya, Rowling mulai mendirikan tim kreatif untuk proyek tersebut.[12]

Pada 26 Juni 2015, proyek ini resmi dikonfirmasi dengan judul Harry Potter and the Cursed Child,[13] dan dilaporkan bahwa pertunjukan tersebut akan diadakan di Palace Theatre pada musim panas 2016.[14] Pengumuman tersebut menandakan hari jadi ke-18 novel pertama dari serial Harry Potter, yakni Harry Potter dan Batu Bertuah saat pertama kali diterbitkan di Britania Raya[15] pada 26 Juni 1997.[16]

Rowling lewat akun Twitter-nya menyatakan bahwa drama ini bukanlah "prekuel" dari kisah Harry Potter.[17] Dalam responnya, Rowling menyatakan, "Untuk menjawab pertanyaan jelas (dan masuk akal) - kenapa kisah ini tak jadi novel baru? Saya yakin ketika penonton melihat pertunjukan panggung ini, mereka akan setuju bahwa cerita ini hanya cocok dalam bentuk pementasan panggung."[18] Pada 24 September 2015, Rowling mengumumkan bahwa pementasan akan dibagi menjadi dua bagian.[19] Kedua bagian direncanakan untuk dipentaskan dalam satu hari yang sama atau pada dua malam berturut-turut.[20][21]

Pada 23 Oktober, Rowling membenarkan bahwa pementasan akan mengambil latar sembilan belas tahun setelah adegan penutup dalam novel terakhir Harry Potter dan Relikui Kematian[22] dan pementasan akan resmi dibuka pada Juli 2016.[23] Pementasan ini pada dasarnya menceritakan Harry yang kini menjadi Kepala Departemen Penegakkan Hukum Sihir dengan putra keduanya, Albus Severus Potter.[24]

Produksi

Pemain asli dan peran utama

Penerbitan naskah

Sambutan kritis

Penjualan

Referensi

  1. ^ "Harry Potter and the Cursed Child". Harry Potter The Play. harrypottertheplaylondon.com. 2016. Diakses tanggal 26 Juli 2016. 
  2. ^ "'Harry Potter and the Cursed Child' Begins Previews in London, as Magic Continues". The New York Times. 7 Juni 2016. Diakses tanggal 29 Juni 2016. 
  3. ^ Grice, Elizabeth (21 Juli 2016). "Harry Potter and the Cursed Child exclusive cast interview: 'Being a wizard is the best job ever'". The Telegraph. London, UK. Diakses tanggal 21 Juli 2016. 
  4. ^ "Pottermore – How to pre-order Cursed Child Parts I & II". Pottermore. Diakses tanggal 24 Mei 2016. 
  5. ^ "About The Show". Harrypottertheplay.com. 23 Oktober 2015. Diakses tanggal 23 Oktober 2015. 
  6. ^ "J.K. Rowling's "Harry Potter" in Development for West End Stage Premiere". Playbill. 19 December 2013 i. Diakses tanggal 27 June 2015. 
  7. ^ "Harry Potter turned into stage play". The Guardian. 20 Desember 2013. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  8. ^ "Harry Potter To Make West End Theatre Debut". Sky (United Kingdom). 26 June 2015. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  9. ^ "Universal hopes Harry Potter's magic will last". Orlando Sentinel. 17 Juni 2010. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  10. ^ Williams, Holly (18 Maret 2015). "The Railway Children stage show and Harry Potter studio celebrate the golden age of steam". The Independent. London. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  11. ^ Battersby, Matilda (26 Juni 2015). "JK Rowling confirms new Harry Potter story for the theatre". The Independent. London. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  12. ^ "JK Rowling to collaborate on Harry Potter play for West End". The Guardian. 9 Mei 2014. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  13. ^ "Harry Potter and the Cursed Child, a new play by JK Rowling, will hit the West End in 2016". The Daily Telegraph. London. 26 Juni 2015. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  14. ^ "JK Rowling reveals new Harry Potter theatre show". The Scotsman. Edinburgh Evening News. 26 Juni 2015. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  15. ^ "Harry Potter and the Cursed Child to open in 2016". bbc.co.uk/news. BBC News. 26 June 2015. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  16. ^ "Harry Potter and the Philosopher's Stone". bloomsbury.com. Diakses tanggal 27 Juni 2015. 
  17. ^ "Here's The One Thing J.K. Rowling Wants Everyone To Know About The New Harry Potter Play". BuzzFeed. Diakses tanggal 23 Desember 2015. 
  18. ^ "Harry Potter and the Cursed Child play to debut in London in 2016". The Sydney Morning Herald. 26 Juni 2015. Diakses tanggal 9 Agustus 2015. 
  19. ^ "JK Rowling reveals new Harry Potter play will be two-part epic". The Independent. 25 September 2015. Diakses tanggal 16 Oktober 2015. 
  20. ^ "First peek at Harry Potter and the Cursed Child play". bbc.co.uk/newsbeat. BBC Newsbeat. 23 Oktober 2015. Diakses tanggal 23 Oktober 2015. 
  21. ^ "Harry Potter and the Cursed Child play to be split in two". The Guardian. 25 September 2015. Diakses tanggal 16 Oktober 2015. 
  22. ^ "In New Play, Harry Potter Is a Father". The New York Times. 23 Oktober 2015. Diakses tanggal 23 Oktober 2015. 
  23. ^ "ere's How You Can See 'Harry Potter and the Cursed Child' Without Robbing Gringotts". MTV. 23 Oktober 2015. Diakses tanggal 30 Oktober 2015. 
  24. ^ "Grown-up Harry must juggle working at the Ministry of Magic with being a father to three children, including his youngest Albus". Sky (United Kingdom). 23 Oktober 2015. Diakses tanggal 23 Oktober 2015. 

Pranala luar