Ular-air kelabu
Ular-air kelabu | |
---|---|
Ular-air kelabu, Hypsiscopus plumbea dari Tamanmekar, Pangkalan, Karawang | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Subordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | H. plumbea
|
Nama binomial | |
Hypsiscopus plumbea | |
Sinonim | |
|
Ular-air kelabu (Hypsiscopus plumbea) adalah sejenis ular yang acap didapati di sawah-sawah, saliran dan kolam-kolam ikan, anggota suku Homalopsidae. Ular kecil ini menyebar di anak-benua India dan Asia Tenggara termasuk Kepulauan Nusantara. Dalam bahasa Inggris ular ini dikenal sebagai Plumbeous Water Snake, Rice Paddy Snake, atau juga Orange-bellied Mud Snake.
Pengenalan
Ular air yang tergolong kecil, panjang umumnya kurang dari 50 cm, dengan ekor sekitar 12-14% panjang totalnya[3]. Tubuh bagian atas bervariasi warnanya mulai dari kelabu, abu-abu zaitun, cokelat keabu-abuan, cokelat gelap, atau cokelat kemerah-jambuan[3][4]; dengan sederet bintik-bintik hitam di sepanjang garis vertebral[4]. Bibir dan dagu keputihan, sementara sisi bawah tubuh ke belakang kekuningan; kadang-kadang dengan deretan bintik-bintik atau garis gelap pada median sisi bawah perut dan ekor[4]. Ular-ular dari Borneo dengan sisi bawah tubuh kemerah jambuan atau jingga terang, tanpa pola-pola khusus[3].
Kepala sedikit lebih besar dari lehernya, dengan moncong memipih namun agak pendek. Matanya kecil, jaraknya ke lubang hidung kurang lebih satu setengah diameter mata; pupilnya bundar atau agak eliptis. Perisai internasal yang berbentuk segitiga di atas moncong, merupakan ciri khas jenis ini.[3]
Terdapat 19 deret sisik melintang di punggung, tidak berlunas. Sisik-sisik ventral berjumlah 119-127 pada yang betina, dan 122-128 pada jantan. Sisik anal berbagi. Sisik-sisik subkaudal 30-39 pasang pada betina dan 33-40 pasang pada jantan. Perisai bibir atas (supralabial) 8 buah, yang ke-4, atau ke-4 dan ke-5, menyentuh mata.[3]
Agihan dan ekologi
Ular-air kelabu ditemukan menyebar mulai dari Burma, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Cina, Hong Kong, Taiwan, Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Sulawesi.[5] Belum lama ini juga tercatat dari wilayah India[6].
Ular ini diketahui hidup mulai dari ketinggian muka laut hingga elevasi lebih dari 1.500 m dpl. Ekosistem tempatnya hidup mencakup hutan hujan tropika, hutan pegunungan, perkebunan, persawahan, serta lingkungan sub-urban[7].
Ular-air ini bersifat semi-akuatik dan mendiami lahan basah, seperti rawa-rawa, paya, kolam, sungai kecil dan saliran, dan kadang-kadang juga di estuaria dan air gambut[8]. Pula, biasa ditemukan di sawah-sawah dan kubangan kerbau, di mana ular ini memburu kodok dan kecebong untuk makanannya[3]. Aktif terutama di malam hari (nokturnal), hewan ini sering didapati mengintai mangsanya di antara tetumbuhan air; ular ini acap melimpah pada lokasi-lokasi yang cocok baginya[7].
Catatan mengenai mangsa Hypsiscopus plumbea yang terlebih rinci diberikan oleh Voris dan Murphy (2002). Di antaranya mencakup jenis-jenis kodok seperti Microhyla pulchra, Limnonectes limnocharis dan Polypedates leucomystax; serta aneka jenis ikan seperti Monopterus alba, Anabas testudineus, Macropodus opercularis, Clarias teysmanni, ikan-ikan Eleotridae (belosoh), serta kelompok jeler.[9]
Ular ini bersifat ovovivipar, melahirkan 6-30 anak, berbiak hingga beberapa kali dalam setahun. Anak-anak ular itu berukuran sekitar 75-130 mm, dengan berat hingga sekitar 2,1 g[5].
Bisa
Ular-air kelabu bersifat agresif, tetapi jarang menggigit bila terpegang[7]. Bisanya termasuk kategori lemah hingga sedang; gigitannya menyebabkan sedikit rasa sakit dan pembengkakan[3], namun umumnya dianggap tidak membahayakan[7].
Rujukan
- ^ Boie, F. 1827. Bemerkungen über Merrem's Versuch eines Systems der Amphibien, 1. Lieferung: Ophidier. Isis von Oken, 20: 550. Jena.
- ^ Murphy, J.C. & H.K. Voris. 2014. A Checklist and Key to the Homalopsid Snakes (Reptilia, Squamata, Serpentes), with the Description of New Genera. Fieldiana: Life and Earth Sciences (8): 1–43.
- ^ a b c d e f g Stuebing, R.B. & R.F. Inger 1999. A Field Guide to the Snakes of Borneo. Nat. Hist. Publ. (Borneo). Pp. 93-94. ISBN 983-812-031-6
- ^ a b c Tweedie, M.W.F. 1983. The Snakes of Malaya. 3rd Ed. Singapore Nat. Printers. Pp. 134-136.
- ^ a b Manthey, U. & W. Grossmann. 1997. Amphibien & Reptilien Südostasiens. Natur und Tier – Verlag, Münster. Pp. 348-349. ISBN 3-931587-12-6
- ^ Ghodke, S. and H.V. Andrews. 2002 Enhydris plumbea (Boie, 1827) (Serpentes: Colubridae, Homalopsinae), a new record for India. Hamadryad, 26 (2):373-375 [2001].
- ^ a b c d David, P. & G. Vogel. 1997. The Snakes of Sumatra: an annotated checklist and key with natural history notes. Edition Chimaira, Frankfurt am Main. Pp. 142-143. ISBN 3-930612-08-9
- ^ Das, I. 2011. A Photographic Guide to Snakes and Other Reptiles of Borneo. 2nd Ed. New Holland Publ. (UK) Ltd. Pp. 34. ISBN 978-1-84773-881-3
- ^ Voris, H.K. & J.C. Murphy. 2002. The prey and predators of Homalopsine snakes. J. Nat. Hist. , 2002, 36: 1621–1632
Bacaan lanjut
- Gray, J.E. 1842. Monographic Synopsis of the Water Snakes, or the Family of Hydridae. The Zoological Miscellany: 59-68.
- Gyi, K.K. 1970. A revision of the colubrid snakes of the subfamily Homalopsinae. University of Kansas Publications, 20(2):47-233.
- Takahasi, Y. 1940. Morphologische und Pharmakologische Grundlage von Enhydris plumbea (Boie) als eine Art Giftschlange. (Study of Enhydris plumbea as a Poisonous Snake. Acta Japonica Medicinae Tropicalis, 1940, 2 (1): 89-103.
- Voris, Harold K. & Daryl R. Karns. 1996. Habitat utilization, movements, and activity patterns of Enhydris plumbea (Serpentes: Homalopsinae) in a rice paddy wetland in Borneo. Herpetological Natural History, 4 (2): 111-126.
Pranala luar
- LIPI: Enhydris plumbea (Boie, 1827)
- The Reptile Database: Hypsiscopus plumbea (Boie, 1827). Diakses 12/I/2015
- ITIS: Enhydris plumbea (F. Boie, 1827)
- The Andaman-Nicobar Snakes: Enhydris plumbea (Boie, 1827) Plumbeous Smooth-scaled Water Snake
- Reptile of Hong Kong: Enhydris plumbea (Boie, 1827) Plumbeous Water Snake
- Thailand Snakes: Plumbeous Water Snake – Venomous – Not Dangerous