Tangga Batu, Hatonduhan, Simalungun
Tangga Batu | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Utara |
Kabupaten | Simalungun |
Kecamatan | Hatonduhan |
Kode pos | 21174 |
Luas | ... km² |
Jumlah penduduk | ... jiwa |
Kepadatan | ... jiwa/km² |
Tangga Batu merupakan salah satu nagori yang ada di kecamatan Hatonduhan, kabupaten Simalungun, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Tangga Batu terkenal dengan toleransi beragama dan adat yang masih kental. Sebagian besar masyarakat nagori tangga batu beragama islam, kristen protestan, katholik dan masih terdapat beberapa masyarakat yang memeluk agama atau kepercayaan turun-temurun dari zaman sisingamangaraja yaitu kepercayaan parmalim.
Nagori Tangga Batu terkenal dengan makanan khas yang sangat tersohor hingga seluruh kabupaten simalungun yaitu Durian. Durian Tangga Batu memiliki rasa yang unik tidak seperti Durian lainnya yang memiliki rasa manis, justru durian Tangga Batu memiliki rasa pahit diawal saat kita menelannya dan kemudian barulah timbul rasa manis yang membuat kita semakin ketagihan. Namun sayang, pupulasi pohon durian di Nagori Tangga Batu sudah semakin berkurang akibat eksploitasi perkebunan milik BUMN yaitu PTPN IV dan peralihan fungsi lahan oleh masyarakat yang lebih mimilih untuk menanan kelapa sawit daripada melestarikan identitas daerahnya.
Selain durian di Nagori Tangga Batu juga terkenal dengan makanan khas yang selalu ada di setiap Hari Raya Idul-Fitri, Natal dan atau Tahun Baru, yaitu Lomang dan Holat. Lomang pada awalnya merupakan Lemang yaitu makanan khas dari daerah minang yang terbawa oleh para pencari suaka ke derah Tangga batu, Lomang terbuat dari ketan yang dipanggang dengan bambu Lomang yang banyak tumbuh di tanah Tangga Batu dengan dilengkapi oleh bumbu khusus, yang membuat lomang Tangga Batu berbeda dengan Lemang daerah lain adalah bambu yang digunakan hanya sekali pakai dan bumbu yang ditambahkan yaitu kunyit. Sedangkan holat merupakan makanan khas simalungun yang diadopsi oleh masyarakat Tangga Batu. holat berasal dari getah kulit daging batang tumbuhan holat, petai, dan jengkol. tetapi seiring berjalannya waktu dan Sumberdaya yang terbatas masyarakat lebih memilih menggunakan buah Sawo mudah yang dihaluskan. Holat sangat berhasiat untuk membantu sistem pencernaan manusia. Masyarakat Tangga Batu Biasanya menyantap Lomang dibarengi dengan bumbu holat.