Lompat ke isi

Honda Supra

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Honda Supra (kode seri NF) adalah seri sepeda motor yang diproduksi oleh Honda sejak tahun 1997 untuk pasar Asia. Nama Supra hanya digunakan untuk Indonesia, sedangkan di negara Asia lain motor ini dikenal sebagai Honda Wave (wilayah ASEAN), Honda Dream (Jepang, China dan Korea), atau Honda Future (India dan Asia Selatan).

Sepeda motor bertipe bebek ini memiliki sejarah cukup panjang, motor rakitan PT Astra Honda Motor (AHM) ini melegenda menjadi salah satu motor yang paling laris di Indonesia dari tahun ke tahun. Sejak awal kemunculannya pada tahun 1997 dengan mengusung nama Supra, motor ini adalah untuk menggantikan model sebelumnya, Astrea Grand dan Legenda, meskipun keduanya tetap diproduksi sebagai produk entry level hingga tahun 2002, dibawah kelas Supra.

Generasi pertama (1997-2001)

Honda Supra generasi pertama berkapasitas mesin 97,1 cc (100) berkode C100 yang berjenis sama dengan keluarga Astrea, serta menggunakan rem tromol di depan dan belakang. Supra merupakan motor bebek dengan kapasitas mesin terkecil jika dibandingkan dengan kompetitor lainnya yang sudah mengusung mesin 110 cc (2 tak atau 4 tak) dan 125 cc (4 tak), pada generasi yang sama, namun mesin 100 cc ini memiliki tenaga dan kompresi yang lebih tinggi jika dibandingkan mesin skuter dengan kapasitas yang sama.

Generasi pertama ini masih mengusung nama "Astrea", sehingga secara resmi disebut sebagai Astrea Supra. Karena nama ini, banyak orang terkadang menyebut motor ini dengan julukan "Suprea", istilah portmanteau kombinasi "Supra" dan "Astrea".

Generasi kedua (2001-2005)

Masih mengusung jenis mesin yang sama, pada sekitar tahun 2000 Honda mulai merubah sistem pengereman di roda depan yang semula tromol menjadi cakram dan menambahkan embel-embel huruf "X" menjadi Supra X. Generasi kedua ini sudah tidak lagi menggunakan nama Astrea, meskipun emblem Astrea Supra di bawah lampu depan tetap dipertahankan dari pendahulunya.


Tahun 2002 PT. AHM meluncurkan dua varian baru Honda Supra, yakni Honda Supra XX (dilengkapi kopling manual dengan rem cakram depan) dan Supra V (serupa dengan XX, namun dengan rem tromol), tetapi kedua model ini tidak sukses di pasaran dan diskontinu pada tahun 2004. Di tahun yang sama, untuk memantapkan dominasi Honda Supra AHM kembali meluncurkan varian Supra edisi ekonomis berlabel Supra Fit yang menemani Honda Supra hingga 2009-2010 (pada 2007 namanya berganti menjadi Fit X, bersamaan dengan hadirnya generasi ketiga).

Generasi ketiga (2005-saat ini)

Selanjutnya, pada tahun 2005, AHM memperkenalkan Honda Supra X 125 dengan desain dan mesin baru, termasuk varian PGM-FI (Programmed Fuel Injection) yang tercatat sebagai motor bebek berteknologi injeksi pertama di Indonesia. Pada 2007, AHM merilis Honda New Supra X 125 dengan perubahan desain bodi baru yang lebih sporty.

Supra X 125 terbagi menjadi dua varian, 125 R dan 125 D. Perbedaannya ialah 125 R menggunakan rem cakram belakang, velg racing, indikator bensin digital, serta pedal tuas gigi yang dapat diungkit seperti pada motor sport. Sedangkan 125 D adalah varian standar yang tetap menggunakan velg jeruji dan rem belakang tromol, serta tuas gigi konvensional. Varian 125 D dan 125 R, masing masing berganti nama menjadi SW dan CW pada tahun 2010.

Di tahun yang sama, AHM juga meluncurkan varian tambahan untuk Supra Fit dengan nama Supra Fit R, yang dilengkapi dengan velg racing dan desain menyerupai Supra X 125 R.

Di penghujung tahun 2011, AHM meluncurkan Honda Supra X 125 Helm in yang menawarkan nilai fungsional baru melalui kelapangan bagasi dengan kapasitas total 19,5 liter dan tangki BBM dengan kapasitas terbesar di segmen bebek yaitu 5,6 liter, serta memiliki desain yang modern-elegant dilengkapi dengan mesin yang bertenaga dan efisien.

Honda Supra telah mendominasi pasar motor bebek nasional dengan mencatatkan rekor penjualan yang luar biasa. Hal ini semakin mengukuhkan Honda sebagai Rajanya Motor Bebek.

Pengembangan produk

Setelah munculnya Supra generasi pertama pada tahun 1997, beberapa pengembangan telah dilakukan di setiap generasi selanjutnya

Pada tahun 2001, Astra Honda Motor melakukan perubahan pada nama Honda Supra. Yaitu Honda Supra X 100 dengan 100cc, dan Supra Fit dengan 100cc pula, bedanya Supra Fit tidak menggunakan rem cakram dan merupakan versi murah dalam jajaran Supra Series. Kelemahan yang begitu mencolok dari motor ini adalah tenaganya yang kalah kuat dan kalah cepat dari kompetitornya, karena saat itu kompetitor sudah menggunakan mesin 110 cc sementara Supra masih 100cc. Mesin 100cc ini tetap bertahan hingga tahun 2010 melalui Honda Fit X dan Honda Revo 100, yang merupakan generasi penerus dari Supra Fit.

Revo 100, Supra Fit dan Fit X diskontinu pada 2011 dan digantikan oleh Revo 110, sebagai motor bebek pertama Honda bermesin 110cc.

Pada tahun 2005, tepat dengan generasi ketiga, Honda memperkenalkan mesin 125 cc untuk pertama kalinya di tipe Supra X 125. Mesin 125 cc ini pada awalnya diambil dari dua model terdahulu, Karisma dan Kirana, yang merupakan motor bebek pertama Honda dengan mesin 125cc. Hanya saja di Supra X mengalami sedikit peningkatan pada tenaga dan torsi.

Pada tahun 2008-2009, Honda memperkenalkan varian injeksi PGM-FI pada jajaran Supra X 125, yang masih diproduksi hingga saat ini.

Supra GTR

Motor bebek sport ini hanya membawa nama Supra dari model yang sudah ada sebelumnya. Tidak ada persamaan teknis antara Supra GTR dengan Supra X.

Honda Revo

Honda Revo merupakan varian ekonomis dari Honda Supra X 125 untuk menggantikan model Supra X dan Supra Fit (atau Fit X) sebelumnya yang bermesin 100 cc.

Revo versi awal pertama kali diluncurkan pada tahun 2007, 2 tahun setelah Supra X 125 dan masih menggunakan mesin 100 cc milik Supra Fit. Versi facelift diperkenalkan tahun 2009 dan menggunakan mesin baru berkapasitas 110 cc, dan merupakan kali pertama Honda menggunakan mesin 110 cc untuk kelas motor bebek.

Generasi kedua diperkenalkan tahun 2011 bersamaan dengan Honda Vario Techno 125, yang memiliki desain headlight dan bodi yang berbeda, serta mengaplikasikan injeksi PGM-FI untuk seluruh variannya mulai tahun 2013. Generasi kedua ini juga memiliki varian bertransmisi otomatis dengan nama Revo Techno AT, tetapi model ini tidak sukses di pasaran dan diskontinu pada tahun 2015.

Referensi