Lompat ke isi

Pengguna:Dwi Indah Permata Sari

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 September 2016 04.34 oleh Dwi Indah Permata Sari (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'KERUSAKAN ALAM DIAKIBATKAN EXPLOITASI BATU BARA SECARA BESAR-BESARAN Tempat : Sanga-sanga Kutai Kertanegara Kalimantan Timur mempunyai potensi batubara yang cukup be...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

KERUSAKAN ALAM DIAKIBATKAN EXPLOITASI BATU BARA SECARA BESAR-BESARAN Tempat : Sanga-sanga Kutai Kertanegara

Kalimantan Timur mempunyai potensi batubara yang cukup besar. Potensi batubara di Kalimantan Timur saat ini diperkirakan sekitar 19,567 triliun ton dan cadangan batubara mencapai 2,410 triliun ton. Di Kalimantan Timur batu bara merupakan tambang yang sangat menjanjikan. Pertambangan batubara menjadi andalan Kalimantan Timur sebagai penyumbang pendapatan daerah. Batubara asal Kalimanta Timur telah di ekspor ke beberapa negara Asia, seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand, Taiwan, dan ke Australia. Besarnya batubara yang dimiliki Kalimantan Timur tentu saja menarik sejumlah peminat perusahaan untuk membuka perusahaan tambang. Terutama di daerah sanga-sanga yang kaya akan minyak dan batubaranya sangat berlimpah. Kini minyak bumi di sanga-sanga telah habis dan berganti dengan pengekploitasian batu bara secara besar-besaran. Dikarenakan pembukaan lahan untuk pengambilan batubara didalam tanah yang sangat dalam dan dilakukan pengerukan untuk mengambil batubara secara langsung maka terbentuklah danau-danau buatan yang terbentuk karena bekas lubang pengambilan batubara yang tidak ditutup kembali oleh penambang, sehingga pada saat hujan lubang-lubang bekas penambangan batubara tersebut terisi oleh air dan akhirnya terbentuklah danau-danau buatan yang terlihat indah karena warnanya yang biru kehijauan seperti air tersebut tidak mengandung apapun dan terlihat tidak berbahaya kenyataannya dalam air danau-danau buatan tersebut mengandung materi-materi batubara yang masih tersisa didalam tanah bekas penambangan. Danau-danau yang terbentuk ini tidak dapat dijadikan ekosistem untuk ikan-ikan air tawar dan juga tidak dapat dikonsumsi oleh manusia, karena materi-materi batubara seperti PH yang keasamannya masih tinggi serta materi-materinya dari batubara lainnya yang belum terlarut didalam air yang mengisi danau-danau tersebut. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menetralkan air di danau-danau buatan tersebut. Dan materi-materi yang terkandung di dalam air tersebut berbahaya untuk tubuh manusia. Disanga-sanga terdapat kerusakan yang sangat parah akibat penambangan oleh pengusaha batubara yang membuat jalan disanga-sanga putus, karena bertemunya sungai dengan danau buatan yang tercipta dari penggerukan batubara tersebut. Dikarenakan jalan tersebut putus maka masyarakat yang ingin menuju daerah yang berada disebrang jalanan tersebut harus melewati jalan tambang yang sangat berbahaya karena jalanan tersebut merupakan jalan untuk kendaraan berat berlalu lalang, serta kondisi jalannya yang tidak diaspal dan bergelombang bisa saja mengakibatkan pengendara bermotor terjatuh dan debu yang dihasilkan oleh jalanan tersebut bisa membuat masyarakat terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan) belum lagi ketika terjadi hujan jalan tersebut sangat licin karena genangan air yang tercamput tanah sehingga menjadi lumpur yang membahayakan masyarakat yang melewati jalan tersebut. Untungnya perusahaan yang membuat terjadinya jalan tersebut putus mau bertanggung jawab untuk menimbun dan menyambungkan kembali jalanan yang telah putus tersebut. Untuk memperbaiki keadaan alam yang terus rusak seharusnya para penambang yang telah mengeksploitasi batubara yang terdapat di perut bumi Sanga-sanga kembali menutup danau-danau buatan yang terdapat ditempat penambangan tersebut. Dan kembali menanam pohon-pohon diatas daerah yang telah ditimbun. Tetapi harus ada pengujian untuk kadar PH dan material lain dari tanah yang letah ditimbun apakah sudah cocok untuk kembali ditanami dengan pohon-pohon. Agar daerah resapan air bisa kembali seperti sediakala. Agar daerah disekitan tambang tidak mengalami banjir karena air yang mengalir dari tempat yang tidak terdapat daerah resapan airnya.