Lompat ke isi

Warsono (akademisi)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 24 September 2016 03.42 oleh Rachmat-bot (bicara | kontrib) (cosmetic changes)
Prof. Dr. Warsono, M.S.
Berkas:Warsono.JPG
Rektor Universitas Negeri Surabaya
Mulai menjabat
14 Agustus 2014
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir19 Mei 1960 (umur 64)
Indonesia Boyolali, Jawa Timur
Kebangsaan Indonesia
AlmamaterUniversitas Gadjah Mada
Universitas Indonesia
Universitas Airlangga
ProfesiDosen
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Warsono (lahir 19 Mei 1960 adalah guru besar pada Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Surabaya[1] yang sejak 14 Agustus 2014 dilantik[2] Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai rektor Universitas Negeri Surabaya (UNESA) periode 2014–2018[3]. Selain menjabat rektor, ia mendapat amanah menjadi ketua II Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) masa bakti 2014-2019[4] berdasarkan hasil Musyawarah Nasional ISPI ke-VII tahun 2014.

Riwayat Pendidikan

Pendidikan S1-nya di Universitas Gadjah Mada dengan mengambil program studi ilmu filsafat, lulus tahun 1983. Kemudian melanjutkan S2 di Universitas Indonesia pada program Ilmu Lingkungan dan berhasil lulus pada 1992. Program doktornya (S3) ia selesaikan di Universitas Airlangga pada program ilmu sosial pada 2003.

Pengalaman Jabatan

Warsono pernah menjabat Ketua Jurusan Pendidikan Moral Pancasila dan Kewarganegaraan (PMPKn) pada 2002–2006. Setelah itu, dia terpilih menjadi Dekan Fakultas Ilmu Sosial periode 2006–2010. Selanjutnya sejak 2010-2014 ia menjabat wakil rektor III Universitas Negeri Surabaya (Unesa)[1].

Menjadi Rektor Unesa

Sosok pengagum Bung Karno dan Gusdur ini terpilih menjadi rektor Universitas Negeri Surabaya dalam sidang senat Unesa. Ia berhasil meraih 62 suara. Adapun rivalnya Prof. Nurhasan (Pembantu Rektor 1V) meraih 35 suara, dua suara memilih Prof Yatim Riyanto (dosen Fakultas Ilmu Pendidikan), dan satu suara abstain. Warsono yang saat itu menjabat Pembantu Rektor III tidak menduga ia akan berhasil memenangkan pemilihan rektor.[5].

Catatan kaki