Lompat ke isi

Lagu Kebangsaan Brazil

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 Oktober 2016 06.18 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Clean up, replaced: dekrit → dekret using AWB)
Hino Nacional Brasileiro
B. Indonesia: Lagu Kebangsaan Brasil
Bendera Brasil berkibar di atas Istana Iguaçu di bulan Oktober 2008.

Lagu kebangsaan  Brasil
Penulis lirikOsório Duque-Estrada, 1909
KomponisFrancisco Manuel da Silva, 1831
Penggunaan1831 ketika Kekaisaran Brasil dan 1890 oleh Republik Brasil
Sampel audio
Hino Nacional Brasileiro (Instrumental)

Hino Nacional Brasileiro (bahasa Indonesia: Lagu kebangsaan Brasil), adalah lagu kebangsaan Brasil digubah oleh Francisco Manuel da Silva pada tahun 1831 dan terdapat sekitar dua buah lirik tak resmi sebelum dekret pada tahun 1922 oleh Presiden Epitácio Pessoa memberikan lagu kebangsaan ini lirik resmi oleh Osório Duque-Estrada, setelah beberapa perubahan yang dibuat pada proposalnya, ditulis pada tahun 1909.

Lirik

Lagu ini terdiri dari dua bait yang berurutan. Hukum Brasil menetapkan bahwa hanya satu bait yang harus dimainkan dengan musik tanpa iringan vokal, tapi kedua bait itu harus dinyanyikan dalam pertunjukan vokal.

Bait kedua sering tidak dimainkan ketika dimainkan pada acara olahraga, tapi kebanyakan dari pembawaan lagu kebangsaan Brasil untuk acara-acara olahraga itu secara instrumen saja bukan vokal.

Dalam lirik, Ipiranga merujuk kepada sungai Ipiranga yang mengalir di dalam kota São Paulo, di mana Kaisar Pedro I menyatakan kemerdekaan Brasil dari Portugal.[1]

Lirik bahasa Portugis Lirik bahasa Tupi Terjemahan bahasa Indonesia
Bait Pertama
Ouviram do Ipiranga as margens plácidas
De um povo heroico o brado retumbante,
E o sol da Liberdade, em raios fúlgidos,
Brilhou no céu da Pátria nesse instante.
Embeyba Ypiranga sui, pitúua,
Ocendu kirimbáua sacemossú
Cuaracy picirungára, cendyua,
Retama yuakaupé, berabussú.
Terdengar di tepi sungai Ipiranga
Gema pekikan bangsa yang berani
Dan dalam sinaran, dari mentari kemerdekaan
menyinari tanah air kita sekarang ini.
Se o penhor dessa igualdade
Conseguimos conquistar com braço forte,
Em teu seio, ó Liberdade,
Desafia o nosso peito a própria morte!
Cepy quá iauessáua sui ramé,
Itayiuá irumo, iraporepy,
Mumutara sáua, ne pyá upé,
I manossáua oiko iané cepy.
Jika jaminan dari kesetaraan ini,
Kami dapat dengan tangan perkasa kami,
Dalam sanubari mu, Hai kemerdekaan,
Dada kami akan berani hadapi kematian!
Ó Pátria amada,
Idolatrada,
Salve! Salve!
Iassalssú ndê,
Oh moetéua
Auê, Auê !
Oh tanahku,
Yang tersanjung,
Salam! Salam!
Brasil, um sonho intenso, um raio vívido,
De amor e de esperança à terra desce,
Se em teu formoso céu, risonho e límpido,
A imagem do Cruzeiro resplandece.
Brasil ker pi upé, cuaracyáua,
Caissú í saarússáua sui ouié,
Marecê, ne yuakaupé, poranga.
Ocenipuca Curussa iepé !
Brasil, mimpi besar, sinar terang,
Akan cinta dan harap sinari dunia
Jika di langitmu yang cerah dan indah
Lambang Salib bersinar berseri.
Gigante pela própria natureza,
És belo, és forte, impávido colosso,
E o teu futuro espelha essa grandeza.
Turussú reikô, ara rupí, teen,
Ndê poranga, i santáua, ticikyié
Ndê cury quá mbaé-ussú omeen.
Raya dengan alammu
Engkau indah, engkau perkasa, sebuah raksasa pemberani,
Dan masa depanmu cermin dari kebesaranmu.
Terra adorada
Entre outras mil
És tu, Brasil,
Ó Pátria amada!
Yby moetéua,
Ndê remundú,
Reikô Brasil,
Ndê, iyaissú!
Tanah tercinta
Dari ribuan tanah lainnya
Itulah engkau, Brasil,
Hai tanah air tercinta!
Dos filhos deste solo
És mãe gentil,
Pátria amada,
Brasil!
Mira quá yuy sui sy catú,
Ndê, ixaissú, Brasil!
Untuk anak-anak tanah ini
Engkaulah ibu yang lembut,
Tanah yang tercinta,
Brasil!
Bait Kedua
Deitado eternamente em berço esplêndido,
Ao som do mar e à luz do céu profundo,
Fulguras, ó Brasil, florão da América,
Iluminado ao sol do Novo Mundo!
Ienotyua catú pupé reicô,
Memê, paráteapú, quá ara upé,
Ndê recendy, potyr America sui.
I Cuaracy omucendy iané !
Terletak di buaian mempesona,
Dengan suara laut dan cahaya langit
Engkau berkilau, Hai Brasil, karangan bunga Amerika,
Disinari mentari Dunia Baru!
Do que a terra mais garrida
Teus risonhos, lindos campos têm mais flores,
"Nossos bosques têm mais vida",
"Nossa vida" no teu seio "mais amores". (*)
Inti orecó purangáua pyré
Ndê nhu soryssára omeen potyra pyré,
ìCicué pyré orecó iané caaussúî.
Iané cicué, ìndê pyá upé, saissú pyréî.
Terbaik dari tanah termegah lain,
Senyummu, padang rumput berbunga-bunga
"Padang rumput kami lebih berkehidupan",
"Hidup kami" di sanubarimu "lebih bercinta". (*)
Ó Pátria amada,
Idolatrada,
Salve! Salve!
Iassalsú ndê,
Oh moetéua
Auê, Auê !
Oh tanahku,
Yang tersanjung,
Salam! Salam!
Brasil, de amor eterno seja símbolo
O lábaro que ostentas estrelado,
E diga o verde-louro dessa flâmula
- Paz no futuro e glória no passado.
Brasil, ndê pana iacy-tatá-uára
Toicô rangáua quá caissú retê,
I quá-pana iakyra-tauá tonhee
Cuire catuana, ieorobiára kuecê.
Brasil, menjadi lambang cinta sejati
Panji berbintangmu maju terdepan
Dan panji hijau-laurelmu berseru
'Damai pada masa nanti dan jaya pada masa lalu.'
Mas se ergues da justiça a clava forte,
Verás que um filho teu não foge à luta,
Nem teme, quem te adora, a própria morte.
Supí tacape repuama remé
Ne mira apgáua omaramunhã,
Iamoetê ndê, inti iacekyé.
Tapi jika engkau naikkan martil keadilan perkasa,
Engkau akan lihat anakmu tidak akan mundur dari pertempuran,
Tidak juga ia yang cinta padamu takut pada kematiannya.
Terra adorada
Entre outras mil
És tu, Brasil,
Ó Pátria amada!
Yby moetéua,
Ndê remundú,
Reikô Brasil,
Ndê, iyaissú!
Tanah tercinta
Dari ribuan tanah lainnya
Itulah engkau, Brasil,
Hai tanah air tercinta!
Dos filhos deste solo
És mãe gentil,
Pátria amada,
Brasil!
Mira quá yuy sui sy catú,
Ndê, ixaissú, Brasil!
Untuk anak-anak tanah ini
Engkaulah ibu yang lembut,
Tanah yang tercinta,
Brasil!

(*) Bagian yang bertanda ini berarti diambil dari puisi Gonçalves Dias yang berjudul "Canção do exílio".

Catatan Kaki

Pranala Luar