Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga | |
---|---|
Berkas:UIN SUNAN KALIJAGA.jpg
Informasi | |
Rektor | Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, MA.,Ph.D. |
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (bahasa Inggris: Sunan Kalijaga State Islamic University), sering disingkat UIN Suka, adalah Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) pertama di Indonesia. Nama UIN Sunan Kalijaga diambil dari salah satu kelompok penyebar agama Islam di Jawa, Walisongo yaitu Sunan Kalijaga. Kampus UIN Sunan Kalijaga berlokasi di dekat perbatasan antara Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Sleman, tepatnya di Jalan Marsda Adisucipto no. 1.
Sejarah
Prakemerdekaan
Keinginan untuk mendirikan lembaga pendidikan tinggi Islam yang sudah dirintis sejak zaman penjajahan. Dr. Satiman Wirjosandjojo di Pedoman Masyarakat Nomor 15 Tahun W (1938) pernah melontarkan gagasan pentingnya sebuah lembaga pendidikan tinggi Islam dalam upaya mengangkat harga diri kaum muslimin di tanah Hindia Belanda.
Masa revolusi kemerdekaan
Gagasan Dr. Satiman Wirjosandjojo tersebut terwujud pada tanggal 8 Juli 1945 ketika Sekolah Tinggi Islam (STI) berdiri di Jakarta di bawah pimpinan Prof. Abdul Kahar Muzakkir, sebagai realisasi kerja yayasan Badan Pengurus Sekolah Tinggi Islam yang dipimpin oleh Drs. Mohammad Hatta sebagai ketua dan M. Natsir sebagai sekretaris. Pada masa revolusi, STI ikut Pemerintah Pusat RI hijrah ke Yogyakarta. Pada tanggal 10 April 1946, STI dapat dibuka kembali di kota Yogyakarta.
Pada bulan Nopember 1947 dibentuk panitia perbaikan STI, yang dalam sidangnya sepakat mendirikan Universitas Islam Indonesia (UII) pada tanggal 10 Maret 1948 dengan empat fakultas: Agama, Hukum, Ekonomi, dan Pendidikan. Tanggal 20 Februari 1951, Perguruan Tinggi Islam Indonesia (PTII) yang berdiri di Surakarta pada 22 Januari 1950 bergabung dengan UII yang berkedudukan di Yogyakarta.
Pasca revolusi kemerdekaan
Sebagai wujud penghargaan Pemerintah bagi Yogyakarta sebagai kota revolusi, kepada golongan nasionalis diberikan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1950. Sementara itu, kepada golongan Islam diberikan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN), yang diambil dari Fakultas Agama UII, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 1950. Pada tanggal 26 September 1951, PTAIN diresmikan dengan memiliki tiga jurusan, yaitu : Jurusan Dakwah (kelak menjadi Fakultas Ushuludin), Qodlo (menjadi Fakultas Syari'ah), dan Pendidikan (menjadi Fakultas Tarbiyah).
Sementara itu, di Jakarta, pada tanggal 14 Agustus 1957, berdiri pula Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) berdasarkan Penetapan Menteri Agama No. 1 Tahun 1957.
Menjadi IAIN
Dalam rangka menjadikan PTAIN Yogyakarta dan ADIA Jakarta lebih memenuhi kebutuhan umat Islam akan pendidikan tinggi Agama Islam, maka dikeluarkanlah Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 1960 tentang Pembentukan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Al-Jami'ah Al-Islamiyah Al-Hukumiyah yang berkedudukan di Yogyakarta. Dengan PTAIN sebagai induk dan ADIA Jakarta sebagai fakultas dari Institut tersebut. IAIN ini diresmikan pada tanggal 24 Agustus 1960 di Yogyakarta oleh Menteri Agama pada saat itu yaitu K.H.M. Wahib Wahab dengan Prof. Mr. Sunarjo sebagai rektornya. IAIN Al-Jami'ah Al-Islamiyah Al-Hukumiyah inilah IAIN pertama di Indonesia.
Perkembangan IAIN yang pesat menyebabkan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 1963 yang memungkinkan didirikannya suatu IAIN yang terpisah dari pusat (Yogyakarta). Tentunya IAIN baru tersebut adalah IAIN Jakarta.
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 26 Tahun 1965, maka terhitung sejak 1 Juli 1965, IAIN di Yogyakarta diberi nama Sunan Kalijaga, nama seorang tokoh terkenal penyebar Islam di Indonesia.
Tanggal berdiri IAIN Sunan Kalijaga diambil dari diresmikannya PTAIN yaitu 26 September 1951. Penetapan ini dikuatkan dengan Keputusan Menteri Agama No. 39 Tahun 1993.
Universitas Islam negeri
Secara kelembagaan, kini IAIN Sunan Kalijaga telah melakukan transformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama Nomor 01/0/SKB/2004 dan Nomor ND/B.V/I/Hk.001/058/04 Tanggal 23 Januari 2004, yang diperkuat lagi dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2004 Tanggal 21 Juni 2004. Transformasi tersebut mendorong UIN Sunan Kalijaga melakukan pembenahan dan pengembangan di berbagai bidang, termasuk bidang manajemen dan akademik. Kerja sama dengan berbagai pihak baik dengan pihak di luar negeri maupun di luar negeri juga sedang dibangun.
Fakultas
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga memiliki 8 fakultas dan Pascasarjana, yaitu:
Fakultas | Program Studi |
---|---|
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya |
|
Fakultas Dakwah dan Komunikasi |
|
Fakultas Syari'ah dan Hukum |
|
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan |
|
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam |
|
Fakultas Sains dan Teknologi |
|
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora |
|
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam |
|
Pascasarjana |
|
Peringkat Dunia
- Rangking 54 di Indonesia, ranking 1 di antara PTAIN, ranking 3236 di dunia versi Webometrics Februari 2013.[1]
- Rangking 27 di Indonesia versi 4icu.org.[2]
Rektor
- K.H.R. Muhammad Adnan (1951-1959)
- Prof. Dr. H. Mukhtar Yahya (1959-1960)
- Prof. R.H.A. Soenarjo, SH (1960-1972)
- Drs. H. Bakri Syahid (1972-1976)
- Prof. H. Zaini Dahlan, MA (1976-1983)
- Prof. Dr. H.A. Mu'in Umar (1983-1992)
- Prof. Dr. Simuh (1992-1996)
- Prof. Dr. H.M. Atho Mudzhar (1997-2001)
- Prof. Dr. H.M. Amin Abdullah (2001-2010)
- Prof. Dr. H. Musa Asy’arie (2010-2015)
- Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, MA. Ph.D (2015 - 2016)
- Prof. Dr. K.H. Yudian Wahyudi, Ph.D. (2016-sekarang)[3]
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
- (Indonesia) Situs resmi University Hotel Yogyakarta
- (Indonesia) Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
- (Indonesia) Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
- (Indonesia) Jurnal Al Jami'ah
- (Indonesia) Forum Mahasiswa UIN Se-Indonesia