Lompat ke isi

Pembunuhan keluarga Setagaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 Oktober 2016 09.45 oleh AABot (bicara | kontrib) (Robot: Perubahan kosmetika)
Pembunuhan keluarga Setagaya
LokasiSetagaya, Tokyo, Jepang
Tanggal30 Desember 2000 (2000-12-30)
SasaranKeluarga Miyazawa
Jenis serangan
Pembunuhan massal, invasi rumah
SenjataPisau
Korban tewas
4
Korban
  • Mikio Miyazawa, 44
  • Yasuko Miyazawa, 41
  • Niina Miyazawa, 8
  • Rei Miyazawa, 6
PelakuTidak diketahui

Pembunuhan keluarga Setagaya (世田谷一家殺害事件, Setagayaikkasatsugaijiken) merujuk kepada pembunuhan yang belum terpecahkan terhadap keluarga Miyazawa di Setagaya, Jepang pada 30 Desember 2000. Di samping penyelidikan masif yang belum memecahkan beberapa petunjuk khusus tentang identitas pembunuh, pelakunya tidak pernah tertangkap.

Pembunuhan

Mikio Miyazawa yang berusia 44 tahun, istrinya yang berusia 41 tahun Yasuko, dan anak-anak mereka, Niina yang berusia 8 tahun dan Rei yang berusia 6 tahun, ditemukan tak bernyawa di rumah mereka pada 31 Desember 2000 oleh ibu Yasuko, Asahi Geino.[1] Rei dicekik sementara anggota keluarga yang lain ditikam.[2]

Analisis kejahatan TKP menyatakan bahwa keluarga tersebut dibunuh pada 30 Desember, setelah seorang pembunuh singgah di rumah tersebut selama beberapa jam. Pembunuh menggunakan komputer keluarga tersebut dan makan es krim sebelum pergi. Pembunuh tersebut juga meninggalkan sejumlah artikel busanya di TKP.[2]

Penyelidikan

Pelaku

Analisis bukti DNA di TKP menemukan bahwa pembunuh nampaknya bukanlah asli Jepang. Ayahnya orang Asia Timur, tapi diyakini Korea, bukan Jepang.[1] Ibunya juga memiliki beberapa darah Eropa, diyakini dari Eropa Selatan yang berbatasan dengan Laut Adriatik.[1][2]

Saksi mata juga melihat pelaku memiliki tinggi sekitar 170 meter (557 ft 9 in) dan bertubuh kurus. Ia juga memiliki golongan darah A.[2]

Referensi

  1. ^ a b c "New book claims to shed light on Setagaya family murders in 2000". Japan Today. Diakses tanggal June 19, 2016. 
  2. ^ a b c d "Setagaya family murders remain unsolved 15 years later". Japan Today. Diakses tanggal June 19, 2016.