Lompat ke isi

Hidangan Uzbekistan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 8 November 2016 16.05 oleh Ikah (bicara | kontrib) (Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Uzbek cuisine")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Plov (pilaf)
Tandir kebab - daging domba yang dimasak dalam oven tandir
Manti
Lag'mon

Masakan Uzbekistan didominasi oleh pertanian lokal seperti di kebanyakan negara. Ada banyak ladang gandum di Uzbekistan, sehingga roti dan mie menjadi makanan pokok di negara ini. Masakan Uzbekistan sendiri dicirikan sebagai "kaya akan mie".[1] Daging domba adalah jenis daging yang populer karena banyaknya ternak domba di negara ini dan merupakan bagian dari berbagai hidangan Uzbekistan.

Kuliner khas Uzbekistan adalah palov (plov atau osh atau "pilaf"), yakni hidangan utama yang biasanya dibuat dengan nasi, potongan daging, parutan wortel dan bawang bombai. Hidangan ini biasanya dimasak di kazan (atau deghi) di atas api terbuka; kacang arab, kismis, berberis, atau buah-buahan dapat ditambahkan untuk variasi. Meskipun sering dibuat oleh ibu rumah tangga untuk keluarga dan tamu, palov juga dibuat pada kesempatan khusus oleh para oshpaz yang memasak hidangan nasional ini di atas api terbuka, dan terkadang mereka menyajikan hidangan untuk porsi 1.000 orang dari satu kaldron pada hari libur atau perayaan seperti helatan pernikahan. Oshi nahor atau "plov pagi" disajikan pada pagi hari (antara jam 6 hingga 9 waktu setempat) saat pertemuan besar, seperti saat dihelatnya perayaan pernikahan.

Hidangan nasional penting lainnya meliputi: shurpa (shurva atau shorva), sup yang terbuat dari potongan-potongan besar daging (biasanya daging domba) dan sayuran segar; norin dan lagman, hidangan berbasis mie yang dapat disajikan sebagai sup atau hidangan utama; manti (juga disebut qasqoni), chuchvara, dan somsa, adonan pastri yang diberi isian dan disajikan sebagai hidangan pembuka atau hidangan utama; dimlama (rebusan daging dan sayuran) dan berbagai kebab, biasanya disajikan sebagai hidangan utama.

Teh hijau adalah minuman panas yang disajikan sepanjang hari; kedai teh (chaikhana) merupakan bagian penting dari budaya Uzbekistan. Teh hitam lebih disukai di Tashkent. Keduanya biasanya diminum tanpa susu atau gula. Teh selalu menemani waktu makan, tetapi juga diminum sebagai jamuan untuk para tamu. Ayran dan minuman yogurt dingin populer pada musim panas, namun tidak dapat menggantikan teh panas.

Penggunaan alkohol tidak sebanyak di barat, namun anggur relatif populer bagi sebuah negara Muslim sekuler seperti Uzbekistan. Negara ini memiliki 14 kilang anggur tertua dan yang paling terkenal adalah Kilang Anggur Khovrenko di Samarkand (didirikan tahun 1927). Kilang Anggur Samarkand memproduksi berbagai minuman anggur dari varietas anggur lokal, seperti Gulyakandoz, Shirin, Aleatiko, dan Kabernet likernoe (secara harfiah berarti Cabernet dalam bahasa rusia).[2][3] Anggur Uzbekistan telah menerima penghargaan internasional dan diekspor ke Rusia dan negara-negara lain di Asia Tengah.

Pilihan hidangan penutup dalam masakan Uzbekistan cukup terbatas. Jamuan perayaan biasanya berakhir dengan buah dan kolak buah kering atau segar, diikuti oleh kacang-kacangan dan halvah dengan teh hijau.

Hidangan Uzbekistan lainnya

  • Dholeh - hidangan mirip risotto.
  • Shakarap - salad tomat dan bawang yang diiris tipis dengan garam dan lada.
  • Tok oshi - daun anggur gulung, mirip dengan dolma, biasanya disajikan sebagai hidangan pembuka.

Roti

Pembakaran roti di Samarkand
Patyr

Roti tradisional Uzbekistan yang umumnya disebut noni[4] atau patyr dipanggang dalam bentuk datar melingkar (bahasa rusia: lepyoshka). Setiap wilayah memiliki jenis non berbeda, yang paling menonjol diantaranya:

  • Obi non adalah roti pokok dari masakan Uzbekistan. Obi non disebut dalam salah satu karya tulis tertua, Epos Gilgames. Obi non dipanggang dalam oven tanah liat yang disebut tandir.
  • Samarkand non. Di daerah lainnya di Uzbekistan, obi non dipanggang dengan cara yang berbeda. Di Samarkand, obi non yang tebal dan berukuran kecil bernama shirma non adalah yang paling populer.
  • Bukhara obi non ditaburi dengan wijen atau nigella, menghasilkan aroma yang lembut.
  • Wedding patir dari Andijan dan Qashqadaryo. Menurut tradisi kuno, roti aromatik ini diolah dengan krim dan mentega, serta disajikan selama pertemuan perjodohan.
  • Tashkent lochira, obi non datar, dipanggang dari pastri (susu, mentega, dan gula). Jirish non roti khusus yang dipersiapkan dari tepung yang dicampur dengan gandum. Suku-suku nomaden tidak membuat tandir karena cara hidup mereka, tapi memasak roti mentega di kazan (kaldron), dan menyiapkan adonan dengan dasar susu.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "The noodle-rich cuisine of Uzbekistan", The Village Voice, Dining, 19 January 1999.
  2. ^ Dessert wines from Uzbekistan (Russian)
  3. ^ Tokay-style wines from Uzbekistan (Russian)
  4. ^ Hansen, Eric (July–August 2015).

Pranala luar