Lompat ke isi

Chun Ying Zhuan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 10 November 2016 09.35 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Memperbaiki pengalihan)
Tari Chunaengjeon

Chunaengjeon (춘앵전) adalah sebuah tarian istana Korea yang diciptakan oleh Pangeran Hyomyeong dari Dinasti Joseon.[1][2]

Sejarah penciptaan tari ini tercatat dalam buku ritual istana Holgi tahun 1893. Tarian ini diciptakan untuk ditampilkan pada saat pesta ulang tahun Ratu Sunwon yang ke-40 pada tahun 1828. Bermakna "tari burung nightingale di musim semi", tari ini diciptakan Hyomyeong setelah mempelajari sejarah tentang tarian burung bulbul dari Tiongkok dan juga pengalamannya mendengar suara burung nightingale berkicau di musim semi. Pada masa pemerintahan Raja Sunjo, tarian ini lalu dipentaskan dalam berbagai pesta-pesta istana dan masih bertahan hingga zaman pendudukan Jepang. Pada masa pendudukan Jepang, tarian ini bertahan di tempat-tempat hiburan rakyat "gyobang". Salah seorang bekas penari istana (mudong) yang bernama Kim Cheon-heung bergabung dengan Asosiasi Musik Istana Yi Wang-jik yang menguasai berbagai jenis tari istana dikenal berjasa mengajarkan kembali tari ini. Kim dianggap sebagai dua dari pemegang keahlian tari istana yang masih hidup saat itu.

Chunaengjeon merupakan satu-satunya tari istana yang ditarikan oleh satu orang (solo).[3] Awal tarian dibuka dengan menyanyikan syair yang berisi harapan akan tuan yang mengadakan pertunjukkan mendapat umur panjang. Bagian tari yang terpenting adalah hwajeontae, yakni meniru gerakan burung bertengger di atas bunga dimana sang penari melipat selendang berwrana-warni di tangan ke belakang sambil tersenyum. Senyuman sang penari dianggap sebagai hal penting yang menentukan keindahan tari Chunaengjeon. Karena tikar sebagai pijakan menari tidak begitu panjang, maka gerakan sang penari itu tetap di atas tikar yang berpola tanaman (hwamunseok) dengan pergerakan yang seksama dan terkontrol. Tari ini aslinya ditarikan oleh penari lelaki di istana. Sang penari mengenakan kostum "aengsam" berwarna kuning. Di atas kepala penari wanita diberi hiasan kepala jokduri sementara penari pria memakai mahkota lotus. Mereka tidak memakai sepatu, namun hanya dengan beoseon. Musik yang mengiringi tarian dinamakan "pyeongjo hoesang".

  1. ^ (Inggris)(Korea)<춘앵전>의 시대별 변용과 심미의식, happycampus. 10-11-2016
  2. ^ Malborg, Kim (2005). Korean Dance. Ewha Woman University Press, Seoul. ISBN 89-7300-626-6. 
  3. ^ (Inggris)Chunaing Jun - The Nightingale Dance, sosci.uci.edu. 10-11-2016