Lompat ke isi

Koh Lay Huan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 23 November 2016 01.59 oleh Nikman (bicara | kontrib) (Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Koh Lay Huan")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kapitan Cina Koh Lay Huan (Hanzi sederhana: 辜礼欢甲; Hanzi tradisional: 辜禮歡甲; Pinyin: Gū Lǐ Huān Jia; meninggal 1826) adalah seorang yang kaya dan berpendidikan,[1] yang sebelumnya memberontak melawan Dinasti Qing Manchu dan melarikan diri ke Siam dan Malaya, hingga akhirnya menetap di Penang sebagai Kapitan Cina pertama.[2] Ia adalah seorang pedagang, pekebun, pengumpul pajak,[3] ketua komunitas rahasia Tionghoa, dan salah seorang dari segelintir pemimpin perintis di Penang.[4]

Kehidupan sebelumnya

Koh Lay Huan berasal dari County T'ung-an,[5] Prefektur Zhang Zhou, Provinsi Fujian,[6] di pantai tenggara Tiongkok. Pada saat itu, Fujian adalah pusat kegiatan Tiandihui (Komunitas Langit dan Bumi), suatu komunitas rahasia yang bertujuan untuk menggulingkan Dinasti Qing Manchu. Setelah terlibat dalam aktivitas pemberontakan, Koh Lay Huan terpaksa melarikan diri ke selatan Siam, tempat ia berhasil menetap.[7]

Ia menjadi sorang sekutu dekat dari pemimpin/penghulu Nakhon Si Thammarat (yang sekitar tahun 1821 menikah dengan salah seorang putri Koh di Penang).[8][9] Kemudian, didorong oleh prospek dagang, ia pindah ke Kedah tempat ia sekali lagi berhasil menetap,[7] membentuk keluarga kedua,[10] dan menjadi Kapitan Cina Kedah di Kuala Muda.[11]

Partisipasi dalam pendirian Penang

Pada tahun 1786 Francis Light mengklaim Pulau Pinang atas nama Raja Inggris dan menamainya Pulau Pangeran Wales. Hanya ada sekitar seratus nelayan Melayu mendiami Pulau Pinang pada waktu itu, tetapi populasi penduduk tumbuh dengan cepat, mencapai 5.000 pada tahun 1789 dan 10.000 sepuluh tahun kemudian.[12]

Koh Lay Huan memiliki kontribusi dalam keberhasilan itu. Tidak lama setelah Light tiba, ia datang mengunjungi Light[13] dan membawa beberapa kapal Tionghoa dan Melayu bermuatan dari Kuala Muda, Kedah, untuk membersihkan, menghuni, berdagang, dan mengembangkan pulau secara umum.[14] Pada pertemuan perdana, Koh menghadiahkan Light beberapa jaring penangkap ikan.[6] Pada Mei 1787 Light menunjuk Koh sebagai Kapitan Cina Penang.[15]

Light menghormati sikap, usaha, kecerdasan dan koneksi sosial dan politik Koh. Ia tercatat pernah mengatakan tentang Koh, "Tuanka (tauke) Tionghoa adalah rubah tua. Ia berurusan sedikit dengan pemerintah, tapi menjadi kaya raya dan menikah dengan putri dari Raja tua. Ia memiliki kekuasaan besar di Bechara atau Dewan mereka"[16] Dengan menunjuk Koh sebagai Kapitan Cina, Light telah mendapatkan seorang administrator dan hakim.

Koh disebut dengan nama Chewan dalam dokumen-dokumen resmi.[6] Ia juga dikenal dengan nama Koh Lay Hwan,[17] Cheki,[18] Chu Khee,[19] Ku Li-huan, dan Patcan.[20]

Asal mula pengumpulan pajak Penang

Pada tahun 1795, mitra bisnis Light, James Scott, mencari perwakilan ketika diputuskan bahwa properti harus dikenakan pajak, pendapatan diperlukan untuk mendanai kepolisian, memelihara jalan, dan menjaga kebersihan. Pada saat itulah Kapitan Cina Koh Lay Huan, rekannya dari komunitas India (Kapitan Keling) Cauder Mohideen, dan anggota-anggota komunitas terkemuka lainnya membentuk Komite Penilai pertama untuk menentukan tarif dan pengumpulan pajak (penilaian).[21]

Hubungan dengan Aceh dan budidaya lada

Koh telah terlibat dalam budidaya lada lama sebelum ia datang ke Penang. Ia telah memiliki pengalaman di bidang ini di Phuket dan Kedah.[22] Karena kekayaan dan usahanya, Koh memiliki koneksi Sultan Aceh yang mampu berbicara bahasa Inggris dan Perancis, Jauhar al-Alam.[4] Pada waktu itu, sebagian besar produksi lada dunia berasal dari Aceh. Tahun 1790 Francis Light mengirim Koh ke Aceh untuk mengumpulkan tanaman lada untuk kemudian dibudidayakan di Penang.

Koh menjaga hubungannya dengan Sultan Aceh Jauhar al-Alam dan sekitar tahun 1819 ia membantu Sultan mengatasi pemberontakan yang dilakukan oleh kepala-kepala teritorial Aceh.[4][23]

Keturunan

Koh mulai mendirikan sebuah kongsi. Keturunannya memainkan peran besar di komunitas Tionghoa Penang-Kedah selama beberapa generasi.[24]

Ia memiliki enam putra dan dua putri dari Saw It Neoh, istrinya di Penang, dan dua putra dan satu putri dari Guan Boey Neoh, istrinya di Kedah. Putrinya, Luan, istri dari kepala/penghulu Nakhon Si Thammarat, kemudian menjadi ibu dari Gubernur Phang Nga dan Takuapa, yang secara finansial mendukung monopoli pajak Khaw Su Chiang yang berhasil di propinsi-propinsi tersebut dan yang dengan dukungan dari perempuan berkuasa itu kemudian menjadi Gubernur Rating pada tahun 1844.[9]

Putra sulung Koh, Koh Kok Chye, dari istri Penang-nya dipromosikan menjadi Gubernur Kuala Kedah (1821-1841).[8][9] Seorang putra lain mendampingi Sir Stamford Raffles ke Singapura pada saat pendirian negara itu pada tahun 1819.[3] Putra Koh Lay Huan juga menjadi Raja Pungah di Ligor dan Wakil bagi Chau Phya dari Ligor.[25]

Keturunan-keturunannya yang juga terkenal antara lain Koh Teng Choon, pekebun, dan putra Teng Choon, Koh Seang Tat, yang bersama-sama dengan Foo Tye Sin mengoperasikan perusahaan sukses Tye Sin Tat & Co.

Keturunan dari Koh Seang Teik (adik Koh Seang Tat) adalah Koh lip Cheng dan Koh Lip Teng (sarjana Ratu dari Sekolah Bebas Biaya Penang).

Keturunan Koh Lip Cheng yang juga terkenal adalah Datuk Koh Sin Hock (DSPN, AMN, OBE, JP) yang aktif di dunia politk Malaya pada masa pendudukan Inggris dan Jepang.

Referensi

  1. ^ Rites of Belonging: Memory, Modernity, and Identity in a Malaysian Chinese Community By Jean DeBernardi, Jean Elizabeth DeBernardi Published by Stanford University Press, 2004; ISBN 0-8047-4486-6, ISBN 978-0-8047-4486-7; p. 26
  2. ^ The Straits Settlements, 1826-67: Indian Presidency to Crown Colony By Constance Mary Turnbull Published by Athlone Press, 1972; p. 9, 420
  3. ^ a b Baba Beginnings by Hugh M. Lewis
  4. ^ a b c Journal of the Malayan Branch of the Royal Asiatic Society By Malaysian Branch, Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland Malaysian Branch, Singapore Published by , 1996; p. 119
  5. ^ Chinese Epigraphic Materials in Malaysia: Collected, Annotated, and Edited by Wolfgang Franke and Chen Tieh Fan By Wolfgang Franke, Tiefan Chen Published by University of Malaysia Press, 1982; Item notes: v.1-2; p. 717
  6. ^ a b c Chinese Business in the Making of a Malay State, 1882-1941: Kedah and Penang By Wu Xiao An, Xiao An Wu Published by Routledge, 2003; ISBN 0-415-30176-9, ISBN 978-0-415-30176-3; p. 28
  7. ^ a b Zhongguo hai yang fa zhan shi lun wen ji By Zhongguo hai yang fa zhan shi lun wen ji bian ji wei yuan hui, Zhong yang yan jiu yuan San min zhu yi yan jiu suo, Zhong yang yan jiu yuan Zhongshan ren wen she hui ke xue yan jiu suo Published by Zhong yang yan jiu yuan san min zhu yi yan jiu suo, 1984 Item notes: v.5 (1993)
  8. ^ a b C.S.Wong, A Gallery of Chinese Kapitans (Singapore Government Printing Office, 1964), p.15. and The Burney Papers, Vol.
  9. ^ a b c The Implication of Penang Connection in Southern Thailand by Phuwadol Songprasert, Department of History, Faculty of Social Sciences Kasetsart University, Bangkok, Thailand presented at The Penang Story – International Conference 2002 18-21 April 2002, The City Bayview Hotel, Penang, Malaysia; Organisers: The Penang Heritage Trust & STAR Publications
  10. ^ The Straits Settlements 1826-67: Indian Presidency to Crown Colony by M Stenson - 1977
  11. ^ Penang Po Leung Kuk:Records and Recollections (1889-1934): Chinese Women, Prostitution & a Welfare Organisation By Neil Jin Keong Khor, Keat Siew Khoo, Izrin Muaz Md. Adnan Published by Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society, 2004; ISBN 967-9948-32-3, ISBN 978-967-9948-32-5; pp. 15, 21
  12. ^ [1]
  13. ^ The Patriarch By Joo Kim Yeap Published by Times Books International, 1984; ISBN 9971-65-150-5, ISBN 978-9971-65-150-3; p. 21
  14. ^ Asian Transformation: A History of South-East, South, and East Asia By Gilbert Khoo, Dorothy Lo Published by Heinemann Educational Books (Asia), 1977
  15. ^ Historical Personalities of Penang By Historical Personalities of Penang Committee, Historical Personalities of Penang Committee Published by Historical Personalities of Penang Committee, 1986; p. 82
  16. ^ Tregonning 1965: 79
  17. ^ Twentieth Impressions of British Malaya, Arnold Wright, 1908
  18. ^ This name appeared in the list of mortgages granted at Prince of Wales Island on 24 February 1795.
  19. ^ See the list of Chinese inhabitants residing in Georgetown, Prince of Wales Island, in December 1788.
  20. ^ Urban Growth and Municipal Development in Colonial Port-town Penang 1786-1830 by Dr. Nordin Hussin Pusat Sejarah, Politik dan Strategik FSSK UKM [email protected]; The Fourth International Malaysian Studies Conference (MSC4) 3–5 August 2004 Universiti Kebangsaan Malaysia
  21. ^ Recipe for rebellion: THE THIRD SPACE By NEIL KHOR and KHALDUN MALIK, The Sunday Star Sunday 3 August 2008
  22. ^ LANDMARKS IN AGRICULTURAL DEVELOPMENT IN PENINSULAR MALAYSIA – CONTRIBUTIONS FROM INDONESIA.
  23. ^ The Cambridge History of Southeast Asia By Nicholas Tarling Published by Cambridge University Press, 1999 ISBN 0-521-66370-9, ISBN 978-0-521-66370-0; pg. 260
  24. ^ Chinese Business in the Making of a Malay State, 1882-1941: Kedah and Penang By Wu Xiao An, Xiao An Wu Published by Routledge, 2003; ISBN 0-415-30176-9, ISBN 978-0-415-30176-3; p. 28>
  25. ^ The Western Malay States, 1850-1873: the effects of commercial development on Malay politics By Kay Kim Khoo Published by Oxford University Press, 1972; pp. 67, 209, 239

Pranala luar