Lompat ke isi

Kejadian 37

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kejadian 37
Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya ke dalam pembuangan (lukisan tahun 1855 karya Konstantin Flavitsky.
KitabKitab Kejadian
KategoriTaurat
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
1

Kejadian 37 (disingkat Kej 37) adalah bagian dari Kitab Kejadian dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]

Teks

Naskah sumber utama

Struktur

Ayat 2

Inilah riwayat keturunan Yakub.
Yusuf, tatkala berumur tujuh belas (17) tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.[5]

Kalimat pertama ayat ini sebenarnya menutup riwayat Yakub yang tercatat di pasal-pasal sebelumnya sampai ke ayat pertama pasal ini. Frasa "riwayat keturunan" diterjemahkan dari kata "toledot" yang menurut P. J. Wiseman merupakan kolofon atau tulisan penutup dari "lempengan tablet" sejarah yang dibuat oleh Yakub. Bagian selanjutnya merupakan riwayat Yusuf sampai pada kisah kematiannya di pasal 50 Kitab Kejadian. Sewell berpendapat bahwa riwayat tersebut sebenarnya baru berakhir pada Keluaran 1:6 dan dapat disebut “Riwayat Yusuf dan Saudara-saudaranya.” Damien Mackey mengatakan bahwa bagian ini sama sekali tidak termasuk rangkaian toledothim, melainkan suatu kisah yang ditulis di atas lembaran papirus, nampaknya atas suruhan Yusuf dan dikerjakan oleh para jurutulis kerajaan. Sebagai dukungan hipotesa Mackey, kata "toledot" tidak muncul pada Keluaran 1:6; melainkan didapati kata Ibrani "ha’dor", yang makna harfiahnya "generasi; angkatan" (atau juga diartikan "zaman atau era").[6] Nama Lea tidak disebutkan dalam rangkaian nama istri-istri Yakub, mengindikasikan bahwa Lea kemungkinan sudah meninggal sebelum Yusuf berusia 17 tahun.
Kisah Yusuf mengungkapkan bagaimana keturunan Yakub menjadi suatu bangsa yang tinggal di Mesir. Bagian kitab Kejadian ini bukan saja mempersiapkan kita untuk kisah keluaran; kisah ini juga menyoroti kesetiaan Yusuf terhadap Allahnya dan banyak cara yang dipakai Allah untuk melindungi dan mengarahkan hidupnya demi kebaikan orang lain. Kisah Yusuf menekankan kebenaran bahwa sekalipun yang benar mungkin menderita di dalam dunia yang jahat dan tidak adil, pada akhirnya maksud Allah bagi orang benar akan menang.[7]

Ayat 17

Lalu kata orang itu: "Mereka telah berangkat dari sini, sebab telah kudengar mereka berkata: Marilah kita pergi ke Dotan." Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu dan didapatinyalah mereka di Dotan.[8]

Ayat 23

Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, merekapun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu.[9]

Ayat 24

Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.[10]

Di sini tidak diceritakan reaksi Yusuf, tetapi sekitar 22 tahun setelah kejadian ini, saudara-saudara Yusuf teringat akan reaksi Yusuf, ketika mereka sedang bersujud di hadapan Yusuf yang pada waktu itu sudah menjabat sebagai perdana menteri di Mesir. Saudara-saudaranya berbicara satu sama lain dalam bahasa Ibrani tanpa menyadari bahwa Yusuf mengerti seluruh percakapan mereka.

Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita."[11]

Ayat 25

Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir.[12]

Ayat 26

Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu: "Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya?"[13]

Ayat 27

[Kata Yehuda kepada saudara-saudaranya:] "Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita." Dan saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu.[14]

Ayat 28

Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.[15]

Sekalipun Yusuf diperlakukan dengan kejam oleh kakak-kakaknya dan dijual sebagai budak, namun di dalam semua peristiwa ini Allah menggunakan perbuatan jahat manusia untuk melaksanakan kehendak-Nya dalam kehidupan Yusuf yang kemudian nyata pada pasal 42 dan seterusnya.[7]

Harga jual Yusuf sebagai budak kelak juga menjadi harga tebusan orang Israel menurut aturan Taurat sebagaimana tertulis dalam Kitab Imamat:

Jikalau itu mengenai seorang dari yang berumur lima tahun sampai yang berumur dua puluh tahun, maka bagi laki-laki nilai itu harus dua puluh syikal dan bagi perempuan sepuluh syikal.[16]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ Timothy A. J. Jull; Douglas J. Donahue; Magen Broshi; Emanuel Toy (1995). "Radiocarbon Dating of Scrolls and Linen Fragments from the Judean Desert". Radiocarbon. 37 (1): 14. Diakses tanggal 26 November 2014. 
  4. ^ a b c Dead sea scrolls - Genesis
  5. ^ Kejadian 37:2
  6. ^ How Genesis came to be
  7. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  8. ^ Kejadian 37:17
  9. ^ Kejadian 37:23
  10. ^ Kejadian 37:24
  11. ^ Kejadian 42:21
  12. ^ Kejadian 37:25
  13. ^ Kejadian 37:26
  14. ^ Kejadian 37:27
  15. ^ Kejadian 37:28
  16. ^ Imamat 27:5

Pranala luar