Masjid Umar (Yerusalem)
Masjid Omar | |
---|---|
Agama | |
Afiliasi | Islam |
Lokasi | |
Lokasi | Yerusalem |
Arsitektur | |
Rampung | 1193 |
Masjid Omar yang terletaknya di Kota Lama Yerusalem adalah masjid yang dibangun oleh umat Islam di kawasan atau tempat Sayyidina Umar bin Khattab melakukan sembahyang setelah menolak penawaran pemimpin besar Baitulmaqdis untuk melaksanakan solat di Church of the Holy Sepulchre. Masjid ini kini terletak bersebelahan dengan gereja besar orang Kristen itu. Ada juga yang menganggap bahwa Kubah Shakhrah sebagai Masjid Omar.[1]
Sejarah
Pada tahun 638 masehi, setelah beberapa tahun wafatnya Nabi Muhammad, tentara Islam mengepung Kota Lama Yerusalem. Ketua Gereja Baitulmuqaddis, Sophronius, menyerahkan kota itu setelan kepungan yang singkat. Hanya terdapat satu syarat yaitu pembicaraan mengenai penyerahan itu harus meneruskan Khalifah Umar bin Khattab sendiri, khalifah kedua Islam.
Saiyydina Umar memasuki Yerusalem (Baitulmuqaddis) dengan berjalan. Tidak ada pertumpahan darah dan tidak ada pembunuhan oleh tentara Islam. Barang siapa yang ingin meninggalkan Yerusalem dengan segala harta benda mereka, dibenarkan berbuat demikian. Barang siapa yang ingin terus tinggal dijamin keselamatan nyawa, harta benda, dan tempat beribadah mereka. Semua ini terdapat dalam Perjanjian Umariyya.
Menurut cerita, Sayyidina Umar kemudiannya menemani Sophronious ke gereja Church of the Holy Sepulchre yang mana Sayyidina Umar ditawarkan solat di dalamnya. Sayyidina umar menolak takut akan timbulnya hal yang dapat menjejaskan penggunaan gereja itu sebagai tempat beribadah penganut Kristen. Sayyidina Umar sebaliknya menunaikan salat di sebelah selatan gereja tersebut yang saat ini merupakan jejak Masjid Omar di Baitul Maqdis.
Sayyidina Umar kemudiannya pergi ke Kompleks al-Haram.
Kekeliruan
Banyak orang yang menganggap Sayyidina Umar menolak untuk melaksanakan salat di dalam Gereja Church of the Holy Sepulchre dia melaksanakan salat di Kompleks al-Haram yakni di tempat yang kemudian dibangun Kubah Shakhrah atau Masjid Al-Aqsa. Tetapi lebih banyak orang yang menganggap bahwa tempat yang Sayyidina Umar solat itu adalah Kubah Shakhrah termasuk orang non-Islam. Tanggapan mereka adalah salah, Sayyidina Umar tidak melakukan solat di Kompleks al-Haram setelah menolak tawaran bersolat di dalam Gereja Church of the Holy Sepulchre sebaliknya dia solat tidak jauh dari gereja itu. Masjid Omar dan Kubah Shakhrah adalah dua bangunan yang berbeda.
Lihat pula
Bibliografi
- Busse, Heribert, Die 'Umar-Moschee im östlichen Atrium der Grabeskirche (lit. "The Mosque of 'Umar in the eastern atrium of the Church of the Holy Sepulchre"), Zeitschrift des deutschen Palästina-Vereins, 109 (1993), pp. 73-82.
Referensi
- ^ Jürgen Krüger (2000). Die Grabeskirche zu Jerusalem. Regensburg: Schnell & Steiner. hlm. 72–73. ISBN 3-7954-1273-0.
31°46′40.21″N 35°13′46.52″E / 31.7778361°N 35.2295889°E