Lompat ke isi

Dominansi orbital

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

"Membersihkan lingkungan di sekitar orbitnya" atau Dominansi orbital merupakan kriteria suatu objek di luar angkasa agar dianggap sebagai planet di tata Surya. Ini adalah salah satu dari tiga kriteria definisi planet yang diadopsi oleh International Astronomical Union (IAU) pada tahun 2006 [1] 

Di akhir tahap pembentukan planet, planet (seperti yang didefinisikan) telah "membersihkan lingkungannya", berarti ia telah menjadi objek dengan gravitasi dominan, dan tidak ada badan-badan lain yang berukuran sebanding di bidang edarnya, selain satelitnya sendiri.

Objek besar yang memenuhi kriteria-kriteria lain sebagai sebuah planet, tetapi tidak mendominasi bidang edarnya diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Pluto adalah salah satunya, yang orbitnya dibatasi oleh gravitasi Neptunus dan berbagi "lingkungan" atau bidang edar dengan berbagai objek berukuran sebanding di sabuk Kuiper, seperti Eris.

Membedakan antara "planet" dari "planet kerdil" dan planet minor lain sangat diperlukan karena IAU telah mengadopsi berbagai aturan untuk menamakan berbagai objek yang baru ditemukan, tanpa adanya dasar untuk membedakannya. 

Makna

Maksud frasa ini mengacu pada suatu objek astronomikal "menyapu" objek di sekitarnya dari waktu ke waktu, berinteraksi dengan gaya gravitasi. Dalam beberapa putaran orbit, objek yang lebih besar cenderung menarik objek yang lebih kecil atau melemparkannya ke bidang edar lain, objek itu ada yang ditangkap menjadi satelit atau orbit resonan. Jadi secara definisi planet tidak boleh berbagi bidang edar dengan objek lain yang berukuran sebanding, kecuali satelit dan objek lain yang dipengaruhi oleh gravitasinya, misalnya Bumi dengan 3753 Chruithne.

Jean-Luc Margot menyatakan bahwa planet tidak bisa benar-benar membersihkan "lingkungannya" karena adanya berbagai hal yang menggangu orbit asteroid dan komet sehingga harus melewati orbit suatu planet, tetapi planet harus tetap menjadi objek yang paling dominan di orbitnya. IAU tidak bermaksud menentukan standar yang tidak mungkin bagi planet untuk membersihkan bidang edarnya.[2]

Kriteria

Dalam makalah mereka, Alan Stern dan Harold F. Levison mencari algoritma untuk menentukan "badan planet yang mengontrol wilayah sekitarnya".[3] Mereka mendefinisikan Λ (lambda), ukuran kemampuan suatu benda untuk menyebarkan massa yang lebih kecil keluar dari bidang orbitnya dalam periode waktu yang sama dengan umur Alam Semesta (waktu Hubble). Λ adalah angka tak berdimensi dengan definisi:

di mana m adalah massa objek, a adalah sumbu semi-mayor, dan k adalah fungsi dari elemen orbital dari objek kecil yang tersebar dan derajat yang mana itu harus tersebar. Di bidang tata surya, nilai rata-rata k untuk objek kecil dalam jarak tertentu terhadap matahari memiliki sedikit variasi.[4]

Jika Λ > 1, maka objek tersebut dapat membersihkan objek kecil di bidang edarnya. Stern dan Levison menggunakan diskriminan ini untuk memisahkan objek yang mengorbit matahari serta berbentuk bulat karena gravitasinya sendiri menjadi dua, objek yang berhasil membersihkan planetesimal di bidang edarnya memenuhi definisi planet IAU dan sebaliknya yang tidak dapat membersihkan bidang edarnya memenuhi definisi planet katai.

Catatan

Referensi

  1. ^ "IAU 2006 General Assembly: Result of the IAU Resolution votes". IAU. 24 August 2006. Diakses tanggal 2009-10-23. 
  2. ^ Margot, Jean-Luc (2015-01-01). "A Quantitative Criterion for Defining Planets". The Astronomical Journal (dalam bahasa Inggris). 150 (6): 185. doi:10.1088/0004-6256/150/6/185. ISSN 1538-3881. 
  3. ^ Stern, S. Alan; Levison, Harold F. (2002-01-01). "Regarding the criteria for planethood and proposed planetary classification schemes". Highlights of Astronomy. 12: 205–213. ISSN 1-58381-086-2 Periksa nilai |issn= (bantuan). 
  4. ^ Soter, Steven (2006-08-16). "What Is a Planet?". The Astronomical Journal. 132 (6): 2513–2519. arXiv:astro-ph/0608359alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2006AJ....132.2513S. doi:10.1086/508861.