Lompat ke isi

Kereta api Kalijaga

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 3 Januari 2017 13.47 oleh FarhanSyafiqF (bicara | kontrib) (Hampir keseluruhan untuk mengikuti referensi laman kereta api yang lain.)
Kereta api Kalijaga
Berkas:Plat nama KA Kalijaga new.png
Berkas:Kalijaga train.jpg
KA Kalijaga di Purwosari
Informasi umum
Jenis layananKereta api pagi lokal jarak menengah
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaop 6 Jogja
PendahuluKereta api Banyubiru
Mulai beroperasi15 Februari 2014
Operator saat iniDaerah Operasi VI YogyakartaPT Kereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalSemarang Poncol
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah
Stasiun akhirPurwosari
Waktu tempuh rerata3 jam (rata-rata)
Frekuensi perjalananSekali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEkonomi AC PSO
Pengaturan tempat duduk44 tempat duduk tegak disusun 3-2 sehingga cukup untuk 106 penumpang
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas lainToilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional50 s.d 90 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal203-204215-216

Kereta api Kalijaga adalah kereta api kelas ekonomi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Stasiun Semarang Poncol (SMC) dari dan ke Stasiun Purwosari (PWS).

Kereta api Kalijaga merupakan kereta pengganti Kereta api Pandanwangi serta Kereta api Banyubiru yang sudah usur. Kereta api ini biasanya membawa 7 kereta kelas ekonomi yang menggunakan rangkaian Kereta api Bengawan yang dioperasikan pada sore hari, dan dengan waktu tempuh 3 jam rata-rata, kereta api ini berhenti di Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Kedungjati, Stasiun Gundih, Stasiun Salem, Stasiun Solo Balapan, dan Stasiun Purwosari.

Asal usul istilah

Istilah Kalijaga berasal dari sosok salah seorang Walisongo yang sangat terkenal, Sunan Kalijaga. Dalam konteks perkeretaapian, motto Kalijaga adalah "menjaga tradisi", maksudnya adalah memelihara tradisi relasi kereta api Solo-Semarang yang merupakan relasi kereta api antarkota pertama di Jawa, sekaligus Indonesia. Kereta api ini melanjutkan relasi yang pernah dilayani oleh kereta api (KA) Pandanaran, lalu KRD Purwosari-Pekalongan, dan terakhir KA Pandanwangi.

Sejarah Kereta

KA Kalijaga ini merupakan kereta kelanjutan dari Kereta api Joglosemar yang menggunakan rangkaian Kereta api Bengawan, dimana kereta ini dapat membawa 7 gerbong kereta dengan daya tampung 636 penumpang. Kereta ini diluncurkan pada 15 Februari 2014 dengan tarif awal Rp 25.000,00 oleh Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Walikota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo.

Seiring pesatnya transportasi non kereta api dan sepinya peminat, kereta api ini hampir dihentikan operasionalnya, juga karena keuntungan yang ada tidak sebanding dengan biaya operasional untuk kereta jalur lintas ini, apalagi dikarenakan kereta ini bukan kereta komuter[1]. Namun setelah PT Kereta Api Indonesia mengajukan public service obligation, kereta api ini mengalami reduksi tarifmenjadi Rp. 10.000,00 per orang sekali jalan mulai 1 Oktober 2014. Pihak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lah yang meminta operasional kereta ini terus berjalan, karena diharapkan Kereta Api Kalijaga ini dapat menghubungkan kota-kota besar di Jateng dan DIY, serta menjadi poros Joglosemar kedepannya[2]

Jadwal perjalanan

KA 215 Kalijaga (Purwosari - Semarang Poncol)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Purwosari - 05.15
Solo Balapan 05.20 05.25
Salem 05.46 05.48
Gundih 06.13 06.16
Kedungjati 07.08 07.11
Semarang Tawang 08.05 08.10
Semarang Poncol 08.15 -
KA 216 Kalijaga (Semarang Poncol - Purwosari)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Semarang Poncol - 08.45
Semarang Tawang 08.50 08.55
Kedungjati 09.40 09.48
Gundih 10.37 10.40
Salem 11.04 11.06
Solo Balapan 11.27 11.30
Purwosari 11.45 -

Galeri

Referensi

Pranala luar