Lompat ke isi

Critical Eleven

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 22 Januari 2017 09.23 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)
Critical Eleven
SutradaraMonty Tiwa
Robert Ronny
ProduserChand Parwez Servia
Fiaz Servia
Robert Ronny
SkenarioJenny Jusuf
Monty Tiwa
Robert Ronny
Ika Natassa
Berdasarkan
novel terlaris berjudul sama karya Ika Natassa
Pemeran
Penata musikAndi Rianto
SinematograferYudi Datau
PenyuntingCesa David Luckmansyah
Perusahaan
produksi
DistributorStarvision Plus
Tanggal rilis
4 Mei 2017
Durasi- menit
Negara Indonesia
BahasaBahasa Indonesia

Critical Eleven adalah film Indonesia bergenre drama romantis produksi bersama antara Starvision Plus dan Legacy Pictures yang akan dirilis 4 Mei 2017. Film ini merupakan adaptasi dari novel terlaris karya Ika Natassa dan menjadi film pertama novelnya. Film yang ditulis skenarionya oleh Jenny Jusuf lalu disutradarai oleh Monty Tiwa & Robert Ronny. Critical Eleven berceritera tentang pertemuan Ale dan Anya yang begitu istimewa. Namun, kini mereka menemui titik balik dalam sebuah tragedi besar yang menerpa hubungan mereka. Kini cintapun perlu diperjuangkan dan cinta harus bisa mengalahkan kesedihan dan rasa kehilangan.

Sinopsis

Dalam dunia penerbangan, dikenal sebuah istilah yakni Critical Eleven, 11 menit paling kritis di dalam pesawat. Dimulai dari 3 menit setelah take off dan 8 menit sebelum landing — karena secara statistik, 80% kecelakaan pesawat, umumnya terjadi dalam rentang waktu 11 menit. Di cerita ini, Critical Eleven menggambarkan 11 menit penting di momen pertemuan pertama, di mana 3 menit pertama bersifat kritis karena saat itulah kesan pertama mulai terbentuk, lalu ada 8 menit sebelum berpisah — saat ketika senyum, melihat tindak tanduknya, dan ekspresi wajah orang tersebut, menjadi pertanda apakah itu akan menjadi awal suatu hubungan atau hanya sekadar akhir dari pertemuan tidak ada artinya.

Ale (Reza Rahadian) dan Anya (Adinia Wirasti) pertama kali bertemu dalam penerbangan Jakarta - Sydney. Saat pertemuan terjadi, 3 menit pertama Anya mulai terpikat, 7 jam berikutnya mereka duduk bersebelahan dan saling mengenal lewat percakapan dan tawa satu sama lain, sampailah pada 8 menit sebelum berpisah. Sejak pertemuan itu berakhir, dalam hatinya, Ale yakin bahwa dia begitu menginginkan Anya. Dan dari peristiwa berkesan itu, Ale dan Anya menjalin hubungan dan melanjutkannya dalam sebuah mahligai pernikahan.

2 tahun berlalu dan kedua orang yang saling mencintai ini harus menghadapi tragedi terbesar dalam pernikahan mereka yang menciptakan jarak d iantara mereka. Dalam dukanya, Anya mendapatkan penghiburan dari sahabat-sahabatnya Agnes, Tara, dan Donny. Tanpa Anya sadari, Donny diam-diam menaruh hati padanya. Sementara Ale, makin tenggelam dalam pekerjaannya di Oil Rig lepas pantai.

Apakah 2 orang yang saling mencintai ini, harus berpisah selamanya? Dan apa yang membuat mereka mempertanyakan kembali, pilihan-pilihan yang mereka ambil, termasuk keputusan pada 11 menit paling penting dalam pertemuan pertama mereka?

Trivia

  • Peluncuran novel Critical Eleven karya Ika Natassa ini, unik karena dalam waktu 11 menit peluncurannya, novel Critical Eleven habis terjual. Penjualan novel ini sungguh menggembirakan. Selama tiga bulan awal penerbitannya saja, novel bersampul warna biru langit itu sudah dicetak ulang sebanyak tujuh kali. Maka tidaklah heran bila kemudian banyak produser mendekati Ika untuk meminang Critical Eleven dalam film layar lebar. Beberapa bulan kemudian, dengan berbagai pertimbangan, akhirnya Ika Natassa memberikan hak adaptasi novelnya kepada Starvision Plus untuk diadaptasi ke layar lebar. Mengetahui bahwa novel Critical Eleven akan difilmkan, Robert Ronny dari Legacy Pictures, sebagai produser mengaku bahwa novel ini mempunyai kesan tersendiri baginya, hingga akhirnya beliau memutuskan untuk berkerjasama dengan Starvision Plus. Tak hanya sebagai produser, Robert Ronny juga merangkap sebagai sutradara bersama Monty Tiwa.
  • Masih ingat pada pembukaan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Indonesia? Tempat ini menjadi tempat pertemuan antara Chand Parwez Servia dari Starvision, Ika Natassa penulis novelnya, Robert Ronny dari Legacy Pictures dan Jenny Jusuf sebagai penulis skenario. Sesuai dengan temanya, mereka menemukan tempat yang sesuai untuk bertemu, karena jadwal mereka yang padat saat itu.
  • Aktor Reza Rahadian kembali dipertemukan dengan Adinia Wirasti lagi di film Critical Eleven, setelah project pertama yakni Jakarta Maghrib (2011) karya Salman Aristo produksi dari Indie Picture, yang sukses menjadikan mereka sebagai pasangan terfavorit di Indonesia Movie Awards 2012. Melihat potensi itu, Legacy Pictures menghadirkan Kapan Kawin (2015) yang menjadi film kedua bagi pasangan Reza & Asti ini. FYI, film ini juga turut campur tangan Monty Tiwa sebagai penulis skenario bersama Robert Ronny dan disutradarai oleh Ody C. Harahap.
  • Proses syuting yang melibatkan 2 negara yakni, Indonesia dan Amerika. Dikerjakan pada November 2016 saat musim gugur.
  • Kontroversi film ini terjadi ketika, pada pers confrence Legacy Pictures pertengahan Desember 2016 silam di Epicentrum XXI dalam peluncuran teaser poster dan trailernya, poster teaser yang beredar memaparkan aksi 'ciuman' mesra kedua bintang utama ini. Sejauh ini, baik Ika Natassa dan Reza Rahadian, memaparkan bahwa ciuman merupakan hal wajar, lalu kenapa menjadi kontroversi, tabu dan diperdebatkan.

Pranala Luar

Sosial Media

Referensi

‎ Poster UnOfficial 'Critical Eleven' menuai Kontroversi] @KapanLagi.com