Lompat ke isi

Siklus batuan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 23 Januari 2017 19.03 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)


Siklus batuan adalah suatu proses yang menggambarkan perubahan dari magma yang membeku akibat pengaruh cuaca hingga menjadi batuan beku, lalu sadimen, batuan sedimen dan batuan metamorphic dan akhirnya berubah menjadi magma kembali. Mekanisme siklus batuan yaitu magma mengalami proses siklus pendinginan, terjadi kristalisasi membentuk batuan beku pada siklus ini, Ketika batu didorong jauh di bawah permukaan bumi, maka batuan dapat melebur menjadi magma. Selanjutnya batuan beku tersebut mengalami pelapukan. tererosi, terangkut dalam bentuk larutan ataupun tidak larut, diendapkan, sedimentasi membentuk batuan sedimen. Ada pula yang langsung mengalami peubahan bentuk menjadi metamorf saat siklus berlangsung. Selanjutnya pada siklus ini, batuan sedimen dapat mengalami perubahan baik secara kontak, dynamo dan hidrotermik akan mengalami perubahan bentuk dan menjadi metamorf. Siklus berikutnya, batuan metamorf yang mencapai lapisan bumi yang suhunya tinggi mungkin berubah lagi menjadi magma lewat proses magmatisasi.Setelah mengalami siklus mulai dari magma tadi, batuan akan berubah bentuk dan jenisnya menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf kemudian menjadi magma kembali jika terdorong ke dalam bumi dan meleleh.

Batuan Beku

Batuan beku merupakan batuan di mana berasal dari cairan magma yang mengalami proses pembekuan seperti yang telah diuraik`an pada siklus d`iatas. Berdasarkan tempat pembekuaannya saat siklus berlangsung, tempat siklus batuan beku dibedakan menjadi tiga;

  • Batuan Beku Dalam ( plutonik atau intrusive), merupakan batuan beku di mana saat siklus berlangsung tempat pembekuannya berada jauh didalam permukaan bumi. Proses siklus pembekuannya sangat lambat.
  • Batuan Beku Korok, merupakan batuan beku di mana pada proses berlangsungnya siklus tempat pembekuannya berada dekat dengan lapisan kerak bumi.
  • Batuan Beku Luar ( Vulkanik atau Ekstrusif ), merupakan batuan beku di mana dihasilkan siklus pada tempat pembekuannya berada di permukaan bumi. Siklus proses nya sangat cepat, sehingga dapat terbentuk Kristal.

Batuan Sedimen

Batuan Sedimen merupakan batuan beku di mana saat terjadinya siklus mengalami pelapukan, pengikisan, dan pengendapan karena pen`garuh cuaca kemudian diangkut oleh tenaga alam seperti air, angin, atau gletser dan diendapkan di tempat yang lain yang lebih rendah (perhatikan kembali gambar siklus di atas). Menurut proses siklus nya, batuan sedimen ini dibagi menjadi tiga;

  • Batuan Sedimen Klastik. Batuannya hanya mengalami proses siklus mekanik tanpa mengalami proses siklus kimiawi dikarenakan tempat pengendapannya masih sama susunan kimiawinya.
  • Batuan Sedimen Kimiawi di mana batuan ini terbentuk mengalami proses siklus kimiawi. Jadi, batuanny`a hanya mengalami perubahan susunan kimiawinya. Proses siklus kimiawi yang terjadi adalah : CaCO3 + H2O + CO2 Ca (HCO3)2
  • Batuan Sedimen Organik di mana batuan ini pada proses siklus pengen`dapannya, mendapat pengaruh dari organisme la`in seperti tumbuhan atau bisa dikatakan terjadi pengaru`h organisme pada siklus pembentukaannya.

Berdasarkan tempat endapannya, batuan ini dibedakan menjadi:

  • Batuan Sedimen Marine (laut) di mana saat siklus berlangsung di endapkan dilaut
  • Batuan Sedimen Fluvial (sungai) di mana saat siklus berlangsung di endapkan disungai
  • Batuan Sedimen Teistrik (darat) di mana saat siklus berlangsung di endapkan didarat
  • Batuan Sedimen Limnik (rawa) di mana saat siklus berlangsung di endapkan dirawa

Bedasarkan tenaga siklus yang mengangkut batuan ini, dibedakan menjadi:

  • Batuan Sedimen Aeris/Aeolis (tenaga angin) proses dari siklus nya dipengaruhi angin
  • Batuan Sedimen Glasial (tenaga es) proses dari siklus nya dipengaruhi es
  • Batuan Sedimen Aqualis (tenaga air) proses dari siklus nya dipengaruhi air
  • Batuan Sedimen Marine (tenaga air laut) proses dari siklus nya dipengaruhi laut

Batuan Metamorf

Adanya penambahan suhu dan penambaha`n tekanan, campuran gas, yang terjadi secara bersamaan pada saat proses siklus batuan sedimen. jenis-jenis batuan metamorf ini di antaranya:

  • Batuan Metamorf Kontak (Thermal). Merupakan Batuan yang terbentuk saat siklus karena adanya peningkatan suhu tinggi karena letaknya dekat dengan dapur magma.
  • Batuan Metamorf Dinamo. Merupakan batuan yang terbentuk dlm siklus karena adanya tekanan tinggi.
  • Batuan Metamorf Thermal-Pneumatolik. Merupakan batuan yang terbentuk saat proses siklus karena adanya peningkata`n suhu dan tekanan yang tinggi.

Contoh jenis batu

Contoh dari ketiga jenis batuan yang telah diuraikan diatas yaitu:

  • Batuan beku dalam : Granit, Diorit, Senit
  • Batuan beku luar : Basal, Apung, Andesit
  • Batuan sedimen klastik : Konglomerat Breksi, Pasir
  • Bataun sedimen kimiawi : Halid, Fraternit, Gips
  • Batuan sedimen Organik : Bara, Karang, Gambut
  • Batuan sedimen aeris : Seris, Barchan, Bukit pasir
  • Batuan sediemen glacial : Monera, Drumdin, Gletse`r
  • Batuan sedimen aquatic : Gosong pasir, Natural levee, Lempung
  • Batuan sedimen marine : Terumbu karang
  • Batuan metamorf kontak : Marmer, Kuarsit, Tanduk
  • Batuan metamorf Dinamo : Sabale, sekis, Filit
  • Batuan metamorf Thermal-Pneumatolik : Genes, Amfibiolit, Grafit

Kegunaan batuan

  • Batuan beku: Granit (keras, besar, kuat) untuk konstruksi bangunan, Andes`it untuk konstruksi bangunan magalitik
  • Batuan sedimen: Gypsum untuk bahan dasar bangunan, Gamping untuk pengeras jalan dan pondasi rumah
  • Batuan metamorf: Batu sabak untul alat tulis, Marmer untuk lantai dan dekorasi bangunan dan batu nisan, Emas, intan untuk perhiasan

Referensi

Pranala luar