Sel B
Tampilan
Sel B adalah limfosit yang memainkan peran penting pada imunitas humoral, sedangkan limfosit lain yaitu sel T memainkan peran penting imunitas seluler. Fungsi utama sel B adalah untuk membuat antibodi melawan antigen. Sel B adalah komponen sistem imun adaptif.
Reseptor antigen pada sel B, biasa disebut reseptor sel B, merupakan imunoglobulin. Pada saat sel B teraktivasi oleh antigen, sel B terdiferensiasi menjadi sel plasma yang memproduksi molekul antibodi. Antibodi yang diproduksi berupa imunoglobulin dengan tipe:[1]
- IgG yang mengikat mikroba dengan sangat efisien
- IgM yang mengikat bakteri
- IgA yang terdapat pada interstitium, saliva, lapisan mukosa dan saluran pencernaan untuk mencegah infeksi oleh antigen.
- IgE yang mengikat parasit dan merupakan penyebab utama terjadinya gejala alergi
- IgD yang selalu terikat pada sel B dan memainkan peran untuk menginisiasi respon awal sel B
Sel B terbagi menjadi dua jenis:[2]
- Sel B-1 atau sel B CD5, merupakan sel B yang ditemukan pada ruang peritoneal dan pleural dan memiliki kemampuan untuk berproliferasi.
- Sel B-2 atau sel B konvensional, merupakan sel B hasil sintesis sumsum tulang yang memenuhi plasma darah dan jaringan sistem limfatik dan tidak memiliki kemampuan untuk berproliferasi.
Sel B berasal dari sel punca yang berada pada jaringan hemopoietik di dalam sumsum tulang.[3]
Referensi
- ^ (Inggris)"Immune System - B Cells". National Institute of Allergy and Infectious Diseases. Diakses tanggal 2010-06-05.
- ^ (Inggris)"Immunobiology, glossary, B cell". Charles A. Janeway, et al. Diakses tanggal 2010-03-20.
- ^ (Inggris)"Molecular biology of the cell, B Lymphocytes Develop in the Bone Marrow; T Lymphocytes Develop in the Thymus". Bruce Alberts, et al. Diakses tanggal 2010-03-23.