Lompat ke isi

Istana Bogor

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berkas:Istana.jpg
Istana Presiden diBogor


Istana Bogor merupakan salah satu di antara 6 buah Istana Presiden Republik Indonesia yang ada di Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri, dibanding dengan istana lainnya, karena mempunyai aspek historis, kebudayaan dan fauna yang menonjol. Pada saat ini Istana Bogor hanya tinggal mempunyal aspek kebudayaan dan fauna, sebab berbagai upaya kenegaraan sudah tidak dilakukan lagi di sana, dan di samping itu khalayak umum diperbolehkan mengunjungi secara rombongan, dengan sebelumnya meminta ijin ke Sekretaris Negara, c.q. Kepala Rumah Tangga Kepresidenan.

Istana Bogor yang mempunyai bentuk arsitektur menawan ini telah dibuka untuk kunjungan umum sejak tahun 1968 atas restu dari Presiden Suharto. Arus pengunjung dari luar dan dalam negeri setahunnya mencapai sekitar 10 ribu orang.

Sejarah Istana Bogor

Istana Bogor yang terkenal saat ini, dahulunya bernama Buitenzorg atau Sans Souci, hanya merupakan sebuah tempat pesanggrahan dari Gubernur Jenderal Gustaaf Willem baron van Imhoff yang luas halamannya mencapai 28.4 hektar dan dengan luas bangunan 14.892 meter persegi. lstana Bogor ini dibangun pada bulan Agustus 1744 dan berbentuk tingkat tiga. Namun pada tahun 1834 beberapa bagian dari istana itu roboh dan hancur akibat adanya gempa yang melanda daerah Bogor dan sekitarnya karena meletusnya Gunung Salak.

Pada tahun 1850, Istana Bogor dibangun kembali, tetapi tidak bertingkat lagi karena disesuaikan dengan situasi daerah yang sering gempa itu. Pada tahun 1870, Istana Bogor dijadikan tempat kediaman resmi dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Selama masa Gubernur Jenderal Belanda maupun lnggris (Herman Willem Daendels dan Sir Thomas Stamford Raffles), bentuk bangunan Istana Bogor telah mengalami berbagai perubahan.

Istana Bogor sebagai tempat kediaman resmi dari Gubernur Jenderal Belanda maupun Presiden Republik Indonesia mempunyai bangunan induk dengan sayap kiri serta kanan. Sebelumnya Istana Bogor dilengkapi dengan sebuah kebun besar, yang dikenal sebagai Kebun Raya Bogor namun pada akhirnya sesuai dengan kebutuhan akan Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan tentang tanaman tropis, Kebun Raya dilepas dari naungan istana (1817).

Bangunan induk Istana Bogor terdiri dari kantor pribadi Kepala Negara, Perpustakaan, Ruang makan, Ruang sidang menteri-menteri dan Ruang pemutaran film, Ruang Garuda merupakan tempat upacara resmi, ruang teratai, sayap tempat penerimaan tamu-tamu negara. Sedangkan kanan dan kiri digunakan untuk ruang tidur tamu-tamu agung seperti Kepala Negara/Pemerintahan, para menteri dan sebagainya. Bahkan pada tahun 1964 dibangun khusus untuk istirahat Bapak Presiden dan keluarganya, yang dikenal dengan nama Dyah Bayurini.

Lihat juga