Rute Kelana Jaya
5 - Rute Kelana Jaya | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jalur Kelana Jaya (bahasa Inggris: Kelana Jaya Line) merupakan salah satu dari dua jalur transit aliran ringan di Sistem Transit Kuala Lumpur yang dikendalikan oleh Rapid Rail, di samping Jalur Ampang.
Jalur Kelana Jaya lebih dikenal sebagai PUTRA LRT ("PUTRA" merupakan singkatan dari Projek Usahasama Transit Ringan Automatik Sdn Bhd, perusahaan yang membina sistem ini). Berikutan dengan penstrukturan semula pemilikan dan pengurusan, jalur ini kini dimiliki oleh Prasarana Malaysia dan dikendalikan oleh anak perusahaannya iaitu Rapid Rail.
Sejarah
- 15 Februari 1994 – Projek Usahasama Transit Ringan Automatik (Putra LRT) diresmikan.
- 1 September 1998 – Seksi 1 dari Depoh Subang ke Pasar Seni mulai beroperasi.
- 1 Juni 1999 – Seluruh sistem Putra LRT beroperasi sempena pembukaan Seksi 2 dari Pasar Seni ke Terminal PUTRA yang merangkumi landasan bawah tanah pertama di Malaysia.
- 1 September 2002 – Pengurusan Putra LRT diserahkan kepada [[Syarikat Prasarana Negara] (SPNB) dan dinamakan Putraline mengikut fasa pertama penstrukturan semula sistem pengangkutan awam Kuala Lumpur. SPNB turut mengambil alih Star LRT dan menamakannya Starline.
- November 2004 – Aspek-aspek pengendalian kedua-dua sistem LRT diserahkan kepada syarikat milik kerajaan Rapid KL yang baru diasaskan mengikut fasa kedua proses penstrukturan semula, sementara aset masih dimiliki oleh SPNB.
- Juli 2005 –Nama ditukar dari Putraline ke Aliran Kelana Jaya.
- 24 Juli 2006 – Kegagalan komputer sandar berfungsi menyebabkan sistem tergendala pada waktu sibuk petang. Para penumpang terkandas dalam tren sampai ada yang memaksa pintu terbuka untuk keluar.
- 29 Agustus 2006 – Timbalan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Abdul Razak mengumumkan aliran ini akan dipanjangkan dari Lembah Subang ke Subang Jaya dan USJ.
- 6 Oktober 2006 – "Masalah teknikal" menyebabkan sebuah kereta api terkandas sepanjang landasan berhampiran stesen Damai pada jam 7 pagi, mengakibatkan perkhidmatan sepanjang bahagian Masjid Jamek-Terminal PUTRA tergendala sehingga pulih pada 5 sore.
- 13 Oktober 2006 – SPNB menandatangani perjanjian bersama Konsortium Bombardier-Hartasuma Consortium (BHC) untuk membeli 22 set tren empat gerbong untuk Aliran Kelana Jaya beserta pilihan membeli 13 lagi set untuk RM1.2 bilion. Tren-tren tersebut dijangka sampai pada tahun 2008.
- 12 Desember 2006 – Apabila menghampiri stasiun Pasar Seni pada waktu kesibukan, sebuah kereta api terhenti tiba-tiba seolah-olah terhentak sesuatu. Tiada korban luka dilaporkan.
- 8 Oktober 2007 – SPNB membeli 13 lagi set tren Advanced Rapid Transit (ART) MK II (52 gerabak) dengan harga €71 juta untuk Aliran Kelana Jaya. Penghantaran set tren berkenaan dijangka pada tahun 2010.[1]
- 27 Juli 2009 – Perdana Menteri Datuk Seri Najib Abdul Razak mengumumkan 35 kereta api empat gerbong baru akan beroperasi mulai akhir tahun 2012.[2] (Pada Julai 2009, laluan ini masih dijalani oleh tren dua gerabak walaupun dijanjikan tren empat gerabak pada tahun 2008).
- September 2009 – SPNB memulakan pameran usaha memanjangkan Jalur Kelana Jaya (dan Aliran Ampang) di lokasi terpilih selama tiga bulan untuk tujuan mendapatkan maklumbalas publik.[3][4]
- 24 Desember 2010 – Stasiun LRT Sri Rampai akhirnya dibuka kepada umum, setelah pembinaannya terbengkalai selama 11 tahun semenjak seluruh jalur ini disiapkan.
- 22 Juli 2015 – Dua set kereta api Advanced Rapid Transit (ART) MK II empat gerbong terbakar, satu berhampiran stasiun Setiawangsa menuju ke stasiun Terminal PUTRA pada jam 8:12 pagi, manakala satu lagi berhampiran stasiun Universiti menuju ke stasiun Kerinchi pada jam 12:15 siang, masing–masing berpunca dari kegagalan rem. Tidak ada korban luka dilaporkan.
Sistem
Rel dan Stasiun
Rute Terminal PUTRA-Kelana Jaya terdiri daripada sebatang laluan tunggal yang didirikan dari Kelana Jaya hingga ke Terminal Putra yang berkhidmat di kawasan Petaling Jaya di selatan; kawasan barat daya dan Pusat Bandaraya Kuala Lumpur di tengah; dan beberapa kawasan perumahan berkepadatan rendah di utara Kuala Lumpur. Laluan sepanjang 29 km ini ialah sistem alihan laju tanpa pemandu automatik sepenuhnya ketiga terpanjang di dunia, di belakang SkyTrain di Vancouver, Kanada (49.5 km) dan Lille Metro VAL di Lille, Perancis (32 km).
Stesen-stesen Laluan Kelana Jaya diatur mengikut arah utara-selatan. Terdapat 24 buah stasiun kesemuanya, 16 darinya ada di jembatan, dan 5 lagi di antara Pasar Seni dan Ampang Park di bawah tanah.
Begitu juga dengan Jalur Ampang, stasiun-stasiun ini bergayakan pelbagai reka bangun. Kebanyakan stasiun struktur jembatan dibangun mengikut empat gaya utama yang menampilkan rekabentuk bumbung berbeza untuk bahagian-bahagian laluan yang tertentu. Stasiun KL Sentral pula menampakkan reka bina yang lebih sejajar dengan seluruh bangunan Stasiun Sentral. Stasiun bawah tanah pula berupa susun atur ruang legar dan vestibul yang unik, serta dilengkapi pintu tabir platform lantai ke siling untuk mengelakkan pencerobohan antara platform dan landasan. 13 stesen (termasuk dua stesen terminal dan kelima-lima stasiun bawah tanah) berperon pulau (island), sementara 11 yang lain juga dilengkapi dua peron tepi (side) setiap satu. Stasiun-stasiun yang berperon pulau mempermudahkan pertukaran antara kereta api arah utara dan kereta api arah selatan tanpa perlu berjalan naik/turun ke aras ruang legar.
Stasiun-stasiun di Rute Terminal PUTRA-Kelana Jaya dirancang khusus untuk menampung keperluan difabel, termasuk lift dan lift kursi roda di samping tangga bergerak dan tangga biasa di setiap stasiun, di samping juga sela antara peron dan kereta api kurang dari 5 cm untuk membolehkan warga kurang upaya memasuki dan keluar dari kereta api. Antara yang lain:
- Rel tidak berbalast, agar menggeserkan pergerakan rel dan kereta api.
- Kereta Api dilengkapi ampaian getah langsung, agar mengurangkan pergerakan badan tren.
- Kereta Api tidak melangkau stasiun.
- Stasiun dibangun dengan peron lurus.
- Lima stasiun bawah tanah (antara stasiun Ampang Park dan Masjid Jamek) dilengkapi pintu skrin platform untuk tujuan keselamatan penumpang.
Stasiun-stasiun ini adalah satu-satunya sistem transit aliran ringan di Lembah Kelang direkabentuk untuk menyediakan kemudahan khas untuk pengguna prioritas.
Semua Stasiun di Rute Terminal PUTRA-Kelana Jaya juga dilengkapi CCTV terhad untuk menjaga keselamatan.
Daftar Stasiun
Berikut adalah stasiun yang telah dibangun dan telah beroperasi sejak 1999
Nomor Stasiun | Nama | Jenis peron | Transfer Stasiun | Keterangan |
KJ01 | Terminal PUTRA | Peron Pulau, Terminal | Lebih dikenal sebagai stasiun LRT Gombak | |
---|---|---|---|---|
KJ02 | Taman Melati | Peron Tepi | ||
KJ03 | Wangsa Maju | Peron Pulau | ||
KJ04 | Sri Rampai | Peron Tepi | Dibuka pada 24 Desember 2010 setelah ditutup ketika mulai operasi | |
KJ05 | Setiawangsa | Peron Pulau | ||
KJ06 | Jelatek | Peron Tepi | ||
KJ07 | Dato' Keramat | |||
KJ08 | Damai | Peron Pulau | ||
KJ09 | Ampang Park | Bawah tanah | ||
KJ10 | KLCC |
Terminal bus RapidKL | Bawah tanah | |
KJ11 | Kampung Baru | Bawah tanah | ||
KJ12 | Dang Wangi | Jarak jalan kaki dengan Stasiun Monorel Bukit Nanas | Bawah tanah | |
AG07 SP07 KJ13 |
Masjid Jamek | Bersambung dengan Rute Sentul Timur-Ampang dan Rute Sentul Timur-Sri Petaling | Bawah tanah | |
KJ14 | Pasar Seni | Jarak jalan kaki dengan Stasiun Kereta Api Kuala Lumpur dan perhentian bus RapidKL dan Metrobus | ||
KJ15 MR01 |
KL Sentral | Peron Tepi | Bersambung dengan Rute Batu Caves-Pelabuhan Klang, Rute Rawang-Seremban, Rute KLIA Transit, Rute KLIA Ekspres, Jarak jalan kaki dengan Rute KL Sentral-Titiwangsa dan perhentian bus RapidKL dan Metrobus | |
KJ16 | Bangsar | |||
KJ17 | Abdullah Hukum | |||
KJ18 | Kerinchi | |||
KJ19 | Universiti | Peron Pulau | Perhentian bus RapidKL | |
KJ20 | Taman Jaya | Peron Tepi | ||
KJ21 | Asia Jaya | Peron Pulau | ||
KJ22 | Taman Paramount | Peron Tepi | ||
KJ23 | Taman Bahagia | |||
KJ24 | Kelana Jaya | Peron Pulau, Terminal | Perhentian bus RapidKL |
Stok kereta api
Jalur ini menggunakan kereta api berteknologi Bombardier Advanced Rapid Transit (Mark II) yang menggunakan motor linear.
Galeri
-
Pintu laluan keluar masuk ke stasiun LRT KLCC.
-
Ruang legar di stasiun LRT Pasar Seni.
-
Ruang legar di stasiun LRT Ampang Park.
-
Stesen LRT Masjid Jamek adalah salah satu daripada stasiun stesen bawah tanah di sepanjang Laluan Kelana Jaya.
-
Stesen LRT Dang Wangi juga adalah salah satu daripada lima stasiun bawah tanah di sepanjang Jalur Kelana Jaya.
-
Gambaran tren di platform Stesen LRT KL Sentral.
-
Gambar Kereta Api Jalur Kelana Jaya berlatar belakangkan bangunan yang terdapat di stasiun LRT Asia Jaya.
-
Gambar stasiun LRT Universitas di waktu malam. Ianya adalah salah satu stasiun bertingkat di sepanjang Jalur Kelana Jaya ini..
-
Tren model ART Mark II jenis 2 gerbong di stasiun LRT KL Sentral.
-
Papan tanda laluan menunjukkan arah peron ke Jalur 5 atau Jalur Kelana Jaya di ruang legar bawah tanah stesen LRT Masjid Jamek.
-
Papan tanda laluan menunjukkan arah platform ke Jalur 4 & 5 atau Jalur Ampang dan Jalur Sri Petaling.
Referensi
- ^ Bombardier Press release on 71 Million Euro Order by SPNB
- ^ Nik Anis & Dharmender Singh (2009-07-28). "Targets set for the six Key Result Areas". The Star.
- ^ [ http://www.themalaysianinsider.com/index.php/malaysia/37652-new-lrt-line-extensions-on-display-from-tomorrow New LRT Line Extensions on Display from Tomorrow]
- ^ [ http://www.nst.com.my/Current_News/NST/articles/20090914120418/Article/index_html Public May Give Feedback on LRT Extension Project]
Pranala luar
- Carian laluan - Panduan Pengangkutan Interaktif bagi Sistem Pengangkutan Awam Kuala Lumpur
- Cadangan Perjalanan Tren & Pengiraan Tambang dari thepricechat.com
- Peta laluan dari malaysiaexpat.com
- Peta laluan dari prasarana.com.my
- Peta laluan dari sinisini.com