Tino Saroengallo
Templat:Infobox artis indonesia Tino Saroengallo (lahir 10 Juli 1958) adalah aktor, produser film, penulis Indonesia.
Pada 1986 ia menamatkan pendidikan di Fakultas Sastra Jurusan Asia Timur Program Studi Cina, Universitas Indonesia. Ia menyelesaikan skripsinya setelah mencicipi profesi door to door salesman di perusahaan Electrolux selama enam bulan. Kehidupan salesman inilah yang menjadi bekal utamanya ketika mengawali karier di bidang jurnalistik: tidak malu menyapa calon responden seperti halnya menyapa calon pembeli.
Sejak 1987 berkecimpung di beragam profesi berkaitan dengan media. Mulai dari reporter di tabloid dwi-mingguan “Mutiara”, majalah berita dwi-mingguan “X’tra”, majalah berita bergambar “Jakarta-Jakarta”, penulis lepas di berbagai media hingga akhirnya masuk ke dunia audio-visual pada saat stasiun televisi swasta RCTI berdiri tahun 1988. Sejak saat itu bekerja akrab dengan pembuatan program televisi sebagai Manajer Produksi maupun Penulis untuk program maupun drama televisi. Dari program televisi merambah ke produksi film iklan dan film cerita. Meski pernah menjadi Sutradara film iklan selama beberapa tahun di paruh kedua dekade 1990-an namun pada awal tahun 2000-an ia memutuskan untuk lebih menekuni profesi Asisten Sutradara # 1 dan Manajer Produksi.
Di dunia film cerita ia lebih banyak berkecimpung di departemen produksi menjadi Manajer Produksi, Manajer Lokasi atau malah Pemain. Film cerita yang pernah ia kerjakan sebagai bagian dari departemen produksi adalah “Victory” (Mark Peploe, 1995), “Last to Surrender” (David Mitchell, 1999), “Pasir Berbisik” (Nan T. Achnas, 2001), “Ca-bau-kan” (Nia diNata, 2002), “The Fall” (Tarsem Singh, 2006), “Jermal” (Ravi L. Bharwani, Rayya Makarim, Orlow Seunke, 2008), “Eat Pray Love” (Ryan Murphy, 2010), “Sang Penari” (Ifa Ifansyah, 2011) dan terakhir “The Philosophers” (John Huddles, 2013).
Sebagai pemain film ia pernah tampil sebagai figuran, cameo ataupun peran pendukung dalam film “Petualangan Sherina” (Riri Riza, 2000), “Arisan” (Nia diNata, 2003), “Pesan Dari Surga” (Sekar Ayu Asmara, 2006), “Dunia Mereka” (Lasya Fauzia, 2006), “Quickie Express” (Dimas Djayadiningrat, 2007), “Tri Mas Getir” (Rako Prijanto, 2008), “MBA” (Winalda, 2008), “Jagad X-Code” (Herwin Novianto, 2009), “Pintu Terlarang” (Joko Anwar, 2009), “Kabayan Jadi Miliuner” (Guntur Soeharjanto, 2010), “Rayya: Cahaya Di Atas Cahaya” (Viva Westi, 2012), "Soedirman" (Viva Westi, 2015), "Alim Lam Mim/3 Fighters" (Anggy Umbara, 2015), "The Fighters" (Monty Tiwa, 2015) dan "Bis Malam" (Emil Heradi, 2016). Ia selalu menyebut diri sebagai spesialis peran sekelebat.
Di dunia film dokumenter ia pernah memproduksi sebuah film dokumenter sejarah politik Indonesia berjudul “Student Movement in Indonesia: they forced them to be violent” yang mendapatkan penghargaan sebagai Film Pendek Terbaik dalam Asia Pacific Film Festival ke-47 di Seoul pada bulan Oktober 2002 dan Piala Citra untuk kategori Film Dokumenter Terbaik dalam Festival Film Indonesia di Jakarta pada tahun 2004. Salah satu dampak dari kemenangan ini adalah ia seringkali diundang menjadi juri festival film dokumenter seperti Festival Film Indonesia ataupun Eagle Awards Documentary Competition di Metro TV.
Ia juga banyak terlibat dalam pembuatan film dokumenter televisi tentang Indonesia maupun peliputan berita stasiun televisi ARD-TV Jerman di Indonesia. Bila jadwal memungkinkan, sampai sekarang ia masih mendampingi peliputan ARD-TV di Indonesia sebagai fixer. Selain tulisan reportasenya yang pernah dimuat di berbagai media antara tahun 1986 – 1994, ia juga sudah menghasilkan dua buah buku yaitu “Ayah Anak Beda Warna! Anak Toraja Kota Menggugat” (Penerbit Tembi, 2008) dan “Dongeng Sebuah Produksi Film” (Penerbit Intisari, 2008). Keduanya sudah diterbitkan ulang. Buku “Dongeng Produksi Film Dokumenter (Asing) di Indonesia” ini adalah buku ketiganya yang diterbitkan FFTV-IKJ Press pada 2015, buku pertama dari trilogi “Dongeng Produksi Film (Asing) di Indonesia.
Di samping menikmati profesi barunya sebagai aktivis facebook, pada awal November 2011 merilis film dokumenter tentang upacara pemakaman di Tana Toraja berjudul “Hidup Untuk Mati” (They Love to Die). Hasil kerjasama dengan sutradara/produser senior Gary Hayes, guru sekaligus rekan kerjanya sejak tahun 1993 sampai sekarang.
Pada 21 Mei 2013 ia merilis film dokumenter berjudul "Setelah 15 Tahun..." yang bisa dibilang merupakan sekuel dari film "Student Movement in Indonesia: The Army Forced Them To Be Violent". Sebuah film dokumenter masih dalam tahap pasca produksi, berjudul "She Deserved It", dan berkolaborasi dengan aktor senior Tio Pakusadewo dalam "Pantja-sila: Cita-cita & Realita", serta memproduseri karya Ismail Fahmi Lubis untuk film "Tarling Is Darling". Ketiga film ini akan ditayangkan pada tahun 2016.
Filmografi
- Victory - Production Manager: Indonesia (1995)
- Last To Surrender - Production Manager: Indonesia (1999)
- Petualangan Sherina Cameo (2000)
- Pasir Berbisik - Production Supervisor (2001)
- Ca-bau-kan - Production Supervisor (2002)
- Student Movement in Indonesia: they forced them to be violent - Director, Writer, Producer (2002)
- Arisan" - Pemilik Galeri (2003)
- Pesan Dari Surga - Dokter (2006)
- The Fall - Production Manager: Bali (2006)
- Dunia Mereka Cameo (2006)
- Quickie Express - Om Mudakir (2007)
- Jermal - Production Supervisor (2008)
- Tri Mas Getir - Munar Sapawi (2008)
- Married By Accident - Dokter Kandungan (2008)
- Jagad X-Code Boss (2009)
- Pintu Terlarang Cameo (2009)
- Eat, Pray, Love - Production Manager: Indonesia (2010)
- Kabayan Jadi Milyuner Cameo (2010)
- Sang Penari - Production Supervisor (2011)
- They Live to Die - Director, Writer, Producer (2011)
- Rayya, Cahaya Diatas Cahaya - Om Dewanto (2012)
- The Philosophers - Line Producer (2013)
- Setelah 15 Tahun - Director, Writer, Producer (2013)
- Blackhat - Production Manager: JK (2013)
- Ketika Bung di Ende - Pater Bouma (2013)
- Soediman - Elink Schurman (2015)
- Alif Lam Mim/3 Fighters - Kepala Polisi (2015)
- Pantja Sila: Cita-cita & Realita - Director, Writer, Producer (2016)
- Night Bus - Basir (2017)
- Sudah Selayaknya (Indo' Toding)- Director, Producer (2017)
Buku
- Dongeng Sebuah Produksi Film: Dari Sudut Pandang Manajer Produksi (2008 & 2011)
- Ayah Anak, Beda Warna! Anak Toraja Kota Menggugat (2008 & 2010)
- Dokumenter: Dongeng Produksi Film (Asing) di Indonesia dari Sudut Pandang Manajer Produksi (2015)
- Pantja-sila: Cita-cita & Realita (2016)
Penghargaan
- Best Short Film, Asia Pacific Film Festival ke-47, Seoul, 2002 (2002)
- Piala Citra untuk kategori Film Dokumenter Terbaik FFI, 2004 (2004)
- Apresiasi Film Indonesia 2016 untuk Film Dokumenter Panjang, 2016) (2016)
- Piala Maya untuk kategori Film Dokumenter Umum 2017 (2017)