Lompat ke isi

Suniarsih, Bojong, Tegal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 Juni 2017 01.27 oleh Muhammad Nursidik Kiddiz (bicara | kontrib) (Pengembangan Halaman)
Berkas:Baledesasimpar.jpg
Balai desa Suniarsih
Suniarsih
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenTegal
KecamatanBojong
Kode pos
52465
Kode Kemendagri33.28.03.2004 Edit nilai pada Wikidata

Suniarsih atau biasa disebut Simpar merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, provinsi Jawa Tengah, Indonesia, desa Suniarsih Terletak di lereng Gunung Slamet. Suniarsih atau Simpar dikenal dengan logat bicara unik "Doh Ngedap" serta tata bahasa mereka yang sedikit berbeda dengan desa-desa di sekitarnya. Sehingga banyak orang yang kebingungan ketika pertama kali berada di Suniarsih kemudian berbincang-bincang dengan warganya. Di Suniarsih sendiri Terdapat berbagai tempat dengan nama yang unik, seperti: Balekambang (terletak di Kali Rambut, perbatasan Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang, Kutamejakangkar dan Kopikriya (Perbatasan Desa Suniarsih dan Desa Sangkanayu), Lebak (hutan dekat persawahan desa Suniarsih yang berbatasan langsung dengan desa Karangmulya di sebelah barat dan desa Lengkong), Gendom (Bumi Prekemahan Martoloyo Suniarsih), Puteran (Pertigaan yang berbatasan langsung dengan Gambuhan di sebelah timur dan Kedawung di sebelah selatan. terdapat patung pramuka, daerah puteran ditandai dengan patung pramuka yang berada di tengah pertigaan), Sigawir (lahan pertanian di sebelah timur yang berbatasan dengan Gambuhan di sebelah timur dan Sangkanayu disebelah utara, serta tidak lupa daerah Sangkal Putung.

Berkas:Sangkalputungsimpar.jpg
Sangkal Putung

Asal-Usul

Berkas:Alassimpar.jpg
Kawasan hutan sebelah barat Suniarsih

Suniarsih merupakan nama resmi dalam administrasi pemerintahan sedangkan sebagian masyarakat banyak yang menyebut dengan nama Simpar. Mengapa terjadi demikian? Karena pada mulanya desa Suniarsih sekarang merupakan gabungan dua Pedukuhan yaitu Suniarsih itu sendiri yang awalnya berada di sebelah barat tepatnya di lokasi sawah sekarang dengan Simpar yang berada di sebelah timur tepatnya di sekitar mata air kali Rambut. Nama Suniarsih di ambil dari nama seorang putri dari kerajaan Singosari di Jawa timur yaitu Dewi Suniarsih.Konon ceritanya beliau pergi dari istana karena akan di jodohkan dengan orang yang tidak dicintainya.Sepanjang perjalanannya beliau selalu membantu orang yang kesusahan terutama orang yang sakit.Ya selain seorang putri yang sangat cantik dia juga mempunyai keahlian dalam bidang pengobatan. Setelah sampai di sebelah barat wilayah desa (sawah Suniarsih sekarang) dia kemudian tinggal di sebuah rumah milik pasangan suami istri yang terkenal dengan sebuatan Ki Makem dan Ni Makem. Di rumah itulah ia gunakan sebagai tempat istirahat dan digunakan untuk melayani pengobatan. Karena terkenal kecantikan dan ahli dalam mengobati berbagai macam penyakit akhirnya banyak berdatangan orang-orang baik dari daerah sekitar maupun yang datang dari daerah yang jauh.Tujuan mereka sebagian ada yang ingin mempersuntingnya,tetapi dia selalu menolaknya dengan halus.Konon sampai akhir hayatnya tidak pernah menikah. Sedangkan bagi yang datang dengan tujuan untuk berobat di selalu berusaha mengobatinya dengan senang hati hingga sembuh. Diantara orang-orang yang berdatangan tersebut banyak diantaranya akhirnya tinggal dan menetap di daerah ini.Mereka membangun rumah dan mempunyai keluarga hingga akhirnya terbentuklah sebuah pedukuhan yang ramai. Karena yang pertama kali tinggal dan karena jasa-jasanya yang sangat banyak maka masyarakat menamai daerah tersebut dengan namanya yaitu Suniarsih. Setelah sekian lama menjadi sebuah pedukuhan bahkan menjadi desa yang semakin ramai terjadilah musibah tanah longsor yaitu waktu di bawah pimpinan Bekel (sebutan Kepala Desa masa itu) bernama Cara.Pada waktu itu sang bekel sering mengadakan pesta Ronggeng dan pertu