Lompat ke isi

Teologi dalit

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Etimologi

Dalit dalam bahasa Sanskerta berarti 'patah', 'diinjak-injak', 'tertindas' [1][2]. Entah ada hubungan atau tidak, kata Dalit mirip dengan kata Ibrani dal yang juga berarti 'patah' atau 'diinjak-injak' [2]. Dengan demikian, secara etimologi kaum Dalit adalah orang-orang yang 'patah' atau tertindas [2]. Orang-orang ini hidup dalam tekanan ekonomi dan sosial [2]. Kaum Dalit biasanya bisanya bekerja sebagai pekerja sewaan oleh para tuan tanah [3]. Mereka juga adalah orang-orang yang terlempar dari kasta [3]. Secara ekonomi kaum Dalit termasuk miskin, pekerjaan mereka menjadi budak dan memiliki penghasilan yang sangat rendah, sedangkan secara politis mereka tidak memiliki kuasa [3]. Mereka juga merupakan kaum minoritas yang tidak dapat bersosialisasi, bahkan penggunaan fasilitas-fasilitas umum misalnya sumur dan kuil dilarang digunakan [3]. Dari sisi keagamaan kaum Dalit dikenal sebagai kaum yang tercermar dalam ritus keagamaan [3].

Latar belakang munculnya teologi dalit

Sistem kasta

Sistem Kasta adalah suatu cara mengorganisasi masyarakat [3]. Sebuah kasta bersifat turun-temurun [3]. Kasta ini sekaligus mencerminkan pekerjaan seseorang [3]. Di India terdapat empat kasta yaitu: Brahman (imam/cendikiawan), Ksatria (prajurit/pejuang), Waisya (pedagang), dan Sudra (pekerja/petani) [3]. Kaum Dalit adalah kelompok tersendiri yang tidak masuk dalam keempat kasta ini [3]. Mereka adalah orang-orang yang yang terbuang dalam kelompok masyarakat India, sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai buruh dan pengemis [3].

Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu pemicu lahirnya teologi dalit di India

Kemiskinan di India terlihat pada penduduknya, di mana sebagian sangat kaya dan banyak sekali yang miskin [4]. Situasi yang terjadi pada tahun 1944 yaitu India sedang mengalami kelaparan di mana-mana, terdapat perbedaan tajam antara kelompok sosial (di mana sekelompok kecil kaya sementara yang banyak yang miskin [4]. Selain itu ditambah lagi karena adanya kemasabodohan di antara kelompok sosial, khususnya oleh mereka yang kaya terhadap mereka yang miskin [4]. Berdasarkan sensus kepada masyarakat India tahun 1961, dari 439 juta jiwa penduduk India, terdapat 64 juta jiwa yang termasuk dalam kelompok Dalit [5]. Kemudian pada tahun 1971 tercatat 80 juta kaum Dalit dari total 548 juta penduduk India. Pada tahun 1981, hasil sensus di Tamil Nadu kaum Dalit mencapai lebih dari 18 persen [5]. Bahkan pada tahun 1991 sekitar 138 juta orang adalah kaum Dalit dari 846 juta total penduduk India [5].

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Fabella & Sugirtharajah
  2. ^ a b c d Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Sugirtharajah & Hargreaves
  3. ^ a b c d e f g h i j k Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Amaladoss
  4. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Yewangoe
  5. ^ a b c (Inggris) Sathianathan Clarke. Dalits and Christianity: Subaltern Religion and Liberation Theology in India. New Delhi: Oxford University Press. Hlm. 59-61, 64-65.