Lompat ke isi

Tanjung Eluanbi

Koordinat: 21°54′08″N 120°51′10″E / 21.902222°N 120.852778°E / 21.902222; 120.852778
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 Juni 2017 06.43 oleh Pierrewee (bicara | kontrib) (Alam dan pariwisata)

21°54′08″N 120°51′10″E / 21.902222°N 120.852778°E / 21.902222; 120.852778

Tanjung Eluanbi (Hanzi: 鵝鑾鼻; Pinyin: Éluánbí; Wade–Giles: O2-luan2-pi2; Pe̍h-ōe-jī: Gô-lôan-phīⁿ) adalah sebuah tanjung di Kota kecil Hengchun, Kabupaten Pingtung, Taiwan.

Nama

Monumen batu mewakili pemandangan Delapan Pemandangan Taiwan

Nama Hokkien Gô-lôan (Hanzi: 鵝鑾; Pinyin: Éluán) berasal dari Goran, istilah untuk kata benda "layar" dalam bahasa Paiwan suku Paiwan, salah satu kelompok penduduk asli Taiwan. Kata phīⁿ (Hanzi: ; Pinyin: bi) berarti "hidung", mengacu pada bentuk sebuah batu besar di dekat Teluk Pisang (香蕉灣). Selama kekuasaan Jepang, nama ini biasanya ditulis dalam katakana atau Kanji (bahasa Jepang: ガランピ/鵝鑾鼻; Rōmaji: Garambi).

Lokasi

Tanjung ini merupakan ujung paling selatan Pengunungan Tengah dan bagian dari Taman Nasional Kenting. Ia juga dikenal sebagai Ngoluanpi, Goa-loan-pi, dan Tanjung Selatan. Menghadap Selat Luzon dan Selat Bashi, tanjung ini merupakan titik paling selatan dari daratan Taiwan.

Sejarah

Kuil Shinto Garanpi (鵞鑾鼻神社)
Penangkapan ikan paus di Nan Wan

Tanjung ini dikenal sebagai titik paling selatan dari wilayah kekaisaran selama masa penjajahan Jepang, dan merupakan suatu akselerator penting bagi perkapalan perang. Salah satu pangkalan penangkapan ikan paus utama di Taiwan oleh industri Jepang juga terdapat di tanjung ini pada masa itu,[1][2] menyasar paus bungkuk di Nan Wan dan Teluk Pisang[3][4] dan tulang rahang paus balin dipergunakan sebagai lengkungan di Kuil Garanpi (Shintoisme) yang dihancurkan beserta mercusuar selama Perang Dunia Kedua.

Alam dan pariwisata

Tanjung ini terletak dalam Taman Eluanbi.[5] Cagar alam seperti Kawasan Perlindungan Ekologi Longkeng(龍坑生態保護區)[6] melindungi terumbu karang dan hutan perawan Teluk Pisang dan Semenanjung Hengchun.[7] Dua puluh enam spesies kepiting darat tinggal di daerah tersebut dan merupakan keanekaragaman tertinggi kepiting darat dalam satu wilayah di dunia.[8] Meskipun paus tidak lagi atau dalam jumlah sangat kecil bermigrasi ke daerah tersebut,[9][10] organisme lain seperti cetacea kecil[11] dan ikan lumba-lumba,[12][13] penyu laut,[14] dan hiu banteng.[15]

Referensi