Lompat ke isi

Porsea, Toba

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Porsea
Berkas:Peta Lokasi Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir.svg
Peta lokasi Kecamatan Porsea
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenToba Samosir
Pemerintahan
 • CamatElister Manurung
Populasi
 • Total13,895 jiwa
Kode Kemendagri12.12.07 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1206070 Edit nilai pada Wikidata
Luas37,88 km²
Desa/kelurahan14 Desa
3 Kelurahan


Porsea adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Indonesia.

Geografi

Kecamatan Porsea memiliki luas wilayah 37,88 Km² atau 1,83% dari total luas Kabupaten Toba Samosir.

Kecamatan Porsea berada pada 2°04’- 2°48’ Lintang Utara dan 99°04’ - 99°16’ Bujur Timur.

Kecamatan Porsea berada di atas sekitar 905 hingga 1.200 meter dari permukaan laut. Sungai Asahan yang airnya bersumber dari Danau Toba mengalir membelah ibukota Kecamatan Porsea.

Batas wilayah

Utara Kecamatan Bonatua Lunasi
Timur Kecamatan Parmaksian
Selatan Kecamatan Siantar Narumonda
Barat Kecamatan Uluan

Pemerintahan

Kecamatan Porsea terdiri dari 14 desa dan 3 kelurahan yang terbagi habis dalam 49 dusun. Kelurahan Patane III adalah ibukota dan pusat pemerintahan Kecamatan Porsea.

Desa Raut Bosi merupakan desa dengan wilayah terluas yaitu 6,43 km² atau 16,97% dari total luas Kecamatan Porsea, sementara Kelurahan Pasar Porsea merupakan wilayah terkecil yaitu 0,08 km² atau 0,21% dari total luas Kecamatan Porsea.

Desa Amborgang merupakan desa yang paling jauh dari ibukota Kecamatan Porsea yaitu berjarak sekitar 11 kilometer.

Sejarah Kecamatan

Kecamatan Porsea telah menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara ketika Kabupaten Toba Samosir masih belum dimekarkan pada tahun 1998.

Kecamatan Porsea memekarkan Kecamatan Siantar Narumonda pada tahun 2006 dan Kecamatan Parmaksian pada tahun 2008.

Daftar desa/kelurahan di Kecamatan Porsea

Pembagian Wilayah di Kecamatan Porsea
Desa /
Kelurahan
Nama Kepala Desa /
Lurah
Luas (km²) /
Rasio Terhadap Luas Kecamatan
Jumlah penduduk /
Kepadatan (2015)
Desa Amborgang Jupri Sitorus 5,40 km² (14,26%) 604 ( jiwa/km²)
Desa Galagala Pangkailan Bato Anto Manurung 3,15 km² (8,32%) 289 ( jiwa/km²)
Desa Lumban Gurning Bajongga Gurning 3,04 km² (8,03%) 661 ( jiwa/km²)
Desa Nalela Marihot Sitorus 3,40 km² (8,98%) 485 ( jiwa/km²)
Desa Parparean I Saut. P. Napitupulu 0,74 km² (1,95%) 626 ( jiwa/km²)
Desa Parparean II Tumbur Napitupulu 0,72 km² (1,90%) 973 ( jiwa/km²)
Desa Parparean IV Harmen Simangunsong 0,62 km² (1,64%) 591 ( jiwa/km²)
Desa Patane I Swandi Togar Sirait 1,60 km² (4,22%) 640 ( jiwa/km²)
Desa Patane II Sahrel Sitorus 2,02 km² (5,33%) 777 ( jiwa/km²)
Desa Patane IV Jusman Manurung 2,16 km² (5,70%) 1.043 ( jiwa/km²)
Desa Patane V Makmur Butarbutar 1,60 km² (4,22%) 879 ( jiwa/km²)
Desa Raut Bosi Raja Manurung 6,43 km² (16,97%) 575 ( jiwa/km²)
Desa Silamosik I Resta Nainggolan 3,45 km² (9,11%) 343 ( jiwa/km²)
Desa Simpang Siguragura Syawal Manurung 1,43 km² (3,78%) 794 ( jiwa/km²)
Kelurahan Parparean III Freddy Napitupulu 0,63 km² (1,66%) 1.127 ( jiwa/km²)
Kelurahan Pasar Porsea Lamria Manurung 0,08 km² (0,21%) 1.599 ( jiwa/km²)
Kelurahan Patane III Rosta Munthe 1,41 km² (3,72%) 1.889 ( jiwa/km²)

Daftar Camat yang pernah menjabat di Kecamatan Porsea

Sosial Kemasyarakatan

Suku

Mayoritas penduduk Kecamatan Porsea berasal dari suku Toba.

Agama

Mayoritas penduduk Kecamatan Porsea memeluk agama Kristen. Kecamatan Porsea juga terdapat penduduk yang meyakini ajaran aliran kepercayaan seperti Parmalim dan sudah memiliki rumah ibadah yang disebut Rumah Parsaktian. Penduduk yang beraliran kepercayaan Parmalim dominan terdapat di Desa Nalela.

Di Kecamatan Porsea terdapat 40 sarana ibadah yang terdiri dari 33 bangunan Gereja, 2 Masjid, 3 Langgar, dan 1 Rumah Parsaktian.

Sarana ibadah menurut desa/kelurahan di Kecamatan Lumban Julu

Pendidikan

Pada tahun 2015, terdapat 18 bangunan sekolah di Kecamatan Porsea yang terdiri dari 14 sekolah SD, 3 sekolah SMP dan 2 sekolah SMK.[1]

Sarana pendidikan menurut desa/kelurahan di Kecamatan Porsea

Kesehatan

Kecamatan Porsea memiliki 35 unit sarana kesehatan yang terdiri dari:

Perekonomian

Pertanian & Peternakan

Sumber penghasilan utama penduduk di Kecamatan Porsea adalah di sektor pertanian dan perkebunan rakyat. Tanaman selain padi yang diupayakan adalah tanaman palawija, yaitu tanaman jagung dan ubi kayu. Masyarakat di Kecamatan Porsea juga banyak juga menanam tanaman sayuran, misalnya sawi, kangkung, bayam, buncis, timun, cabe merah, cabe rawit, dan bawang daun.

Dari jenis ternak besar yang diusahakan di Kecamatan Porsea pada umumnya adalah kerbau dan sapi. Sedangkan pada ternak kecil, yang paling dominan diusahakan adalah ternak babi. Untuk pemeliharaan pada ternak unggas, masyarakat di Kecamatan Borbor umumnya memelihara ternak ayam dan itik. Sungai Asahan yang mengaliri Kecamatan Porsea dimanfaatkan penduduk untuk memelihara ikan dengan sistem jaring terapung.

Perdagangan

Kecamatan Borbor memiliki 3 unit pasar yang terdiri dari:

  • 1 unit pasar dengan bangunan semi-permanen, terletak di Kelurahan Pasar Porsea
  • 2 unit pasar tanpa bangunan, terletak di Desa Patane I dan Kelurahan Patane III

Industri

Perindustrian yang ada di Kecamatan Porsea pada umumnya adalah industri mikro.

Sarana & Prasarana

Seluruh desa di Kecamatan Porsea telah dialiri oleh listrik PLN.

Transportasi

Sungai Asahan yang mengaliri Kecamatan Porsea juga dimanfaatkan penduduk untuk sarana transportasi.

Komunikasi

Kecamatan Porsea memiliki 6 menara BTS yaitu di Desa Parparean III (1 unit), Kelurahan Pasar Porsea (1 unit), dan Patane III (4 unit).

Pariwisata

Beberapa desa di Kecamatan Porsea yang berbatasan dengan Danau Toba dapat dijadikan sebagai tempat objek wisata alam, seperti Pantai Pasifik di Desa Patane IV.

Referensi

Pranala Luar