Museum Kesehatan Surabaya
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Museum Kesehatan Surabaya
Sejarah Museum Kesehatan Pada tahun 1980-an Pemerintah melalui Departemen Kesehatan telah memprakarsai berdirinya “Museum Kesehatan” yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dibuka oleh Presiden Soeharto. Sarana gedung cukup luas, tetapi isinya belum ada kecuali sebuah prasasti pembukaan.
Rasanya keberadaan Museum Kesehatan di Indonesia tidak dapat ditunda-tunda lagi dan oleh karena itu Puslitbang Yankes yang sangat berkepentingan di bidang informasi memberanikan diri untuk memulai mengumpulkan bahan-bahan untuk isi museum. Tahap I berangkat dengan membuat museum intern Puslitbang Yankes pada permulaan tahun 1990 an berupa barang-barang lama yang mau dihapus, kemudian berkembang menjadi museum khusus kesehatan yang bersifat lebih nasional.
Pada waktu itu kegiatan dimulai tanpa surat keputusan oleh para suka-relawan tanpa anggaran yang resmi dan barang-barangnya berasal dad sumbangan para dermawan ditambah dengan oleh-oleh dari para peneliti sewaktu pulang dari penelitian di lapangan yang meliputi seluruh Indonesia.
Perkembangan Museum Kesehatan Surabaya kurang pesat karena pada umumnya jarang orang yang tertarik pada permuseuman. Untuk mempercepat perkembangan ini, harus dibuat hubungan dengan museum-museum lain minimal yang ada di Surabaya untuk perkenalan dan pembinaan.
Dari pihak Depdikbud telah mendapat tanggapan yang positif dengan cara diikutsertakannya Museum Kesehatan Surabaya pada acara¬acara yang dilaksanakan oleh museum-museum baik lokal maupun Nasional disamping kunjungan dari Kanwil Depdikbud Jawa Timur maupun Direktorat Permuseuman Pusat. Sesudah ikut serta di jaringan Permuseuman Surabaya, Museum Kesehatan Surabaya bukan hanya menunggu pengunjung (tercatat 3 menteri kesehatan Indonesia, Menteri Kesehatan Malaysia, Menteri Kependudukan, Menteri Perhubungan dan Menteri Pangan dan Gizi) tetapi juga ikut pameran keluar dari Puslitbang Yan Kes. Secara formal. Surat Keputusan mengenai Museum Kesehatan Surabaya baru terbit pada tahun 1998 oleh Puslitbang Yankes sebagai bagian dari Sub Bidang Dokumentasi Publikasi Puslitbang Yankes.
Karena kegiatan permuseuman belum ada pada struktur organ Dep. Kes, maka untuk pembiayaan dibebankan pada anggaran rutin yang tidak banyak dan sebaliknya dikelola secara mandiri baik dari pengunjung maupun dermawan. Dalam Museum Kesehatan ini juga terdapat perpustakaan kecil yang berisi informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan permuseuman berupa majalah, buku, video maupun kaset.
Koleksi Museum Kesehatan Surabaya
Penataan barang koleksi pada saat sekarang belum menggunakan pola yang baku karena standar pola yang terdapat pada museum umum dirasa kurang sesuai dan harus mencari pola sendiri, terutama mengenai koleksi yang mempunyai kekuatan magis.
Pameran keluar ditata sesuai dengan tujuan dan keadaan setempat, dapat mandiri atau digabung dengan koleksi museum lain.
Khusus mengenai pengobatan tradisional, kecuali pada Museum Kesehatan Surabaya, dapat pula dijumpai pada masing-masing laboraturium yaitu Obat Tradisional, Akupuntur dan Tenaga Dalam.