Lompat ke isi

Mursyidi Kresek

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mursydi bin Ardan
Kyai Mursydi
Berkas:Kyai Mursydi.jpg
GelarShobiul Fadhilah
NamaMursydi bin Ardan
NasabKyai Ardan
Nisbahal-Faituni
LahirArsyad
Belanda Probolinggo, Jawa Timur, Hindia Belanda
Meninggal4 Agustus 1968
Indonesia Probolinggo, Indonesia
Dimakamkan diMasjid Al Karomah Sambirampak Kidul
Nama lainArsyad
EtnisJawa dan Madura
JabatanPejuang kemerdekaan dan Pendiri Masjid Al Karomah Sambirampak Kidul
FirkahSunni
Mazhab FikihSyafi'i
Minat utamaTauhid, Fiqih, Tasawuf, Tafsir, Hadits
IstriSiti Aminah
Orang tuaKyai Ardan

Kyai Mursydi nama asli Mursydi bin Ardan selengkapnya Hadratusy Syaikh Shohibul Fadhilah K.H. Mursydi bin Ardan Al-Karomah (lahir di Kampung Turbukan, Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur Tangal, Bulan dan tahun belum diketahui dengan Pasti - meninggal 4 Agustus 1968 masehi bertepatan pada 9 Jumadil Awwal 1388 hijriyah) adalah ulama besar Probolinggo yang berpengaruh dalam penyebaran ajaran Islam di wilayah Probolinggo hingga Situbondo.[1]Selain disebut sebagai Pejuang Kemerdekaan, Ia adalah pendiri Pondok Pesantren Kresek di Desa Sambirampak Kidul, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo. Di samping itu, ia juga terkenal karna kekaromahannya terutama saat menentang pemerintah kolonial belanda pada masa penjajahan. Selain dikenal sebagai ulama sufi, ia juga dikenal sebagai pendiri Masjid Al Karomah masjid bersejarah dan tertua di Kotaanyar.

Karomah Kyai Mursydi

Karamah dalam terminologi ulama ilmu tauhid adalah hal/perkara atau suatu kejadian yang luar biasa di luar nalar dan kemampuan manusia awam yang terjadi pada diri seorang wali Allah.

Secara etimologi, karamah (Arab: كرامة‎) berarti hormat/menghormati/penghormatan/pemuliaan. Di Indonesia, karamah juga populer dengan sebutan "keramat".

Munculnya karamah pada diri seorang wali Allah adalah sebagai penghormatan/pemuliaan terhadap dirinya dan sebagai isyarat dari Allah bagi terkabulnya/diterimanya eksistensi diri seorang wali tersebut di sisi Allah.

Adapun Karamah yang terjadi sepanjang hidup Shohibul Fadhilah K.H. Mursydi, baik yang telah umum dikenal sebagai sejarah Lisan secara Luas di kalangan masyarakat sekitar maupun yang disampaikan oleh Ustad M. Hodri Thahir disampaikan dari Alm. K.H. Badrus Sholeh (Saksi Sejarah) Beberapa Rinkasan sejarah yang dapat di sampaikan sebagai berikut:

Pembakaran Dalem

Telah menjadi sejarah lisan secara luas disekitar probolinggo timur hingga situbondo, Waktu itu Terjadi Agresi militer belanda kedua di Nusantara ini, Belanda mendarat melalui pasir putih Situbondo, salah satu sasaran agresi adalah para tokoh termasuk tokoh agama. Tiba saatnya para serdadu belada menuju ke Pesantren Kresek (Al Karomah) tempat dimana Shohobul Fadhilah K.H. Mursyidi Bermukim. Karomah yang nampak saat itu adalah; Saat Dalem (Rumah) Kyai Mursydi dibakar oleh serdadu belanda, Wabikaromatihi; Atas pertolongan Allah yang Maha Kuasa sehabisnya api bara mulai padam, Rumah Beliau dan seisinyapun Masih tetap utuh seperti semula, hal ini membuat para serdadu tercengan menyaksikannya.

Referensi

  • Thohir,Chodry. (1985). Al-Karomah Press; Biografi Kyai Mursydi dan Penyebaran Ajaran Islam Probolinggo Timur, Takmir Masjid Alkaromah. Sambirampak Kidul
  • Zainudin Albari, Ahmad. dkk. (1999). Amalan harian Kyai Mursydi, Kotaanyar Probolinggo: Takmir Masjid Al Karomah
  1. ^ Shehol, Umam (Senin, 1 Oktober 2015). "Kyai Mursydi; Tokoh penyebar agama islam probolinggo hingga situbondo". Gondosuli Online. Diakses tanggal 2016-01-13.